Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tina Mutiarani

Toxic Relathionship dengan Uang

Edukasi | Saturday, 23 Dec 2023, 22:11 WIB
Explore the best of Pinterest" />
Sumber : Explore the best of Pinterest

Kita mungkin sering mendengar istilah toxic relathionship, toxic relathionship itu tidak hanya dengan pasangan saja akan tetapi ada juga toxic relathionship dengan uang. Kita yang memiliki penghasilan lumayan harus berhati hati karena boleh jadi kita memiliki toxic relathionship dengan uang.

Ciri ciri toxic relathionship dengan uang:

1. Mempunyai banyak hutang baik creditcard, paylater ataupun pinjam teman. Mempunyai hutang dengan suku bunga yang tinggi apalagi di pergunakan untuk kebutuhan konsumtif itu membuat kita susah untuk menabung, terlebih di zaman sekarang ini dengan maraknya paylater dan pinjol yang menambah peluang kita untuk berhutang. Gaji yang kita miliki akan habis untuk membayar hutang dan bunganya sehingga kita tidak mempunyai anggaran untuk menabung, bahkan justru tabungan kita akan terpakai untuk membayar hutang hutang itu.

2. Boros dan mencari cari alasan. Financial Planner Eric Roberge mengatakan ‘kalau kalian selalu ngeles kenapa kalian boros terus kemungkinan kalian akan sulit bebas dari hutang dan selalu kaget apabila ada pengeluaran tidak terduga yang muncul’. Karena tingginya pengeluaran untuk kebutuhan konsumtif sehingga tidak ada tabungan untuk kebutuhan tidak terduga. Seringkali kita membeli barang hanya karena kita menginginkannya dan hanya karena tren, bukan atas dasar kebutuhan kita.

3. Tidak suka membahas tentang uang. Penasihat keuangan generasi milenial Stephanie o’Connell mengatakan ‘kalau kalian tidak bias berbincang mengenai uang itu bisa jadi adalah tanda kalian sedang stress atau kesal tentang topik itu’ menurutnya apabila kita mempunyai hubungan positif dengan sesuatu maka kita akan bebas membahasnya.

4. Tidak bisa menolak ajakan nongkrong, makan dan liburan dari teman padahal kita tahu bahwa budget kita tidak cukup.

5. Selalu membandingkan finansial kita dengan orang lain. Analogi Theodore Roosevelt yaitu perbandingan adalah pencuri kebahagiaan.

6. Merasa bersalah ketika mengeluarkan uang. Menurut Badilo orang yang seperti ini seringkali menabung lebih dari yang seharusnya dan tidak mau mengeluarkan uang untuk hal yang membuat hidup mereka lebih gampang.

7. Tidak memikirkan ulang sebelum spending money. Orang yang tidak banyak berfikir sebelum spend uang ini biasa nya punya pengeluaran yang jauh melebihi penghasilannya.

8. Merasa harus mengeluarkan uang untuk menikmati hidup, menurut para expert seharusnya kita bisa bahagia menjalani hidup tanpa perlu banyak mengeluarkan uang. Apabila kita bisa mengatur uang yang benar kita akan lebih bisa menikmati hidup tanpa harus boros.

9. Mempunyai pandangan negatif tentang uang. Salah satu tanda orang yang tidak mempunyai hubungan baik dengan uang adalah sering berkata ‘uang itu jahat’ atau ‘uang itu tidak pernah cukup’. Orang yang sering berbicara negative tentang uang biasanya mempunyai harga diri yang rendah dan kurang puas dengan keuangan, hubungan, dan karirnya menurut kathleen Boyd.

10. Tidak melihat uang sebagai alat. Menurut Stephanie O’Connel hubungan yang baik dengan uang itu adalah ketika kita mempunyai kepercayaan diri menggunakan uang kita untuk mensupport gaya hidup dan mencapai tujuan kita.

11. Menilai diri sendiri berdasarkan harta atau pendapatan. Ini termasuk toxic relathionship dengan uang karena akan membuat kita menjadi rendah diri atau tinggi hati padahal akan selalu ada orang lain yang ada di atas kita atau di bawah kita

12. Tidak memeriksa saldo rekening karena takut merasa cemas. Dengan memerika saldo rekening secara berkala itu akan mengingatkan dan membuat kita lebih sadar dengan kondisi keuangan sehingga kita kan terpaksa mengatur finansial atau bahkan lebih berhemat.

Mari cermati diri kita, semoga kita semua bisa lebih baik dalam segi finansial.

Sumber : 12 Tanda Toxic Relationship dengan Uang (youtube.com)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image