Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shafa Shafira Azzahra

5 Kegiatan menyongsong kebudayaan yang bisa dilakukan saat berkunjung di Desa Wisata Sambilegi Kidul

Dolan | Sunday, 31 Dec 2023, 15:35 WIB

Saat ini kegiatan berwisata di Yogyakarta cukup dinikmati beberapa orang, kamu bisa menemukan semuanya di Yogyakarta dari wisata alam sampai kunjungan ke desa wisata. Salah satu destinasi yang menarik Desa Wisata Sambilegi Kidul ini berada di timur Yogyakarta, jarak dari kota menuju Dewi Samkid (Desa Wisata Sambilegi Kidul) kurang lebih 20 menit, dengan kondisi jalan yang lancar. Dewi Samkid akan menyuguhkan dan mampu mengenalkan hingga mempelajari beberapa budaya asli Jawa.

Dewi Samkid yang dibentuk sejak tahun 2018 dan diketuai oleh bapak Suharno. Dewi Samkid didirikan oleh warga Sambilegi Kidul dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan yang berada di Sambilegi Kidul. Serta bertujuan lain agar pemuda Sambilegi Kidul dapat menjaga kebudayaan asli yang ada, bahkan untuk menghindari dari pemberdayaan narkoba yang marak di kota Yogyakarta ini.

Sejak didirikan, Dewi Samkid sudah mengikuti banyak kegiatan kebudayaan hingga ke luar kota. Kegiatan Dewi Samkid tidak hanya dapat diikuti oleh warga tetapi pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan kebudayaan yang ada di Dewi Samkid. Mereka tidak hanya melestarikan tetapi mereka juga ikut andil dalam beberapa kegiatan bahkan perlombaan, seperti perlombaan jemparingan.

Kegiatan-kegiatan kebudayaan yang dapat kamu lakukan saat mengunjungi Dewi Samkid, yaitu :

1. Jemparingan

Jemparingan adalah salah satu kebudayaan yang seperti olahraga panah. Yang membedakan antara jemparingan dengan olahraga panahan yaitu posisi memanah dan target. Dalam jemparingan posisi memanah harus dalam posisi duduk dan target dalam jemparingan terbuat dari busa yang berbentuk panjang.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

2. Gejog Lesung

Gejog Lesung merupakan suatu tradisi dimana memainkan instrumen musik dengan menggunakan alat penumbuk padi. Gejog Lesung biasanya dimainkan oleh ibu-ibu dari Dewi Samkid saat ada kegiatan.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

3. Karawitan

Karawitan adalah kesenian musik tradisional yang menggunakan gamelan sebagai alat musik dengan tangga nada slendro dan pelog. Kegiatan ini biasanya diadakan saat ada sebuah acara di Dewi Samkid.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

4. Bregada

Bregada adalah kesenian yang diadaptasi dari prajurit Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Dan saat ini Bregada menjadi salah satu kesenian yang dilestarikan hingga saat ini salah satunya di Dewi Samkid

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

5. Tari Tradisional

Tari Tradisional merupakan kesenian yang dilestarikan secara turun-temurun. Kegiatan tari tradisional di Dewi Samkid di ikuti oleh ibu-ibu dan anak-anak yang berada di Sambilegi Kidul.

Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi

Dewi Samkid juga baru-baru ini bekerja sama dengan kelompok mahasiswa yang berasal dari Universitas Amikom Yogyakarta untuk mengelola akun instagram dan memperkenalkan Dewi Samkid secara lebih luas melalui sosial media Instagram. Banyak sekali momen-momen di abadikan di instagram Dewi Samkid @desawisatasambilegikidul. Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta mengabadikan momen mereka saat berlatihan kegiatan disana.

Kalian yang mau mengenal lebih dalam ataupun tertarik dengan Dewi Samkid kalian bisa kunjungi akun instagram Dewi Samkid, nanti langsung aja klik link yang ada di bio, Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta menyediakan web untuk contact dari divisi Dewi Samkid, Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta juga lampirkan company profile disana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image