Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Beda Ibu-Ibu Jaman Dulu dengan Era Milenial Saat Ini

Parenting | 2023-12-22 10:45:54

Beda Ibu-Ibu Jaman dulu dengan Ibu-Ibu Milenial

Tepat hari Jumat’ hari yang mulia sayyidul ayyam tanggal 22 Desember 2023. Sosok yang mulia Bernama IBU di Indonesia diperingati khusus sebagai hari IBU. Tidaklah berlebihan, karena memang IBU adalah sosok Istimewa bagi siapapun dia, pasti dilahirkan dari Rahim seorang ibu. SDIT Ahmad Yani secara khusus mengadakan kegiatan Parenting Hari Ibu bertajuk Perempuan Berdaya Indonesia Maju.

Sekolah yang berada di Jl. Kahuripan 12 Kota Malang tersebut menghadirkan pembicara parenting internasional yaitu Kak Acun dari Jombang. Para ibu-ibu wali peserta didik yang hadir nampak antusias dan tepat waktu, acara yang dimulai 07.30 tersebut sudah dihadiri para Ibu pukul 07.15. luar biasa

Dalam sambutannya, Ibu Nurdiah Rachmawati, S.Pd, M.Pd selaku kepala SDIT Ahmad Yani menyampaikan bahwa, bulan lalu para ayah juga hadir ke sekolah untuk mengikuti giat parenting di hari ayah, dan hasilnya para ayah menjadi lebih peduli terhadap pendidikan putra putrinya dengan senantiasa ikut terlibat dalam tumbuh kembang ananda di rumah maupun sekolah. Dan hari ini para ibu hadir ke sekolah ini dalam rangka hari Ibu, dengan harapan kedua orang tua bisa saling bersinergi dan berkolaborasi dengan baik dengan pihak sekolah demi kemajuan putra-putri tercinta.

Kak Acun yang memberikan materi parentingnya senantiasa menghadirkan sudut pandang lain, yang jarang sekali orang tua menyadari, bahwa memang keberadaan kita adalah penting bagi anak anak kita, jangan sampai kita salah dalam mendidik karena konsekuensinya adalah jangka panjang nantinya. Bagaimana anak anak kita ke depan ditentukan dari rumah, karena baiti jannati rumahku adalah surgaku, maka anak anak akan bahagia bila diawali dari rumahnya yang surga, dengan sepasang pangeran dan bidadari yaitu ayah bundanya yang memperlakukan putra-putrinya dengan sebaik mungkin.

Kak Acun tidak lupa memberikan contoh contoh kehidupan nyata, bahwa banyak diluar sana anak anak yang tidak seberuntung kita semua, mereka perlu sosok ibu dan ayah yang hadir setiap hari baginya, namun apa daya, mereka tidak mendapatinya sehingga berita berita negative selalu hadir terkait kenakalan maupun perilaku menyimpang anak yang kurang diperhatikan orang tuanya.

Kak Acun yang menyampaikan materi parentingnya dengan sangat menyentuh tersebut untuk kesekian kalinya hadir ke sekolah yang berjuluk SITAYA atau SDIT Ahmad Yani Islamic Character School tesebut. beliau merasa sangat rindu dan bahagia bisa hadir kembali di tengah-tengah guru maupun orang yang hebat, orang tua yang senantiasa sangat peduli kepada putra-putri tersayangnya dengan optimal.

Di sisi lain, kegiatan parenting hari Jumat 22 Desember 2023 tersebut juga sebagai tanda berakhirnya kegiatan pembelajaran semester I tahun Pelajaran 2023-2024. Sehingga setelah parenting dibagikan hasil rapor kepada para orang tua, sekolah juga menyajikan hasil karya para peserta didik kelas 1-6 selama membuat project atau P5, semua tampak menarik perhatian orang tua dan anak anak sendiri. Ada yang menampilkan hasil karya perahu mekanik, produk pertanian , makanan olahan dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa SDIT Ahmad Yani sebagai sekolah penggerak berhasil menyajikan pembelajaran yang Merdeka dibuktikan dengan hasil karya yang luar biasa tersebut.

Terakhir, ketua Yayasan Masjid Jendral Ahmad Yani Drs. H. Habul Matin, MM berpesan kepada keluarga besar SDIT Ahmad Yani yang mulai semakin maju tersebut khususnya kepada para Ibu ibu wali peserta didik bahwa, terdapat perbedaan Ibu Ibu jaman dulu yang usianya di atas 40 sekarang dengan Ibu Ibu jaman milenial yang usianya di bawah 40 tahun.

Yaitu: pertama, ibu ibu jaman dahulu senantiasa memegang tegung prinsip pembelajraan yang diajarkan oleh para orang tuanya dengan memegang teguh karakter dan unggah ungguh, sehingga tidak heran anak anaknya di didik dengan sangat ketat supaya menjadi anak yang berbakti, namun sayangnya Pendidikan model jaman dahulu tersebut belum match dengan kondisi ideal anak jaman sekarang yang serba digital serta sedikit rapuh mentalnya, terkadang terjadi gap atau jarak antara anak dan ibu. Hasilnya adalah senantiasa anak kurang nyaman. Diperlukan terobosan baru bahwa ibu ibu jaman dahulu atau yang usia 40 tahun ke atas senantiasa mengikuti kegiatan kegiatan update parenting seperti hari ini “ imbuh Ustad Matin panggilan akrab ketua Yayasan tersebut

Kedua, ibu ibu jaman dahulu cenderung lebih bijak dan lebih tega kepada anaknya dalam urusan Pendidikan khususnya agama

Sedangkan ibu ibu jaman milenial cenderung lebih tidak tega anaknya kurang tidur ketimbang anaknya shalat subuh, sehingga tidak membangunkannya untuk shalat. Ibu ibu milenial cenderung ilmu agamanya kurang dibandingkan dengan ibu jaman dahulu, tatkala di tes untuk membaca surat semisal ulaaika, terkadang yang dibaca adalah ulaika, huruf lam nya dibaca pendek, Ketika diulang ulang pun hasilnya sama karena focus ibu jaman milenial mulai berkurang untuk engupgrade dirinya sendiri khsuusnya dalam urusan mengaji maupun ilmu agama

Ibu jaman milenial juga cenderung kurang sabar dalam mendidik anak anaknya, sehingga solusinyajuga sama yaitu sering sering mengikuti acara seminar parenting dan yang paling penting lagi adalah mempraktikkannya.

Di ujung kegiatan parenting, para orang tua atau para ibu dipertemukan dengan putra-putri tercintanya dan diminta untuk memeluk erat anaknya tersebut, momen haru dan pecah tangis terjadi, tatkala pertemuan tersebut, karena memang ibu ibu jaman dhaulu maupun ibu ibu jaman milenial masing masing menyadari kekurangn dirinya, dan kelebihannya ada pada anak anaknya, bila anaknya berbuat kurang baik maka ibu ibu bermuhasabah bahwa selama ini itulah dirinya, itulah cermin dirinya yang ada pada anak anaknya, maka solusinya adalah jadilah ibu terbaik

anak anak sendiri sebelum bertemu dengan para bundanya di masjid, dibeirkan kegiatan spesial membuat karya untuk hadiah bagi bundanya, serta diberikan kisah serta motivasi oleh pendongeng nasioanal yaitu Kak Mora.

kegiatan yang juga disponsori oleh YDSF Malang, Penerbit Erlangga dan Tiga Serangkai tersebut terbilang sukses dan berkesan nan bermakna.

Master of ceremony atau MC acara yakni Pak Hasan Albana, M.Pd juga di akhir menyerukan untuk memekikkan bersama bahwa:

Anak anakku adalah anak terbaik

Sekolah anakku adalah sekolah terbaik

Guru anakku adalah guru terbaik

Dan sebaliknya, anak anak juga di ajak memekikkan bersama bahwa:

Aku adalah murid terbaik

Sekolahku adalah sekolah terbaik

Guruku adlah guru terbaik

Dan IBUKU adalah ibu terbaik

IBUKU adalah ibu terbaik

IBUKU adalah ibu terbaik

Dipungkasi dengan memeluk bundanya

Seraya mengucapkan SELAMAT HARI IBU KE 95 Tahun 2023

semoga sehat selalu, diberikan keberkahan, dan mampu menjadi teladan terbaik bagi putra putri tercinta

Pewarta: Hasan Albana, M.Pd

Guru SDIT Ahmad Yani

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image