Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Annisa Dwi

Algoritma Kesunyian, Keindahan Puisi Dua Penyair

Sastra | 2023-12-17 11:35:04
Cover buku Algoritma Kesunyian

“Saat aku mengucapkan kata Masa Depan, suku kata pertama sudah menjadi milik masa lalu. Saat aku mengucapkan kata sunyi, sebenarnya aku telah menghancurkannya!” kutipan dari catatan kurator pada buku Algoritma Kesunyian.

Sebuah buku yang berjudul "Algoritma Kesunyian" adalah sebuah karya puisi kolaboratif yang memadukan keindahan bahasa dan kedalaman makna dari dua penyair terkemuka, Riri Satria dan Emi Suy. Buku ini diterbitkan oleh Jagat Sastra Milenial pada Mei 2023, dengan 127 halaman yang memuat 112 puisi.

Puisi-puisi dalam buku ini merupakan seleksi dari karya-karya tunggal Riri Satria dan Emi Suy yang sebelumnya telah diterbitkan. Riri Satria menghadirkan puisi-puisi yang diambil dari buku-buku seperti "Jendela" (2016), "Siluet, Senja, dan Jingga" (2019), dan "Metaverse" (2022). Di sisi lain, Emi Suy menyumbangkan puisi-puisi dari karya-karya seperti "Tirakat Padam Api" (2011), "Alarm Sunyi" (2017), "Ayat Sunyi" (2018), "Api Sunyi" (2020), hingga "Ibu Menanak Nasi hingga Matang Usia Kami" (2020).

Setelah melalui proses seleksi, sebuah pola mengejutkan muncul di antara puisi-puisi keduanya: kesunyian. Kutipan dari catatan kurator pada buku, "Saat aku mengucapkan kata sunyi, sebenarnya aku telah menghancurkannya!" mencerminkan esensi dari buku ini.

Kelebihan utama buku ini terletak pada makna mendalam yang disajikan oleh puisi-puisinya. Dalam eksplorasi bahasa, Riri Satria cenderung menggunakan kata-kata rumit dan ilmiah, sementara Emi Suy menghadirkan keindahan makna dalam bahasa yang lebih akrab, seperti yang terlihat dalam puisi berjudul "Puisi Sunyi Seorang Peneliti" dan "Monumen Momen." Uniknya, perbedaan ini menciptakan keindahan tersendiri dalam kumpulan puisi ini.

Meskipun buku ini memancarkan keindahan dan kedalaman, kekurangannya muncul dalam kebutuhan akan perenungan yang lebih mendalam untuk memahami amanat yang tersemat dalam puisi-puisi tersebut. Penggunaan bahasa yang kompleks dari Riri Satria dan makna yang tersembunyi dalam puisi Emi Suy mungkin mengharuskan pembaca untuk lebih terlibat dalam pemahaman karya tersebut.

Sebuah buku tidak akan terlepas dari penulisnya, tidak hanya karyanya saja yang indah. Penulisnya juga tidak kalah keren sebagaimana berikut Riri Satria merupakan seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, memandang puisi sebagai bentuk deskripsi fenomena kompleks dengan simbol-simbol sederhana, ibarat metaverse. Di sisi lain, Emi Suy, lahir di Magetan, Jawa Timur, adalah perempuan penyair yang aktif dalam Komunitas Jagat Sastra Milenial dan Jurnal Sastra Daring Sastra media.

Secara keseluruhan, "Algoritma Kesunyian" bukan hanya kumpulan puisi, melainkan sebuah perjalanan sastra yang menggugah pemikiran. Buku ini menghadirkan pengalaman membaca yang mendalam, memperkaya wawasan tentang kesunyian, dan menyajikan keunikan dalam pendekatan bahasa dari kedua penyairnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image