Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lireal harefa

Aceh Menolak Pengungsi Rohingya

Info Terkini | Tuesday, 19 Dec 2023, 15:16 WIB
pengungsi rohingya

Para sosiolog mengatakan beberapa warga Aceh menolak mengizinkan ratusan pengungsi Rohingya berlabuh di perahu kayu, yang dapat memicu kekacauan dan meningkatkan perselisihan di antara penduduk di masa depan.

Di sisi lain, para pengamat pengungsi Rohingya mengatakan bahwa pengungsi yang masuk ke Indonesia di masa depan kemungkinan besar akan lebih besar karena bantuan internasional untuk para pengungsi ini telah dialihkan ke Ukraina dan Gaza.

Salah satu pengungsi Rohingya yang akhirnya tiba di Pidi mengaku takut akan penolakan warga sekitar.

Pemerintah Indonesia telah meminta negara-negara yang telah meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 untuk “menunjukkan tanggung jawab yang lebih besar”.

Sebelumnya, perahu yang membawa lebih dari 200 pengungsi juga ditolak warga saat memasuki Kuala Pawon, Kabupaten Bireuen.

Meski menolak kedatangan pengungsi, ratusan warga memberikan paket berisi makanan dan pakaian bekas kepada para pengungsi sebelum akhirnya dibuang kembali ke perahu. Pengungsi mempertaruhkan nyawa mereka dengan kembali melanjutkan perjalanan.

Di atas perahu kayu, Anda dapat melihat para pengungsi berkerumun, memandangi daratan dengan sedih – termasuk perempuan dan anak-anak.

Dalam perkembangan terakhir, tiga perahu yang membawa lebih dari 500 pengungsi Rohingya mendarat di provinsi paling barat Indonesia pada Minggu (19/11), kata badan pengungsi PBB (UNHCR).

Sebuah perahu yang membawa 256 orang tiba di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, setidaknya satu perahu lagi yang membawa 239 orang Rohingya tiba di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, dan satu kapal kecil lainnya yang membawa 36 orang tiba di Aceh Timur.

Kedatangan terbaru ini berarti lebih dari 800 pengungsi telah tiba di Aceh pada minggu ini saja, dengan 196 orang tiba pada hari Selasa dan 147 orang pada hari Rabu, menurut pejabat setempat.

Menurut AFP, perahu Rohingya berlabuh di pantai Birun setelah para pengungsi turun.

Pengungsi ditahan di tempat penampungan sementara, menunggu keputusan dari pihak berwenang mengenai nasib mereka.

Menurut warga sekitar, alasan para pengungsi tersebut bisa sampai di lokasi pengungsian sementara karena perahu sengaja melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menyebabkan kerusakan mesin dan menyebabkan perahu kandas saat mendekati daratan.

Untuk kebutuhan pangan, mereka mendapat layanan dari Kementerian Sosial. Pada masa tanggap darurat, makan tiga kali sehari diatur secara berkala. Mereka juga menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Kami masih berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat dan berupaya memastikan keselamatan para pengungsi,” kata juru bicara UNHCR Mitra Salima Suyono kepada AFP. “Kami berharap para pengungsi Rohingya dapat dimukimkan kembali ke tempat yang lebih baik.”

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah maupun pusat mengenai perpindahan minoritas Rohingya ke Pidi.

Lireal Septrinus Harefa, Mahasiswa Hukum Universitas Pamulang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image