Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AchSin

Nasihat Sun Tzu Relevan untuk Dunia Zakat di Indonesia

Filantropi | 2023-12-21 12:53:41

Oleh: Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Dalam perkembangannya, OPZ-OPZ yang pada awalnya terbiasa dengan mekanisme konvensional secara perlahan namun pasti mulai beralih ke mekanisme transaksi digital. Tuntutan dari tren kehidupan muzaki ini tak diingkari oleh sejumlah OPZ. Kebutuhan akan kemudahan transaksi justru pada akhirnya menantang OPZ untuk lebih termotivasi menciptakan inovasi baru dalam dunia zakat di Indonesia. Semua itu tiada lain didedikasikan demi peningkatan layanan zakat dan agar umat terus mendapatkan kemudahan dalam menunaikan ibadah zakat sebagai bagian rukun Islam kelima.

"Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangi seribu pertempuran." Begitu Sun Tzu memberikan legasi penting bagaimana memenangi pertempuran. Nasihat Sun Tzu kiranya relevan buat menjelaskan ikhtiar OPZ menghadapi lanskap baru dunia zakat di tanah air. Inovasi bukan lagi keniscayaan, melainkan sudah keharusan yang tidak bisa ditunda- tunda perwujudannya. Alhamdulillah, praktik inovasi dijawab oleh sejumlah OPZ dengan-salah satunya mewujudkan berbagai inovasi platform yang memudahkan.

Rumah Zakat, misalnya, meluncurkan "sharing happiness", yaitu sebuah Tagline dari gerakan memudahkan muzaki. muzaki mereka diarahkan untuk bisa mengakses laman www.sharinghappiness.org. Dari sana muzaki bisa melihat dan memilih langsung profil orang- orang yang akan dibantu. Setelah mereka berdonasi, mereka akan mendapatkan laporan langsung melalui SMS. Contoh berikutnya Dompet Dhuafa (DD). DD membuat platform khusus agar masyarakat bisa membayar zakat secara daring melalui www.bawaberkah.org.

DD meluncurkan laman ini didasari pembacaan atas tren yang ada bahwa kini semakin banyak orang dan muzaki yang ingin lebih terlibat dalam pengelolaan zakat. DD menyadari bahwa semakin banyak pihak yang ikut andil dalam pengelolaan dana zakat dan sosial, maka akan semakin memudahkan DD dalam menyalurkannya demi kepentingan dhuata.

Inisiatit Zakat Indonesia (IZI) tak ketinggalan unjuk gigi dalam menyikapi tren serba digital, yakni dengan meluncurkan laman zakatpedia. Zakatpedia ini dipersembahkan IZI untuk tetap memenuhi minat publik yang sudah terbiasa menyentuh teknologi informasi melalui smartphone agar dapat mempermudah muzaki berdonasi zakat, infak, dan sedekah. Bagi IZI, yang memiliki Tagline "memudahkan, dimudahkan" peluncuran www zakatpedia.com bukan sekadar memenuhi tren. IZI justru ingin memastikan bahwa slogan atau tagline yang diusung bukanlah jargon kosong. IZI benar-benar ingin berkhidmat di dunia zakat dengan tujuan mempermudah muzaki yang mau berzakat maupun berdonasi kepada IZI.

Cerita tentang ketiga platform yang dibuat OPZ itu sebenarnya gambaran dari tidak pernah berhentinya para aktivis gerakan zakat dalam berinovasi demi perbaikan dan kemudahan layanan zakat. Mereka semua menyadari bahwa zaman boleh berubah, perilaku dan fasilitas pun bisa berubah, namun namanya ibadah zakat pada dasarnya tak boleh ditinggalkan dan harus terus ditunaikan. Secara umum kesadaran ini sebetulnya hampir dirasakan oleh semua OPZ, meski sayangnya tak semua memiliki kemampuan untuk merespons cepat dan akurat. Apalagi bila dilihat sumber daya dan sumber dana yang tak sama di antara OPZ. Meskipun demikian, seluruh OPZ punya keinginan kuat untuk memberikan jawaban akan kebutuhan di masa modern ini. Kebutuhan itu tak lain dengan terus berinovasi untuk memberikan kemudahan dalam berdonasi zakat, infak, dan sedekah, termasuk kemudahan berdonasi melalui smartphone yang saat ini bukan lagi tergolong barang mahal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image