Begini Cara Menyusun Laporan Keuangan Sebuah Organisasi atau Perusahaan
Bisnis | 2023-12-30 21:56:30Halo sobat akuntan, Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi keuangan suatu organisasi atau perusahaan selama periode tertentu. Setiap informasi yang terdapat dalam format laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk evaluasi perusahaan. Sehingga dengan adanya informasi tersebut, perusahaan bisa mengetahui berapa banyak laba dan rugi yang didapat perusahaan dalam suatu periode.
Dalam pembuatan laporan keuangan ada beberapa tahap yang harus dilakukan, beberapa diantaranya yaitu membuat jurnal umum, buku besar serta neraca saldo. Artikel ini akan membahas serta menyajikan bagaimana cara menyusun laporan keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Berikut adalah urutan atau alur dalam cara menyusun laporan keuangan:
1. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal
Langkah pertama dalam membuat ringkasan laporan keuangan adalah mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan di tahun berjalan pada jurnal.
Transaksi merupakan kegiatan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan, baik transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa ataupun transaksi lainnya.
Dalam ilmu akuntansi, jurnal umum akan memuat detail seperti nama transaksi, kelompok akun dan nominal transaksi dalam kolom debit atau kredit. Jurnal umum ini kebanyakan dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa yang dicatat secara kronologis. Sedangkan dalam akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan jurnal khusus.
Bukti transaksi merupakan hal yang sangat penting, hal yang sangat utama dalam akuntansi sehingga bukti transaksi tidak boleh hilang. Bukti transaksi juga merupakan dasar pencatatan, contohnya seperti nota, kwitansi, faktur ataupun jenis bukti lainnya. Semua transaksi yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan harus dicatat dalam jurnal dengan rinci.
2. Membuat Dan Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar
Nah, setelah membuat jurnal, langkah kedua yaitu mem-posting jurnal ke dalam buku besar.
Buku besar adalah buku yang berisi kumpulan akun-akun yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan suatu perusahaan. Buku besar juga merupakan rincian dari setiap akun-akun yang ada.
Tidak sulit untuk melakukan hal ini, hanya memindahkan transaksi yang sudah di catat dalam jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci.
3. Membuat Dan Menyusun Laporan Keuangan Neraca Saldo
Cara menyusun laporan keuangan selanjutnya setelah membuat buku besar yaitu menyusun neraca saldo.
Neraca Saldo adalah bagian dari laporan keuangan laporan pembukuan yang digunakan dalam bidang akuntansi untuk menampilkan saldo terakhir dari setiap akun pada buku besar suatu organisasi atau perusahaan.
Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debit dan kredit. Daftar rekening pada buku besar dikelompokkan ke dalam kelompok pasiva atau kelompok aktiva.
4. Kumpulkan Data untuk Membuat Jurnal Penyesuaian Pada Laporan Keuangan
Beberapa transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau transaksi terjadi di akhir saat tahap pembuatan laporan keuangan dan masih ada yang tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode, sehingga data tersebut dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian.
Jurnal ini membuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang akan menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Kesimpulannya, jurnal penyesuaian juga berperan di dalam pengukuran peforma perusahaan.
Jurnal penyesuaian menyajikan data keuangan sebuah perusahaan. Dengan adanya jurnal penyesuaian, komisaris perusahaan dapat memperhitungkan langkah perusahaan selanjutnya.
5. Membuat Dan Menyusun Neraca Lajur
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan maka kita perlu menyusun neraca lajur atau kertas kerja yang dimulai dari data di neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian.
Selanjutnya, saldo yang sudah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca saldo yang telah disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.
6. Membuat Laporan Keuangan
Cara membuat laporan keuangan sederhana sesuai dengan alur dan urutan selanjutnya adalah laporan yang sudah di buat pada neraca lajur tinggal ditulis dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan.
Hal ini karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sangat penting, karena mencerminkan kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
7. Membuat Jurnal Penutupan
Setelah rekening dalam buku besar telah menyesuaikan, kini saatnya Anda membuat jurnal penutup.
Untuk membuatnya diperlukan dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup adalah laporan rekening-rekening nominal/sementara ke rekening laba rugi dan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba tidak dibagi. Setelah itu, informasi pada jurnal tersebut dibukukan ke buku besar sesuai rekening yang bersangkutan.
8. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk mengecek keseimbangan saldo debit dan kredit rekening yang masih terbuka, Anda harus membuat neraca saldo setelah penutupan yang berisi rekening-rekening nyata, bukan nominal yang sudah ditutup.
Jadi akun akun yang dimasukkan kedalam neraca saldo adalah akun akun yang riil atau nyata. Akun-akun rekening sebelumnya tidak perlu dimasukkan kedalam neraca saldo setelah penutupan karena sebelumnya saldo telah di-nolkan dengan bantuan jurnal penutupan.
Setelah mengetahui cara menyusun laporan keuangan yang baik, cobalah untuk mulai membuat laporan keuangan perusahaan Anda. Dengan begitu Anda dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga mempermudah dalam mengambil keputusan bisnis.
Daftar Rujukan :
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6720773/jurnal-umum-definisi-tujuan-fungsi-manfaat-dan-cara-membuatnya
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-langkah-mudah-membuat-laporan-keuangan-bagi-pemula/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.