Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Azwa Faziatun Nisa

Apakah K-pop Membawa Pengaruh Baik pada Konsentrasi Belajar Murid? Simak Penjelasannya

Sekolah | 2023-12-18 12:25:43
Ilustrasi Gambar Konser/Pexels.com

Pernahkah kalian merasa adakalanya jenuh pada tugas yang selalu menumpuk dan berdatangan tiada henti? Tugas yang menumpuk pastinya akan menjadi beban sang anak dan membuatnya menjadi malas-malasan mengerjakan tugas. Tetapi tahukah kalian jika disela-sela sedang sibuk dengan tugas dan butuh istirahat atau ketenangan sejenak, kpop bisa menjadi salah satu solusinya.

Di Indonesia sendiri masyarakat pasti tahu apa itu K-pop, bahkan penggemarnya pun dari semua kalangan. Menurut Putri seorang Jurnalis mengemukakan, bahwa kepopulerannya K-pop di Indonesia sendiri sangat tinggi sehingga banyak anak remaja terutama perempuan yang senang dan gemar dengan K-pop seperti dance K-pop, nyanyi lagu K-pop, atau nonton dramanya. Hal tersebut lah yang terkadang dapat membuat anak menjadi lebih rileks dan tidak tertekan untuk mengerjakan tugasnya.

Tapi tahukah kalian kira-kira dampak atau pengaruh apa yang ditimbulkan kepada anak antara K-pop dengan waktu belajarnya. Berikut penjelasannya.

1. Motivasi dan Inspirasi

K-pop dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi beberapa anak, dapat mendorong mereka untuk mengejar minat dalam seni, musik, atau bahkan belajar bahasa Korea. Semenjak aku terjun ke dunia K-pop banyak hal-hal baru yang data menambah wawasan mengenai dunia K-pop. Seperti belajar mengenai kultur di korea dan belajar bahasa korea. Menurut Yolanda seorang Jurnalis mengatakan, bahwa dari motivasi sang idola merka tak jarang para penggemar yang berusaha dan bekerja keras seperti sang idola.

Walaupun sang idola bekerja karas di bidang industri musik tapi siswa di bidang pendidikan, hal tersebut justru memotivasi siswa karena merasa sama-sama bekerja keras untuk mencapai hasil yang mereka inginkan.

2. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Bagi beberapa anak, dapat menjadi bahan untuk berinteraksi dengan komunitas global melalui media sosial, membantu meningkatkan keterampilan sosial dan pembentukan persahabatan dengan orang yang memiliki minat serupa. Dengan aku belajar bahasa korea dan sedikit tahu tentang kultur mereka, aku berkesempatan dapat berinteraksi langsung dengang orang korea dan berteman baik. Kami menggunakan bahasa korea dan inggris untuk berkomunikasi dan kami sering membicarakan hobi kita tentang K-pop dari padangan masing-masing negara. Menurut Naila seorang Jurnalis mengatakan, bahwa memiliki kesamaan hobi dapat mengantarkan seseorang seperti teman lama yang sudah lama tidak berjumpa.

Bisa saja untuk basa-basi degna orang baru kalian memulai topik denga menanyakan hobi lawan bicara kalian seperti apa, apabila sama-sama suka K-pop pasti obrolan akan berjalan seiringnya topik pembicaraan yang semakin seru.

3. Pengembangan Bakat Bidang Seni

Beberapa anak mungkin tertarik untuk mengembangkan bakat seni mereka setelah terinspirasi oleh keahlian dan kreativitas dari artis K-pop. Setiap manusia pasti memiliki keahliannya masing-masing sama seperti artis K-pop ada yang ahli melukis, ahli ballet, ahli ice skate dan masih banyak lagi. Dari keahlian artis K-pop dapat mendorong anak untuk memiliki keahlian dan kreativitas yang baru. Menurut Risa seorang Jurnaslis mengatakan, bakat yang dimiliki seorang ahli pastinya semua orang ingin memilikinya. Mungkin sang anak memiliki potensi bakat tidak di bidang akademis saja, bisa di bidang non akademis seperti melukis.

Pentingnya orang tua untuk memperhatikan perkembangan bakat dan ketertarikan anak pada hal yang mereka gemari seperti misalnya pada K-pop, tetapi orang tua juga perlu memantau hobinya terhadap K-pop. Untuk lebih Mengatur batasan waktu dan takut sang anak yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajarnya.

Azwa Fazilatun Nisa, Manajemen Universitas Pembangunan Jaya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image