Muhammad Abduh dan Ide-Ide Pemikirannya
Sejarah | 2023-12-29 17:57:04Pada akhir abad ke 18 islam mengalami kemunduran dan di dominasi oleh barat. menurut Nurkholis majid dalam bukunya “ kemodernan dan keindonesia “,, kebudayan mereka jauh lebih maju sehingga dengan mudah menguasai dunia islam. Pada saat itu mulailah kesadaran dari beberapa tokoh ulama islam dan membangkitkan mereka untuk mengemukakan pandangan dan ide ide nya salah satunya adalah Muhammad Abduh
Biografi Muhammad Abduh
Muhammad Abduh lahir pada tahun 1849 di sebuah desa di Propinsi Gharbiyyah. ia seorang anak dari Abduh bin Hasan Khairallah, ayahnya mempunyai silsilah keturunan dengan bangsa Turki, sedang ibunya mempunyai silsilah keturunan dengan Umar bin Khattab.
Muhmmad abduh kecil sudah belajar menulis dan membaca al quran, selama 2 tahun abduh sudah mampu menghafal al quran di bawah bimbingan ayahnya. Melihat bahwa abduh memiliki kecerdasan dan prestasi yang sangat baik maka ayahnya bertekad untuk melanjutkan pendidikannya.
Pada tahun 1862 muhammad abduh di kirim ke Tanta. Disana ia mempelajari ilmu fiqh, Al quran dan nahwu shorof, Tepatnya di masjid al ahmady. Namun ia kecewa karna merasa tidak puas dengan keinginanya ia merasa bahwa tidak cocok dengan sistem yang dimana para murid tidak di perkenankan untuk bertanya dan hanya membaca menghafal tanpa pengertian. Akhirnya muhammad abduh berhenti untuk tidak melanjutkan pendidikanya di tanta.
Al Azhar Kairo 1866
Di sinilah muhammad abduh melanjutkan pembelajarannya. Pada saat masih belajar muhammad abduh bertemu dengan jamaludin al afghani beliau seorang intelektualisme dan seorang filsuf islam
Ia bersama teman nya menemui jamaludin al Afghani dan mengajukan beberapa pertanyaan dari bebrapa ayat al quran, kemudian jamaludin al Afghani menjawabnya dengan memberi tafsiranya sendiri secara luas. abduh belajar banyak mengenai teologi Islam, logika, filosofi islam dan ilmu sufi
Kemudian Muhammad abduh menjadi salah seorang murid setianya.
Pada saat inilah mulai pandangan dan ide-ide muhammad abduh muncul mengenai islam. Menurutnya salah satu sebab yang paling dasar atas keterbelakangan umat Islam adalah mundurnya berpikir secara luas. ia menginginkan agar kebebasan berpikir umat harus bangkit kembali. Karenanya ia ingin memberi perubahaan yang signifikan mengenai pendidikan Islam dan ingin mengembalikan tradisi intelektual yang telah memudar.
Berikut ide-ide pemikiran muhammad abduh
1. Bidang pendidikan
Menurut paham muhammad abduh pendirian sekolah harus mengarah kepada dua tujuan, diantaranya :
- Mendidik akal dan jiwa anak didik.
- Mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada saat itu Al azhar merupakan jantung masyarakat islam, ini menjadi sebab muhammad abduh menjadikan Al azhar sebagai target utama untuk mengaplikasikan pemikirannya. Hal pertama yang muhammad abduh lakukan adalah mengubah sistem pendidikan al azhar. Untuk pengembangan intelektualnya Muhammad abduh memfokuskan pelajaran umum untuk berkiblat ke barat agar persoalan yang akan ada dimasa depan dapat terjawab dengan baik kemudian untuk pendidikan agama ia berkiblat ke timur dan fokus pada spiritualnya mengokohkan sejarah islam dan kebudayaan islam. Lalu Ia ikut mengajar pada mata kuliah filsafat dan menghidupkan intelektualisme islam yang padam.
2. Bidang ijtihad
Sebab kemunduran dan paham jumud saat itu yang menyebabkahn umat Islam tidak ingin adanya perubahan dan tidak mau menerima perubahan Oleh karena itu, muhammad abduh berusaha mengajak kembali kepada ajaranAl-Quran dan Sunnah, sebagaimana Jamaluddin al-Afghani.
3. Bidang Teologi
Pada saat itu ummat islam menganut paham fatalisme yang dimana paham fatalime ini adalah memasrahkan segala hal yang di berikan tuhan tanpa adanya usaha. Muhammad Abduh menolak karna menurutnya ini sangat mempengaruhi kemunduran umat dan harus di ubah.
4. Bidang Sosial
Menurut Muhammad Abduh faktor utama untuk meneguhkan umat islam adalah persatuan. Jika persatuan itu sudah kokoh maka umat islam akan mencapai tujuan yang sama yaitu menolak adanya imprialisme barat.
5. Bidang Ketatanegaraan
Menurut Muhammad Abduh pemerintah wajib bersikap adil terhadap rakyat. Adapun, rakyat harus patuh dan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap pemerintah. Maka dari itu Kesadaran rakyat dapat dibangun melalui pembangunan sarana-sarana pendidikan, surat kabar dan sebagainya.
Referensi : Syamsul Bahri dan Oktariadi. 2016. “Konsep Pembaharuan Dalam Perspektif Pemikiran Muhammad Abduh”. Al Mursalah Vol 2 no.2: 32-37.
Teuku Abdullah (T.A Sakti). 2018. “Teologi Rasional: Pemikiran Muhammad Abduh”. Education Journal of History and Humanities Vol 1 no.2: 6-17
Nama lengkap: yuni oktaviani
Alamat domisili: jl. Cijerah gg al ihsan rt 05/05 kel.cibuntu kec bandung kulon kota bandung
Akun media sosial: yuni_oktavianiii
Profil singkat: Nama saya Yuni Oktaviani seorang Mahasiswi jurusan sejarah peradaban islam fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Sunan Gunung Djati Bandung.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.