Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yusuf Abdullah

Wonka, Mencetak Rating Bagus akan Tetapi Diboikot di Beberapa Negara, Kenapa?

Info Terkini | 2023-12-20 00:12:04
Poster resmi film Wonka (sumber: https://www.imdb.com/)

Wonka, film yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada 6 Desember kemarin, mendapat respon buruk dari penikmat film di beberapa negara, terutama di Indonesia sendiri. Akan tetapi film ini malah mendapatkan sebuah pencapaian yaitu memuncaki box office di tingkat internasional dan mendapatkan score yang baik di situs rating Rotten Tomatoes. Mengapa bisa demikian? yuk simak penjelasan berikut.

Dilansir dari Variety, Wonka berhasil mencatatkan box office internasional dengan sukses meraup keuntungan sebesar US$43,2 juta. Dengan debutnya yang mulus di 37 negara termasuk negara-negara besar seperti Spanyol, Jerman, Jepang, Inggris dan yang pasti Amerika Serikat itu sendiri. Meskipun sukses di berbagai negara akan tetapi film ini mendapatkan respon yang tak signifikan di berbagai negara di asia terutama Indonesia sendiri yang sedang menerapkan pemboikotan pada film Wonka. Dan ini semua disebabkan oleh beberapa hal, contohnya seperti isu panas yang menyerang aktor utama dalam film wonka ini.

Kontroversi Timothee Chalamet dalam menyikapi Palestina

Timothee Chalamet adalah pemeran utama dalam film ini, akan tetapi ia malah membuat kontroversi berupa sindiran terhadap Hamas di acara Saturday Night Live (SNL). Dalam acara sketsa tersebut ia menyinggung persoalan mengenai Hamas, yang ia sindir melalui rekaan band milik Chalamet bernama Haymus alias Hamas itu sendiri. Setelah kejadian itu, Timothee Chalamet mendapat kritikan dari masyarakat dunia mengenai hal ini, ia dituding tak memiliki empati terhadap palestina dan malah mendukung Zionis Israel.

Respon Netizen Indonesia mengenai kontroversi ini

Dikutip dari Laman X/Twitter, banyak netizen yang menyatakan kekesalannya terhadap aktor Wonka tersebut, misalnya seperti cuitan ini “Kalo lu masih punya rasa kemanusian sih yaa gk usah nontonin pendukung zionis itu, lagian 1 bulanan lagi juga dah rilis di platform ilegal” tulis salah satu netizen di X/Twitter. Alih-alih menonton resmi di bioskop ia malah menyerukan ingin menonton film itu di platform ilegal yang memiliki dampak rugi bagi film Wonka tersebut.

Tepatkah kita untuk boikot film ini?

Banyak sekali masyarakat termasuk penikmat film itu sendiri merasa ogah terhadap penayangan film ini di bioskop Indonesia, termasuk saya sendiri yang tak ingin menyokong hal-hal yang berbau Zionis. Itu semua karena ada rasa empati dihati masyarakat Indonesia, dan kami berpegang pada kemanusiaan tanpa adanya peperangan dan genosida di muka bumi ini.

Kita tau bahwa negara kita sangat menjunjung sebuah kemerdekaan terhadap semua negara di belahan bumi ini. Seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Diperkuat juga dengan adanya sila ke-2 Pancasila yang mengedepankan rasa kemanusiaan dan memiliki keadilan di dalamnya.

Sebagai seorang yang beragama pun harus mengedepankan rasa kemanusian terhadap sesama, seperti halnya Islam yang memiliki pemeluk terbanyak di Indonesia. Islam melarang adanya praktik genosida dan menyerang warga sipil terutama wanita dan anak-anak.

Seperti dalam hadits ini Rasulullah saw bersabda sebagaimana berikut:

“Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata, "Telah dijumpai wanita yang terbunuh dalam beberapa peperangan bersama Rasulullah saw., maka Rasulullah saw. melarang membunuh wanita dan anak-anak.”(Hadits Muttafaq Alaih).”

Kita bisa lihat dalam hadits tersebut, Islam melarang adanya pembunuhan wanita maupun anak-anak sebagai hasil korban peperangan. Ini menunjukkan kita sebagai muslim harus marah akan terjadinya peperangan Israel-Palestina yang melibatkan warga sipil yang tak bersalah menjadi korban genosida oleh pemerintah Zionis Israel.

Sikap kita terhadap hal-hal yang berbau Zionis

Seperti disebutkan diatas, kita sebagai manusia dan tentunya sebagai seorang muslim tidak ingin peperangan ini terus terjadi. Maka dari itu kita harus menghindari produk ataupun karya yang disinyalir sebagai pendukung maupun penyokong peperangan genosida yang dilakukan oleh Zionis terhadap masyarakat palestina itu sendiri, tak luput juga seperti halnya film wonka ini yang pemeran utamanya sendiri secara terang-terangan mengolok hamas dan mendukung tindakan separatisme ini. Maka dari itu, mari kita boikot film ini untuk mendukung rasa kemanusiaan yang ada di dalam hati kita semua untuk korban Palestina yang tak bersalah.

Penulis Pertama : Yusuf Abdullah (Mahasiswa)

Penulis Kedua : Dr. Ira Alia Maerani, S.H.,M.H. (Dosen Pengampu)

Fakultas/Prodi : FKIP/Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unissula

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image