Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alifatun Luthfiah

Toxic Parenting Bisa Mempengaruhi Perkembangan Anak, Benar Gak Sih?

Edukasi | 2023-12-25 14:22:43
Sumber: google.com

Sadar gak sih, kalau baru-baru ini banyak sekali pembahasan tentang toxic parenting? Saat ini banyak orang yang mulai membuka mata akan toxic parenting. Ada yang memberi pengetahuan tentang toxic parenting, ada yang menceritakan pengalamannya mempunyai orang tua yang melakukan toxic parenting, dan ada juga yang membahas ciri-ciri dari toxic parenting.

Dikutip dari hellosehat.com toxic parenting adalah pola asuh yang diterapkan orangtua dengan prilaku toxic yang merugikan kesehatan mental dan fisik anak. Orangtua yang melakukan kekerasan secara verbal ataupun non-verbal yang ditujukan untuk anak itu sudah termasuk perilaku dalam toxic parenting.

Toxic parenting kerap kali dikaitkan dengan kata “tanda kasih sayang” tetapi pola asuh yang dapat merugikan kesehatan mental anak dan berdampak buruk pada perkembangan anak tidak dapat lagi dikatakan sebagai tanda kasih sayang. Untuk itu kita harus tahu dampak toxic parenting yang dapat mempengaruhi perkembangan anak, diantaranya adalah.

1. Perkembangan Emosional

Toxic parenting sering kali menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan emosional. Kerasnya disiplin yang diterapkan, dukungan emosional yang kurang, dan selalu mendapatkan kritik dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri pada anak. Anak-anak akan merasa kesulitan dalam mengekspresikan emosi, kesulitan mengelola stres, dan kesulitan untuk mengembangkan harga diri yang rendah.

2. Perkembangan Kognitif

Pola asuh yang toxic dapat membuat anak-anak mengalami perkembangan kognitif yang terhambat karena faktor-faktor seperti pengabaian dan kontrol yang dilakukan berlebihan. Anak-anak akan menunjukkan kesulitan dalam berkonsentrasi, sulit untuk memecahkan masalah, dan rendahnya kinerja akademik.

3. Perkembangan sosial

Anak-anak dengan pola asuh yang toxic akan kesulitan untuk membentuk hubungan yang sehat. Mereka akan sulit membangun kepercayaan dan mencari teman. Selain itu, mereka akan sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.

4. Kesehatan fisik

Toxic parenting juga berdampak buruk untuk fisik anak-anak. Mereka dapat mengalami lemahnya kekebalan tubuh, gangguan tidur, dan pola makan yang tidak teratur. Hal tersebut dapat membuat anak-anak rentan terhadap penyakit.

Toxic parenting yang terus menerus juga akan berdampak pada kehidupan anak saat dewasa. Mereka mungkin akan mengalami depresi, kepercayaan diri yang rendah, dan sulit dalam memahami emosi.

Wah, ternyata bahaya juga ya pengaruh toxic parenting dalam perkembangan anak. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk menghentikan pola asuh yang salah seperti ini. Yuk, kita sediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang untuk anak-anak agar perkembangan mereka sehat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image