Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anggi Hazel Patrecia

Yuk Kenali Perilaku Seksual Remaja !

Eduaksi | 2023-12-30 18:44:29
Photo by Drew Rae from Pexels: https://www.pexels.com/photo/photography-of-couple-sitting-on-bench-1174958/

Perilaku seksual remaja selalu menjadi pembahasan dimana-mana, terlebih lagi banyaknya remaja yang dengan mudah tanpa malu mengumbar perilaku seksual remaja berasama kekasihnya. Perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja saat berpacaran dengan lawan jenis ini sering dikenal sebagai perilaku seksual pranikah (Yulianto, 2020). Para remaja melakukan itu tanpa berfikir untuk kedepannya, yang padahal itu pasti akan sangat berpengaruh untuk kehidupan nantinya, mereka hanya memikirkan kepuasan sejenak untuk saat ini setelah melakukannya yang padahal akan memunculkan dampak negative ataupun dampak yang tidak baik, perilaku ini semua sudah pasti sangat tidak baik jika di lakukan dalam hubungan pacaran.

Perilaku seksual yang biasa dilakukan oleh remaja sangat beragam dan pastinya bertahap, perilaku itu bertahap dari mulai bersentuhan (touching), berciuman (kissing), kegiatan sebelum berhubungan (petting), dan penetrasi penis ke vagina (intercourse).

· Bersentuhan (touching)

Bersentuhan (touching) sangat beragam dan sangat awam untuk di lakukan oleh remaja yang berpacacaran. Bersentuhan yang dilakukan oleh remja berpacaran seperti berpegangan tangan dan juga berpelukan dengan lawan jenis.

· Berciuman (kissing)

Berciuman (kissing) juga banyak dilakukan oleh remaja yang berpacaran, tetapi remaja yang melakukan ciuman tidak sebanyak remaja yang berpegangan tangan.

· Kegiatan sebelum berhubungan (petting)

Kegiatan sebelum berhubungan (petting) ini dilakukan biasanya untuk memancing atau merangsang pasangan menuju tahapan selanjutnya. Kegiatan ini sudah cukup jauh untuk hubungan remaja yang berpacaran.

· Penetrasi penis ke vagina (intercourse)

Penetrasi penis ke vagina (intercourse) adalah kegiatan berhubungan badan, kegiatan ini pasti mulai bertahap dari tahapan touching bersetuhan yang di lanjut kissing atau berciuman lalu di lanjut petting biasanya untuk memancing atau merangsang pasangan seperti yang sudah di jelaskan di atas. Di tahap ini adalah tahap yang tinggi dan sangat negative, karena dampak menyebabkan penyakit atau pun hamil yang menyababkan banyaknya remaja hamil diluar nikah dilaur sana.

Setelah melewati tahap diatas hingga menyebabkan mereka hamil dampat menimbulkan respon negative, mereka yang tidak bisa bertanggung jawab bisa sampai menggurkan kandungan itu. Hal ini sempat terjadi oleh sejoli mahasiswa-mahasiswi di Malang yang kemudian ditangkap polisi. Karena, pasangan kekasih ini melakukan aborsi atau menggurkan kandungnya, setelah mereka melakukan aborsi dan ketauan, mereka akan di kenakan hukuman dan di tetapkan sebagai tersangka. (Nurhalin, 2023).

Tahapan diatas juga sudah di buktikan dengan penelitian Yulianto (2019) yang menggunakan skala Guttman dengan 11 pernyataan pada remaja berumur 12 tahun sampai umur 15 tahun mengenai perilaku seksual pranikah, yaitu, touching, kissing, petting, dan sexualintercourse berikut adalah beberapa jawaban:

Kategori Touching:

1. Saya sering memeluk pacar saya saat kita berdua.

2. Ketika duduk bersebelahan, kami sering saling bersentuhan secara lembut.

3. Kami suka berpegangan tangan ketika berjalan-jalan bersama.

Kategori Kissing:

1. Saya suka memberikan ciuman singkat pada pipi pacar saya.

2. Kadang-kadang, kita bertukar ciuman mesra saat mengucapkan selamat malam.

3. Saya merasa nyaman memberikan ciuman pelan pada bibir pacar saya.

Kategori Petting:

1. Kami sering menyentuh dan meraba-raba, tetapi tetap menghormati batasan masing-masing.

2. Saya suka mencium leher pacar saya ketika suasana romantis.

3. Kami saling menyentuh tubuh satu sama lain, tetapi selalu dalam batas kenyamanan.

Kategori Sexual Intercourse:

1. Kami telah mencapai tingkat keintiman yang lebih dalam dalam hubungan kami. (Rohmadini et al., 2020).

Refrensi

Nurhalin, S. (2023, September 10). Keji Sejoli Mahasiswa-MahaKeji sejoli Mahasiswa-Mahasiswi aborsi darah daging sendiri. Detikjatim. https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-6923047/keji-sejoli-mahasiswa-mahasiswi-aborsi-darah-daging-sendiri

Rohmadini, A., Egi, M., Khansa, N., & Yulianto, A. (2020). Perbedaan perilaku seksual pranikan antara remaja pengguna internet tinggi dan remaja pengguna internet rendah di Tangerang Selatan.

Yulianto, A. (2020). Pengujian psikometri skala Guttman untuk mengukur perilaku seksual pada remaja berpacaran. Psikologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image