Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Cara Merawat Pasien Yang Mengalami Sakit Stroke di Rumah

Eduaksi | Sunday, 24 Dec 2023, 09:07 WIB

Stroke adalah suatu sindrom klinis yang gejalanya berupa disfungsi otak fokal atau global, yang dapat mengakibatkan kematian atau kelainan yang berlangsung lebih dari 24 jam tanpa penyebab lain seperti gangguan pembuluh darah.

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada orang berusia 45 tahun ke atas. Tingkat keparahan stroke sangat bervariasi. Beberapa pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Namun, ada juga sejumlah besar pasien yang mengalami gejala parah dan memerlukan bantuan dalam melakukan berbagai aktivitas.

Untuk itu perlu adanya caregiver/pengasuh yang dapat membantu pasien ketika membutuhkan pertolongan dan membantunya secara bertahap melatih kemandirian. Persiapan sebelum pasien kembali ke rumah Bila kondisi pasien stabil dan fase akut telah berlalu maka pasien memasuki fase pemulihan.

Pasien stroke memerlukan pengobatan yang komprehensif, termasuk pemulihan dan Upaya pemulihan jangka panjang. Keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam fase pemulihan ini, oleh karena itu sejak awal perawatan harus dilibatkan dalam pengobatan pasien.

Perencanaan pemulangan dilakukan oleh dokter, perawat, dan anggota tim stroke lainnya, jika memungkinkan melibatkan pasien stroke dan keluarganya. Proses perencanaan pemulangan dimulai saat pasien masuk rumah sakit, termasuk edukasi pasien dan keluarga.

Peran keluarga dalam merawat pasien stroke di rumah Selama perawatan di rumah, keluarga berperan penting dalam upaya meningkatkan kemandirian pasien dan meningkatkan kepercayaan diri, membatasi impotensi semaksimal mungkin dan menghindari kekambuhan .

Gangguan kesehatan pasien pasca stroke di rumah Gangguan kesehatan yang mungkin dialami pasien pasca stroke di rumah antara lain: Kelumpuhan/kelemahan salah satu sisi tubuh atau penderita hemiplegia Gangguan keseimbangan saat duduk atau berdiri Bahasa dan gangguan komunikasi Gangguan menelan Gangguan atau inkontinensia urin Gangguan buang air besar atau sembelit Kesulitan berpakaian Gangguan daya ingat atau daya ingat Perubahan kepribadian dan emosi Perawatan pasien stroke di rumah dapat dilakukan sebagai berikut :

Membantu pasien bergerak Jika pasien masih memiliki gejala sisa Sedangkan untuk anggota tubuh yang lemah, pasien tidak dapat bergerak sendiri, jadi bantulah ketika ingin berjalan atau berjalan bersama pasien untuk menghindari risiko terjatuh.

Mendorong pasien untuk bergerak Mendorong pasien untuk menggerakkan sendi-sendi tubuhnya setiap hari, termasuk pada area yang “lemah”. Anjurkan pasien untuk menggerakkan sendi-sendi tubuhnya setiap hari, termasuk area yang “lemah”.Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh tersebut.

Ini merupakan kegiatan pelengkap untuk melatih otot dan saraf pada area tubuh yang lemah, selain kunjungan ke pusat rehabilitasi medis.

Membantu pasien makan Penderita stroke seringkali mengalami kesulitan menelan atau kesulitan menelan. Beberapa pasien pulang masih menggunakan NGT/selang nutrisi. Oleh karena itu, bantulah pasien untuk duduk tegak saat makan.

Tempatkan makanan di sisi yang sehat. Hal ini untuk menghindari tersedak yang dapat membahayakan nyawa.

Ajakan berbicara Pasien stroke seringkali menderita gangguan bicara/afasia. Agar pasien Anda kembali berkomunikasi tanpa masalah, ajaklah mereka mengobrol secara rutin. Dorong pasien untuk mencoba mengucapkan dan mengucapkan kata-kata, dengan menggunakan alat bantu bicara, seperti menulis di atas kertas.

Melatih kesehatan otak Membantu pasien melatih otaknya dengan memberikan informasi tanggal, waktu dan mengingat nama orang disekitarnya.Ciptakan lingkungan yang aman Sesuaikan lingkungan dengan tingkat keparahan stroke pasien.

Ciptakan lingkungan yang aman namun nyaman bagi pasien, misalnya: Atur tempat tidur agar tidak terlalu tinggi dan letakkan barang-barang yang diperlukan dalam jangkauan pasien Pastikan juga lantai rumah tidak licin sehingga pasien tidak mudah terpeleset atau jatuh.

Mengingatkan Anda akan rencana minum obat Mengingatkan Anda akan rencana mengunjungi Klinik Rehabilitasi Medis.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa pasien stroke apabila mengalami serangan berulang maka serangan tersebut akan lebih parah daripada yang pertama.

"Hal yang harus penting kita ketahui adalah apabila terjadi serangan stroke yang kedua, maka serangan stroke yang ekdua itu akan lebih parah daripada serangan stroke pertama. Maka dari itu pentingnya supaya bisa merawat pasien stroke dirumah supaya tidak terjadi serangan lanjutan lagi', Ucap Prima.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image