FOMO itu Baik atau Buruk Sih?
Edukasi | 2023-12-17 06:49:18FOMO merupakan singkatan dari "Fear of Missing Out" yang dapat diartikan sebagai rasa takut atau kekhawatiran seseorang untuk melewatkan suatu kegiatan atau pengalaman yang sedang berlangsung. Perasaan ini umumnya muncul ketika seseorang melihat atau mendengar tentang kegiatan sosial atau kesempatan yang menarik yang sedang diikuti oleh orang lain. Definisi FOMO ini menggambarkan perasaan tidak nyaman yang dialami oleh individu yang cenderung terus membandingkan diri dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang lain dan sulit untuk menikmati momen sekarang. Dalam kehidupan sehari-hari, FOMO dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang, seperti meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi.
FOMO muncul dari perkembangan teknologi digital dan media sosial yang memungkinkan orang untuk terus terhubung dengan orang lain melalui berbagai platform. Dengan adanya berbagai update dan informasi yang terus muncul, seseorang cenderung merasa tertinggal atau tidak memiliki pengalaman yang sama dengan orang lain. Faktor-faktor seperti rasa ingin tahu dan keinginan untuk selalu terhubung dengan orang lain turut membuat FOMO menjadi semakin populer. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan mental individu, tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.
Lalu apa dampak negatif FOMO terhadap kesehatan mental? Salah satu dampaknya adalah merasa cemas dan stres karena terus menerus dibayangi perasaan ketinggalan. Hal ini dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan insomnia. Selain itu, FOMO juga dapat meningkatkan tingkat kecemasan sosial dan membuat seseorang merasa rendah diri karena selalu membandingkan diri dengan orang lain di media sosial. Dampak lainnya adalah sulit untuk menghargai dan menikmati momen yang sedang dijalani, karena selalu khawatir melewatkan sesuatu yang lebih menarik atau penting di media sosial. Bagi orang yang rentan terhadap FOMO, dampaknya dapat berdampak serius pada kesehatan mental mereka.
Kesulitan untuk Melepas Gadget
Orang yang mengalami FOMO cenderung sulit melepaskan diri dari gadget mereka karena takut ketinggalan informasi atau momen yang sedang terjadi di media sosial. Mereka mungkin terus memeriksa akun media sosial, membalas pesan, atau mengikuti berita terkait teknologi. Hal ini dapat menyebabkan kecanduan gadget dan berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Untuk mengatasi FOMO ini, penting untuk menyadari dan menerima kehadiran FOMO dalam hidup kita. Kita juga perlu mengatur waktu penggunaan media sosial dan fokus pada kehidupan sendiri
Selalu merasa tertinggal
Orang yang mengalami FOMO cenderung terus-menerus merasa takut melewatkan sesuatu atau tertinggal dengan informasi terkini. Hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan ketidakpuasan dalam hidup mereka sendiri. Orang yang selalu merasa ketinggalan juga cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain yang mungkin terlihat lebih sukses atau bahagia dalam kehidupan mereka. Untuk mengatasi perasaan takut tertinggal seseorang perlu menyadari dan menerima bahwa tidak mungkin untuk selalu mengikuti setiap hal yang terjadi dan mengembangkan kesadaran diri yang lebih baik.
Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Hal ini mengacu pada kecenderungan kita untuk terus membandingkan diri dengan orang lain, terutama di media sosial. Ketika kita melihat orang lain mengunggah foto-foto kehidupan mereka yang terlihat menyenangkan dan sukses, kita cenderung merasa tidak puas dengan kehidupan kita sendiri. Kita merasa bahwa kita tidak sebaik mereka atau kita merasa ketinggalan dalam beberapa hal. Perbandingan ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan tidak bahagia. Untuk mengatasi tanda-tanda FOMO ini, penting bagi kita untuk mengingat bahwa media sosial hanyalah gambaran selektif dari kehidupan orang lain. Kita perlu fokus pada kehidupan kita sendiri dan menghargai apa yang kita miliki. Dan yang paling penting adalah senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki. Karena sejatinya bersyukur atas hal-hal yang kita punya bisa membuat kita bahagia walau dengan hal yang kecil
Untuk mengatasi FOMO, langkah pertama yang penting adalah menyadari dan menerima kehadirannya dalam hidup kita. Hal ini dapat dilakukan dengan mengenali tanda-tanda FOMO. Setelah menyadari keberadaan FOMO, langkah selanjutnya adalah mengatur waktu penggunaan media sosial, fokus pada kehidupan sendiri, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat mengelola FOMO dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.