Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image LOUIS J. U. S. LUDJUWARA

Cara Memanfaatkan Sampah menjadi Energi Listrik

Teknologi | 2023-12-16 00:05:30
Ilustrasi tumpukan sampah (freepik.com/stockgiu)

Masalah signifikan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia adalah masalah sampah. Sampah dapat diartikan sebagai konsekuensi adanya aktivitas kehidupan manusia.Tidak dapat dipungkiri bahwa sampah akan selalu ada selama aktivitas kehidupan masih terus berjalan. Setiap tahunnya, dapat dipastikan volume sampah akan selalu bertambah seiring dengan pola konsumerisme masyarakat yang semakin meningkat. dikutip dari Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) sampah yang dihasilkan pada tahun 2022 tercatat sebesar 36jt volume timbulan sampah.

Timbulan sampah tersebut naik 21,7% dibanding 2021, sekaligus menjadi level tertinggi dalam empat tahun terakhir. penyumbang sampah nasional terbesar pada tahun 2022 disumbangkan oleh kota kota besar di indonesia, dan Bekasi menjadi penyumbang sampah terbanyak pada tahun 2022. Tercatat sampah yang dihasilkan sebanyak 821 ribu.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah berkomitmen mengurangi sampah dengan berbagai upaya salah satunya yaitu dengan mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah(PLTSa). Secara sederhana PLTSa adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Dengan permasalahan sampah dari yang tahun ke tahun yang semakin banyak, Indonesia sangat potensial untuk mengambangkan teknologi pemanfaatan sampah untuk energi (Waste to Energy/WtE) tersebut. Untuk saat ini PLTSa sedang dibangun di 12 kota/kabupaten yang mencangkup DKI Jakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang dan Kota Manado. PLTSa yang berlokasi di benowo, kota surabaya menjadi PLTSa pertama yang telah selesai dibangun dan diresmikan oleh presiden jokowi sejak 2021 lalu. tercatat PLTSa Benowo mampu mengelolah 1.300 - 1.500 ton yang menghasilkan listrik sebesar 12 megawatt per hari.

Cara Kerja PLTSa

Terdapat banyak metode untuk mengubah sampah menjadi energi di PLTSa. Salah satu metode yang sering di pakai pada PLTSa adalah metode insinerasi metode ini bekerja dengan cara mengolah sampah yang dimana akan menghasilkan gas metana. gas metana yang didapat akan dijadikan bahan bakar. Kemudian akan dibakar, dan panas yang dihasilkan dari pembakaran digunakan untuk memanaskan air dalam boiler hingga menjadi uap. Uap tersebut digunakan untuk memutar turbin pada generator, sehingga energi yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi listrik.

Dalam hal ini perlu diingat bahwa PLTSa sebagai wujud konsep WtE bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh sampah dibandingkan permasalahan energi, sehingga energi merupakan bonus yang bisa diperoleh dari PLTSa.

Kekurangan dan Keunggulan PLTSa

Tidak ada sistem yang sempurna, termasuk dalam hal insinerasi di pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Kekurangan dari sistem ini antara lain timbulan limbah padat yang berbahaya, besarnya modal yang diperlukan untuk pemasangannya, meningkatnya polusi udara, dan kemungkinan adanya penolakan dari masyarakat akibat dampak pencemaran polusi udara akibat dari pembakaran sampah.

Terlepas dari kekurangan tersebut, PLTSa juga memiliki banyak manfaat yang patut diapresiasi. Dengan peningkatan sistem tersebut, PLTSa kini dapat mengelola berbagai jenis sampah, termasuk sampah campuran dan basah. Selain itu, keunggulan utama PLTSa terletak pada pemanfaatan sampah sebagai sumber bahan baku utama, sehingga massa sampah dapat berkurang hingga 70%, Mengurangi volume sampah hingga 80%, dan diubah menjadi energi listrik.

Refrensi

Qodriyatun, S. N. (2021). Pembangkit listrik tenaga sampah: Antara permasalahan lingkungan dan percepatan pembangunan energi terbarukan. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 12(1), 63-84.

Damanhuri, E., & Padmi, T. (2010). Diktat Kuliah TL-3104 Pengelolaan Sampah. Program Studi Teknik Lingkungan. FTSL, ITB. Bandung.

Monice, M., & Perinov, P. (2016). Analisis Potensi Sampah sebagai Bahan Baku Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Pekanbaru. SainETIn (Jurnal Sains, Energi, Teknologi & Industri), 1(1), 9-16.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(2023) diakses melalui : https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan

Source

Gambar : ilustrasi tumpukan sampah ("https://www.freepik.com/free-ai-image/mountain-garbage-with-mountain-background-birds-flying-it_43115097.htm#query=sampah&position=31&from_view=search&track=sph&uuid=29060367-8115-498f-aafd-9dc225bf938a">Image By stockgiu)

PENULIS ;

Nama : Louis J. U. S. Ludjuwara

NIM : 166221055

PRODI TEKNIK ELEKTRO/UNIVERSITAS AIRLANGGA

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image