Hoax Menurut Ajaran Islam
Agama | 2023-12-26 18:57:24Dio Anggoro Putra ( 22214312 )
Farhan Ramadhan ( 22214310 )
Muhammad Haidar Yusuf Sinatria ( 22214221 )
Rafi Akbar Satria Ananta ( 22214239 )
Rizal falih ( 22214289 )
HOAX MENURUT AJARAN ISLAM
- Apa itu hoax?
Hoax adalah sebuah berita yang dibuat-buat atau di rekayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya, dan juga berita yang sesungguhnya tidak benar tetapi seolah-olah dibernarkan adanya, tidak sama dengan berita palsu, maupun april mop. Tujuan dari hoax adalah membuat masyarakat menjadi sangat tidak nyaman, tidak aman, kebingungan, dan membuat masyarakat menjadi terpedaya.
Menurut ajaran Islam Hoax adalah sebuah pembohongan publik atau penyebaran informasi yang menyesatkan. Orang yang menyebarkan Hoax juga termasuk dalam golongan orang yang merugikan orang lain, Hoax juga digolongkan sebagai haditsul ifki atau berita berbohong. Agama Islam juga mengajarkan umatnya agar selalu berhati-hati dan selalu mengecek informasi yang diterima.
• Menurut pakar komunikasi Universitas Indonesia (Muhammad Alwi Dahlan), misinformasi adalah manipulasi berita yang disengaja yang bertujuan untuk menyampaikan wawasan atau pemahaman yang salah
Istilah hoax pertama kali muncul di kalangan pengguna internet Amerika
Istilah “ Hoax” diambil dari judul film “The Hoax”
"The Hoax" adalah sebuah film drama Amerika tahun 2006 yang disutradarai oleh Lasse Hallström
Skenarionya ditulis oleh William Wheeler, dan film ini didasarkan pada buku berjudul sama, , karya Clifford Irving, dan berfokus pada otobiografi Irving
hoax juga memengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa hoax telah menjadi senjata bagi kaum radikalisme untuk merusak mental dan moral bangsa melalui berita-berita bohong tidak hanya itu,hoax juga bisa membuat perpecahan anatara kelompok satu dengan kelompok yang lain.
- Hoax dalam zaman Nabi
Hoax atau berita bohong pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad Saw., tepatnya pada Sya’ban tahun ke-5 Hijriyah. Usai perang Bani Musthaliq, muncul “hadits ifki” (berita hoax) yang hampir saja mencabik-cabik persatuan antara golongan Muhajirin dan golongan Anshar.
Salah seorang golongan Muhajirin menendang salah seorang golongan Anshar, hingga terjadi adu mulut di antara mereka. Tak terima dengan perlakuan seorang golongan Muhajirin, lelaki dari golongan Anshar itu mengata-katainya dengan ujaran yang menyakitkan hati, yaitu umpatan jahiliyah!.
Pihak Muhajirin tak terima disebut “jahiliyah”, sementara pihak Anshar tak terima ditendang dan disakiti, dan hal itu membuat mereka akhirnya sama-sama mengadu kepada Rasulullah. Setelah diusut ternyata konflik antarasahabat Nabi dari golongan Muhajirin dan Anshar itu dipicu perbuatan adu domba yang dilakukan oleh sekelompok munafiq yang dipunggawai Abdullah b. Ubay b. Salul.
Abdullah bin Ubay bersama kawan-kawannya sengaja membuat onar sebab iri dan dengki dengan kekompakan dan persatuan sahabat Nabi dalam Perang Bani Musthaliq yang terjadi pada bulan Sya’ban tahun 5 H.
- Menyikapi hoax dalam Islam?
Secara bahasa informasi yang tidak benar, tidak relevan dengan keadaan sebenarnya disebut hoaks. Hoaks memang terlihat baru diera digital ini, namun dalam perspektif islam yang pada hakikatnya hoaks telah terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam yang mana ketika istri beliau difitnah berzina oleh kaum munafikin. Sebab kejadian ini maka turunlah ayat al-quran untuk membantah hal tersebut yaitu surat [al-Hujurât/49:6] :
Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian.
- Apa hukum menyebarkan berita hoax dalam Islam?
Didalam agama sendiri menyebarkan berita hoax adalah sebuah tindakan yang tidak terpuji, karena menyebarkan berita yang mengandung berita bohong yang menyebabkan masyarakat atau seseorang menjadi terperdaya dengan berita yang tidak benar. Maka dari itu dalam ajaran agama Islam menyebarkan berita hoax adalah dosa.
- Contoh hoax dalam Islam
Perubahan zaman telah membawa manusia kepada kemudahan dalam mengakses informasi.Perkembangan teknologi yang mumpuni sangat memungkinkan manusia untuk mengakses dan memberikan informasi cukup dari genggaman saja, namun satu hal yang lebih penting dari sekedar kemudahan dalam mendapatkan dan memberikan informasi, yaitu kebenaran dan keakuratan dari informasi tersebut.Kebiasaan masyarakat dalam membicarakan suatu topik/orang lain (ghibah) juga menjadi penyebab terbesar hoaks itu beredar. Allah subhanahu wata’ala telah melarang orang-orang yang beriman untuk tidak saling menggunjing(ghibah) dalam surat [al-Hujurât/49:12]
- Apa akibat dari banyak nya berita hoax
1. Ketidakpercayaan Terhadap Informasi: Penyebaran hoaks bisa membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap semua sumber informasi, termasuk media, pemerintah, dan lembaga resmi. Hal ini dapat mengacaukan kemampuan masyarakat dalam membedakan antara fakta dan fiksi.
2. Kebingungan dan Kekacauan: Hoaks yang beredar dapat menciptakan kebingungan dan kekacauan dalam masyarakat. Orang mungkin menjadi tidak jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana merespons situasi tertentu.
3. Ketegangan Sosial dan Politik: Hoaks yang berkaitan dengan isu politik, etnis, atau agama dapat memicu ketegangan sosial dan politik. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara kelompok-kelompok masyarakat dan menciptakan konflik.
- Solusi kita sebagai mahasiswa Islam untuk mengurangi terjadinya penyebaran berita Hoax
1. Sebagai mahasiswa sebaiknya kita dapat memilah sebuah berita dan tentang kebenaran sebuah berita tersebut, jadi jangan mudah terprovokasi dengan judul berita yang seakan-akan memprovokasi.
2. Perhatikan keaslian berita karna kerap sekali beberapa oknum memasang judul yang menjebak tanpa tau kebenaran nya.
3. Kembangkan rasa penasaran setiap saat dan jangan langsung menyebarkan suatu berita tanpa tau kebenaranya supaya tidak terjadi suatu kesalah pahaman atau hal hal yang tidak diinginkan.
4.sebagai mahasiswa juga dapat mengurangi penyebaran berita palsu dengan meningkatkan literasi media,memverifikasi informasi sebelum membagikannya,dan berpartipasi dalam kampanye yang meningkatkan kesadaran di lingkup sekitar anda
- Jenis-jenis Informasi Hoax
a. Fake news: Berita bohong: Berita yang berusaha menggantikan berita yang asli. Berita ini bertujuan untuk memalsukan atau memasukkan ketidakbenaran dalam suatu berita.
b. Clickbait: Tautan jebakan: Tautan yang diletakkan secara stategis di dalam suatu situs dengan tujuan untuk menarik orang masuk ke situs lainnya.
c. bias: Bias konfirmasi: Kecenderungan untuk menginterpretasikan kejadian yang baru terjadi sebaik
bukti dari kepercayaan yang sudah ada.
d. Misinformation: Informasi yang salah atau tidak akurat, terutama yang ditujukan untuk menipu.
e. Satire: Sebuah tulisan yang menggunakan humor, ironi, hal yang dibesar-besarkan untuk mengkomentari kejadian yang sedang hangat. Berita satir dapat dijumpai di
pertunjukan televisi seperti “Saturday Night Live” dan “This Hour has 22 Minutes”.
f. Post-truth: Pasca-kebenaran: Kejadian di mana emosi lebih berperan daripada fakta untuk membentuk opini publik.
g. Propaganda: Aktifitas menyebar luaskaninformasi, fakta, argumen, gosip, setengah kebenaran, atau bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini publik. (DediRianto Rahadi, perilaku penggunaan dan informasi hoax di media social, jurmal manajemen & kewiraushaan
- Prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam memerangi HOAX.
1. Prinsip Ikhlas; prinsip yang paling mendasar dalam komunikasi Islam dengan prinsip ini komunikasi menjadi berpahala.
2. Prinsip pahala dan dosa: prinsip ini menjelaskan bahwa setiap pesan atau pernyataan yang keluar itu mengandung konsekwensi pahala dan dosa;
a. Melarang menulis dan berkata-kata yang bernuansa kasar, hasud, kotor dan sejenis.
b. Memberi motivasi agar menyampaikan pesan yang baik.
c. Berkata yang baik menyebabkan masuk surga.
d. Berkata baik sebagai sodaqoh.
e. Islam identik dengan kebaikan.
3. Prinsip kejujuran: kejujuran dalam menyampaikan pesan merupakan prinsip dasar dalam komunikasi Islam.
4. Prinsip berkata positif; pesan positif sangat berpengaruh bagi kebahagiaan seseorang. Pesan positif diungkap melalui bahasa optimistis.
5. Prinsip dua telinga satu mulut: menerima informasi sebanyakbanyaknya, kemudian memfilternya, mengambil dan menyampaikan yang baik-baik dan bermanfaat untuk orang banyak.
6. Prinsip pengawasan: prinsip ini muncul dari kepercayaan mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha Mendengar, Maha melihat dan Maha Mengetahui..
7. Prinsip selektif dan validitas. Berbicara dengan data dan informasi yang akurat.
8. Prinsip keseimbangan dan keadilan; upaya untuk mencari informasi, tidak hanya dari pembuat berita tetapi juga dari sumber berita.
#hoax #agamaIslam
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.