Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Danang Arifudin

Teknologi 4.0: Drone dalam Konservasi Hutan Indonesia

Teknologi | Tuesday, 19 Dec 2023, 20:53 WIB
https://id.linkedin.com/pulse/teknologi-drone-dalam-deteksi-dan-pengendalian-di-supriatna-s-t-

Seperti yang kita ketahui, iklim tropis di Indonesia ini cenderung panas dan kering. Kekeringan juga dapat meningkatkan kemungkinan kebakaran hutan. Fenomena ini bahkan dapat diprediksi akan terjadi hampir setiap tahunnya.

Meskipun demikian, masyarakat umum cukup awam tentang hal ini dan cenderung acuh tak acuh. Padahal, hutan- hutan di Indonesia dapat hancur tanpa sisa jika tidak dijaga dengan baik. Tidak hanya akan menyebabkan lahan menjadi kering dan panas, tetapi juga akan menghancurkan ekosistem ekosistem lainnya yang ada di dalam hutan.

Selain memiliki iklim tropis indonesia juga memiliki hutan yang cukup luas, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan( KLHK) melaporkan, hutan Indonesia meliputi daratan seluas 125,76 hektare atau setara dengan 62,97 dari total luas daratan Indonesia.

dilansir dari Jumlah tersebut tentunya sudah mengalami penurunan sejak beberapa dekade terakhir, di mana banyak terjadi eksploitasi dan pembukaan lahan yang mengakibatkan berkurangnya kawasan hutan.
(Dilansir dari https://ugm.ac.id/id/berita/kementerian-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-ungkap-rumitnya-masalah-hutan-indonesia/ )
Pada era modern, manusia tidak dapat lepas dari teknologi; teknologi sendiri memiliki arti sebagai sarana yang menyediakan barang-barang yang diperlukan untuk kenyamanan dan kelangsungan hidup manusia. Di era modern, teknologi semakin maju. Salah satu contohnya adalah drone, yang merupakan pesawat tanpa pilot yang dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau telepon yang dirancang oleh airman yang berada di dataran atau di kendaraan lainnya.
Saat ini, teknologi seperti drone sangat berguna sebagai metode pengambilan data konvensional dalam industri kehutanan, memberikan perspektif unik dan informasi tambahan yang dapat meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan. Teknologi drone juga digunakan untuk pemetaan ekologi, pengelolaan taman dan pariwisata, pemodelan topografi, penggambaran dan pemetaan tegakan, inventarisasi karbon, deteksi kebakaran hutan, dan pemetaan.

Dengan desain drone yang kecil dan ringan ini namun inovasi drone yang digunakan ini memiliki kekurangan antara lain sepeerti hilangnya sinyal dari pengontrol, baterai mati, serangan burung, atau bahkan perubahan arah angin secara tiba-tiba dapat dengan mudah menyebabkan drone jatuh ke tanah.

Oleh karena itu, kesimpulan dari topik di atas adalah bahwa iklim tropis Indonesia yang panas dan kering meningkatkan risiko kebakaran hutan. Meskipun hutan Indonesia mencakup 125,76 hektar, atau 62,97% dari total luas daratan, luasnya semakin berkurang selama beberapa dekade terakhir karena pembukaan dan eksploitasi lahan. Teknologi seperti drone dapat membantu pengelolaan hutan dalam berbagai cara, seperti pemetaan, inventarisasi karbon, dan deteksi kebakaran. Namun, drone memiliki beberapa masalah, seperti kehilangan sinyal, baterai yang rusak, serangan burung, atau perubahan arah angin yang tiba-tiba yang dapat menyebabkan jatuh. Melindungi hutan Indonesia sangat penting karena hutan berfungsi untuk melestarikan ekosistem di dalamnya dan mencegah tanah menjadi kering dan panas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image