Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Assist. Prof. Dr. Hisam Ahyani.

Filsafat Ilmu bagi Pendidikan Islam Jenjang SD/MI (Suatu Tinjauan Filosofis dan Aplikatif)

Eduaksi | Monday, 18 Dec 2023, 17:16 WIB

Filsafat Ilmu bagi Pendidikan Islam Jenjang SD/MI (Suatu Tinjauan Filosofis dan Aplikatif)

oleh Dr. Hisam Ahyani Lecturer at Islamic University of Miftahul Huda Al Azhar (STAIMA), Banjar, Indonesia Scopus ID : 57918716000, Doktor lulusan ke-781 dari Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Pemenang Best Reviewer JIEB UGM tahun 2023

 Klik Disini" />
Lihat artikel Lengkap Klik Disini
Prolog Filsafat ilmu merupakan induk dari ilmu pengetahuan yang mendasari logika, bahasa, dan matematika (Suaedi, 2016). Filsafat ilmu juga merupakan mata kuliah yang wajib bagi program Magister dan Doktor. Sedangkan bagi mahasiswa program sarjana, filsafat ilmu juga diperlukan guna menjadikan Mahasiswa memiliki wawasan mendasar tentang ilmu pengetahuan (Sains). Menurut (Salminawati and Assingkily, 2020) bahwa dalam filsafat ilmu dikenal dengan “filsafat ilmu pendidikan dasar Islam”, dimana hal tersebut memuat aspek filosofis dan aplikatif.

Dalam kontek filosofi pendidikan Islam bagi anak usia dasar jenjang MI/SD, maka hal ini adalah salah satu bentuk upaya prefentif aplikatif dalam rangka menyadarkan anak sedini mungkin tentang ber-Islam melalui konsep pendidikan. Selanjutnya perbendaharaan studi ilmu pendidikan dari tinjauan filosofis-aplikatif di era revolusi industri 4.0 adalah adaptasi ilmu pendidikan pada kebutuhan, tuntutan kehidupan manusia, dan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sementara peranan ilmu pendidikan di era revolusi industri 4.0 dapat dilakukan melalui empat tahapan, yakni: (a) beradaptasi dan berintegrasi dengan teknologi; (b) beradaptasi dan berdamai dengan beragam varian virus kesehatan; (c) berkolaborasi dan bersinergi dengan beragam elemen; (d) berinovasi dan berkreasi untuk pemberdayaan kemanusiaan (Mukodi, 2023).

Berkaitan dengan filsafat sains sebagai pengembangan sains juga memiliki manfaat yang besar, salah satunya filsafat membantu dalam memahami konsep-konsep dasar dalam sains, seperti kebenaran, realitas, dan metode ilmiah (Kompasiana.com and Nurul, 2023). Secara filosofis, filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan landasan, metode, dan implikasi ilmu pengetahuan. Pertanyaan sentral dari studi ini berkaitan dengan apa yang memenuhi syarat sebagai sains, keandalan teori ilmiah, dan tujuan akhir sains (Wikipedia, 2023).

Pada bulan Januari 1934 Filsafat Sains mengumumkan dirinya sebagai ekspresi eksternal utama dari Asosiasi Filsafat Sains, yang tampaknya merupakan harapan pendirinya, yakni William Malisoff (Churchman, 1984). Filsafat ilmu adalah studi dari perspektif filosofis, tentang unsur-unsur penyelidikan ilmiah. Filsafat ilmu juga membahas persoalan metafisika, epistemologis, dan etika terkait praktik dan tujuan ilmu pengetahuan modern. Untuk pembahasan masalah filosofis yang diangkat oleh masalah dan konsep ilmu tertentu (lihat : biologi, filsafat; dan fisika, filsafat).

Daftar Rujukan

Churchman, C.W., 1984. Early Years of the Philosophy of Science Association. Philos. Sci. 51, 20–22.

Kompasiana.com, Nurul, A., 2023. Filsafat Sains sebagai Pengembangan Sains [WWW Document]. Kompasiana. URL https://www.kompasiana.com/anisanurul/657d2e88c57afb534d3b6d82/filsafat-sains-sebagai-pengembangan-sains (accessed 12.16.23).

Mukodi, 2023. Studi Ilmu Pendidikan: Tinjauan Filosofis-Aplikatif Di Era Revolusi Industri 4.0. Pros. Semin. Nas. Penelit. Dan Abdimas 2020 198–206.

Salminawati, Assingkily, M.S., 2020. Filsafat Ilmu Pendidikan Dasar Islam (Sebuah Pengantar Filosofi dan Aplikasi Pendidikan Islam Jenjang MI/SD). K-Media, Yogyakarta.

Suaedi, 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. PT Penerbit IPB Press, Bogor. Wikipedia, 2023. Philosophy of science. Wikipedia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image