10 Resep Menghapus Dosa dan Penyakit Hati Menurut Hasan Al-Bashri
Agama | 2023-12-27 08:49:39Resep, seringkali identik dengan masakan atau obat-obatan. Padahal, agar sukses dan bahagia dalam menjalani kehidupan ini, kita juga butuh resep. Misalnya, resep hidup bahagia ala nabi Muhammad SAW atau sukses bisnis ala Utsman Bin Affan dan lain sebagainya. Nah, dikutip dari kitab Nashaihul Ibab, karya Syaikh Nawawi Al-Bantani, Hasan Al-Bashri memberikan 10 Resep Menyembuhkan Penyakit Hati dan Menghapus Dosa.
1. Ambillah Akar Pohon Kefakiran dan Akar Tawadhu.
Sifat fakir dan tawadhu merupakan bahan utama dalam resep ramuan ini. Jika kita hendak menyembuhkan penyakit hati dan menghapus dosa-dosa kita, maka milikilah sifat keduanya. Merasa fakir meskipun banyak harta, karena memang hanya Allah SWT yang Maha Kaya dan senantiasa rendah hati dalam kondisi apapun.
2. Campurkan dengan Akar Taubat
Kita, tidak mungkin terlepas dari kesalahan. Iringi perbuatan jelek kita dengan taubat, perbanyak memohon ampun kepada-Nya. Sempurnakan, sifat fakir dan rendah hati dengan kesadaran dan penyesalan atas dosa-dosa kita selama ini. Kembalilah kepada jalan Allah SWT yang lurus, yakni Islam.
3. Masukkanlah Ketiganya ke dalam Lesung Rida
Semua amalan kita, harus diniatkan mengharap ridah Allah SWT. Sebab, sehebat dan selengkap apapun ramuannya, tidak mungkin mampu mengobati penyakit hati dan menghapus dosa-dosa kita jika Allah SWT belum rida kepada kita. Makanya, niat itu penting agar tahu tujuan ramuan ini untuk siapa.
4. Haluskan dengan Qana’ah
Blender ketiganya dengan sifat Qana’ah, menerima apa adanya. Sehingga, apapun kondisinya kita akan tetap tenang dan nyaman. Kita juga akan canderung tidak begitu ambisius untuk mengumpulkan dunia, karena yang sudah ada saat ini dirasa cukup dan bahkan berlebih. Jadi, sifat merasa cukup itu penting dan perlu ditambahkan
5. Masukkan Racikan ke dalam Panci Ketakwaan
Umar bin Khattab dan Ubay bin Ka’ab, keduanya mengartikan takwa dengan berhat-hati. Sementara, sebagian lagi mendefinisikan takwa sebagai tindakan menjauhi segala larangan-Nya dan mengerjakan semua perintah-Nya. Masukkan semua racikan tersebut ke dalam panci besar bernama ketakwaan.
6. Tuangkan Air Rasa Malu Secukupnya
Sabda nabi Muhammad SAW, “Malu sebagian dari iman,” dan “Bila engkau tidak malu, maka berbuatlah sesuka kalian.” Sifat malu merupakan air yang mampu mencairkan kepadatan bumbu, mampu mengontrol hasrat nafsu kita. Semuanya akan dipertimbangkan, pantas, cocok dan layakkah perbuatan itu dikerjakan oleh kita.
7. Didihkan dengan Api Mahabbah
Jika adonan bumbunya sudah siap, langkah berikutnya adalah mendidihkannya hingga matang. Siapkan tungku, nyalakan api cinta agar senantiasa rindu dan suka kepada-Nya. Jika sudah cinta, apapun perintah-Nya akan dilaksanakan dan larangan-Nya pasti dijauhi. Semakin besar api cinta kita, semakin cepat matangnya.
8. Tuangkan Hasilnya ke dalam Cangkir Syukur
Siapkan cangkir syukur, lalu tuangkan ramuan yang sudah matang ke dalamnya. Artinya, jika ketujuh sifat tersebut di atas ada pada diri kita, jangan lupa bersyukur. Karena itu merupakan anugerah terbesar dari Allah SWT kepada hamba pilihan-Nya. Semakin besar cangkirnya, semakin banyak pula isinya.
9. Dinginkan dengan Kipas Roja’
Kalau sudah dituang, jangan langsung diminum, masih panas. Dinginkan dulu, kipas dengan sifat takut sekaligus penuh harap kepada-Nya. Berharap, agar senantiasa diberi petunjuk dan istiqamah di jalan-Nya. Jangan tergesa-gesa meminumnya, karena itu merupakan perangkap setan.
10. Minumlah Ramuan dengan Sendok Hamdalah
Terakhir, jikalau sudah dingin dan siap saji, ramuan penghapus penyakit hati dan dosa sudah dapat diminum. Pastikan, minum menggunakan sendok hamdalah. Memuji hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia begitu besar kepada kita semuanya. Alhamdulillahi rabbil aalamiin.
Nah, itulah 10 resep ramuan Penghapus Dosa dan Penyakit Hati dari Hasan Al-Bashri. Jika anda punya penyakit hati, seperti: iri, dengki, sombong, riya’ dan lain sebagainya, atau memiliki riwayat dosa masa lalu dan kini. Cobalah resep ini! Insya-Allah sembuh. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ke yang lain.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.