Mengenal Apa Itu Strawberry Generation?
Edukasi | 2023-12-18 20:20:14Apa Itu Generasi Strawberry?
Generasi Strawberry merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok individu muda yang diyakini memiliki tingkat ketahanan rendah terhadap tekanan dan tantangan kehidupan sehari-hari. Menurut Suci Ryski N.A Generasi ini dinamakan generasi strawberry karena pada dasarnya strawberry merupakan buah yang memiliki warna, bentuk dan rasa yang menarik, unik dan mencolok. Namun dibalik itu semua strawberry sebenarnya adalah buah yang rapuhdan mudah rusak.
Seperti halnya generasi muda saat ini yang kreatif dan inovatif, tetapi mereka dibalik keindahan tersebut generasi ini rapuh dan mudah menyerah ketika ada tantangan yang mengahmpiri. Generasi strawberry saat ini bisa digambarkan seperti generasi yang selalu tampil memukau dan indah, namun dibalik semua itu mereka mudah galau bahkan menyerah ketika mendapatkan tantangan.
Istilah "Generasi Strawberry" tidak hanya merujuk pada ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau kesulitan, tetapi juga mencakup kecenderungan untuk merasa terlalu mudah terluka atau terganggu oleh masalah kecil. Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan teknologi, dan dinamika sosial, konsep ini mencerminkan perubahan dalam toleransi terhadap tekanan dan cara generasi muda menghadapi tantangan kehidupan.
Lantas, dari mana istilah strawberry generation terbentuk?
Istilah strawberry generation pada mulanya muncul dari Taiwan yang ditujukan pada sebagian generasi baru yang lunak seperti buah strawberry. Menurut Prof Rhenald Kasali Strawberry generation dapat terbentuk oleh beberapa hal, yaitu:
Growth Mindset
Karena mindset adalah set of assumption yang berarti bahwa asumsi asumsi yang dianut seseorang. Mindset sangat diperlukan untuk membentuk mental yang kuat
Mindset membantu seseorang memahami dan menghadapi tantangan dengan cara yang konstruktif. Growth mindset, atau pola pikir pertumbuhan, adalah konsep yang diperkenalkan oleh psikolog Carol Dweck.
Growth mindset merujuk pada keyakinan bahwa kemampuan, kecerdasan, dan keterampilan dapat dikembangkan melalui usaha, latihan, dan pembelajaran. Orang dengan growth mindset melihat tantangan, upaya keras, dan bahkan kegagalan sebagai peluang untuk tumbuh dan meningkat, bukan sebagai indikator kemampuan yang tetap atau tidak berubah.
Dengan adanya mindset yang positif, seseorang cenderung melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar, bukan sebagai hambatan yang tak teratasi.
Cognitive flexibility
Cognitive flexibility atau fleksibilitas kognitif, merujuk pada kemampuan seseorang untuk berpindah dari satu pemikiran atau tugas ke pemikiran atau tugas yang lain dengan cepat dan efisien. Ini mencakup kemampuan untuk mengganti strategi kognitif, mengatasi hambatan mental, dan beradaptasi dengan situasi baru atau informasi yang berubah.
Kemampuan untuk dengan cepat beralih antara berbagai konsep atau tugas. Ini mencakup kemampuan untuk meninggalkan satu cara berpikir dan dengan cepat beradaptasi dengan perspektif atau tugas yang berbeda.
Cognitive flexibility dapat menjadi keterampilan yang relevan untuk membantu mengatasi karakteristik Generasi Strawberry. Individu dengan kemampuan fleksibilitas kognitif yang baik cenderung lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, menghadapi tantangan dengan sikap positif, dan melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar.
Generasi Strawberry mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan fleksibilitas kognitif karena dapat terjebak dalam pola pikir yang cenderung melihat kesulitan sebagai hambatan yang sulit diatasi. Kemampuan untuk dengan cepat beralih pikiran dan mengatasi hambatan menjadi kunci dalam membentuk mental yang tangguh.
High Tech dan Hi Touch
Konsep "High Tech" dan "Hi Touch" mencerminkan dua dimensi yang berbeda dalam pengalaman dan interaksi manusia, keduanya dapat memiliki implikasi untuk Generasi Strawberry.
1. High Tech:
"High Tech" merujuk pada penggunaan teknologi tinggi atau canggih dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Generasi Strawberry seringkali diasosiasikan dengan ketergantungan pada teknologi dan media sosial. Mereka tumbuh di era di mana teknologi digital meresap ke dalam hampir semua aspek kehidupan mereka, termasuk komunikasi, hiburan, dan pembelajaran.
2. Hi Touch:
"Hi Touch" menekankan pada aspek manusiawi, interaksi sosial, dan kehadiran emosional. Ini mencerminkan nilai-nilai seperti kehangatan, empati, dan koneksi personal dalam komunikasi dan hubungan antarmanusia.
Hubungan antara "High Tech" dan "Hi Touch" dengan Generasi Strawberry dapat terlihat pada kesulitan menghadapi tantangan emosional, Ketergantungan pada teknologi dapat memengaruhi kemampuan generasi ini dalam mengatasi tantangan emosional secara langsung, karena komunikasi digital mungkin tidak selalu dapat menyampaikan nuansa emosional dengan baik.
Generasi Strawberry dapat lebih rentan terhadap tekanan sosial yang muncul dari eksposur berlebihan terhadap citra diri yang "sempurna" di media sosial, yang dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap diri sendiri dan orang lain.
Meskipun terlibat dalam dunia teknologi, Generasi Strawberry mungkin juga merindukan koneksi interpersonal yang lebih dalam dan makna hubungan yang lebih mendalam. Ketergantungan pada umpan balik positif dari media sosial dan persepsi diri yang terkadang terlalu rentan dapat menimbulkan tantangan terkait ketahanan mental.
Dengan pemahaman ini, penting bagi individu dari Generasi Strawberry untuk mencari keseimbangan yang sehat antara teknologi dan aspek-aspek manusiawi kehidupan, memastikan bahwa keterlibatan dalam dunia digital tidak mengorbankan kualitas hubungan interpersonal dan kesejahteraan mental mereka.
Golden periode parenting
Golden periode parenting dan istilah strawberry generation adalah dua konsep yang terkait dengan pengasuhan dan perkembangan generasi muda, meskipun keduanya berasal dari konteks budaya yang berbeda. Golden periode parenting mengacu pada pendekatan pengasuhan yang dianggap sebagai masa emas dalam membesarkan anak-anak.
Biasanya, periode ini merujuk pada masa ketika anak-anak masih kecil dan memerlukan perhatian dan bimbingan intensif. Orang tua dalam golden period parenting seringkali berusaha memberikan dukungan emosional, pendidikan, dan lingkungan yang stabil untuk membantu anak-anak mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.
Adopsi pendekatan golden periode parenting yang terlalu melibatkan perlindungan dan kenyamanan bisa menjadi faktor dalam pembentukan strawberry generation. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang terlalu terlindungi mungkin kurang terbiasa dengan tekanan atau kesulitan yang mungkin mereka hadapi di dunia nyata.
Sebagai contoh, dalam upaya untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak, beberapa orang tua mungkin berusaha melindungi anak-anak mereka dari kegagalan atau kesulitan. Ini dapat menyebabkan anak-anak kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan ketahanan mental dan kemampuan mengatasi stres.
Hal ini mencerminkan bagaimana gaya pengasuhan dan lingkungan keluarga dapat berdampak pada perkembangan kesejahteraan emosional dan mental generasi muda. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak dari golden period parenting akan menjadi bagian dari strawberry generation, dan banyak faktor lain juga dapat mempengaruhi perkembangan seseorang.
Penulis: Yohanda Audia Nugrahani-Universitas Pembangunan Jaya
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.