Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizky Ramadani Putra

Bahaya Penggunaan Nikel pada Baterai Kendaraan Listrik: Risiko dan Dampak Lingkungan

Teknologi | Friday, 15 Dec 2023, 13:41 WIB

Baterai nikkel telah menjadi komponen integral dalam industri kendaraan listrik, memberikan daya tahan dan efisiensi tinggi. Namun, di balik keunggulannya, penggunaan nikel dalam baterai kendaraan listrik juga membawa sejumlah risiko dan dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan secara serius.dapat dilihat bahwa Sebaran sumberdaya Nikel (tereka, tertunjuk dan terukur) 6,5 milyar ton dan total cadangan (terkira, terbukti) 3,1 milyar ton. yang tersebar di pulau Sulawesi dan Maluku Bijih tipe laterite tersebut mengandung total sumberdaya dan cadangan nikel masing masing sebesar 95 juta ton dan 68,7 juta ton. Kobalt yang merupakan mineral ikutan dalam bijih nikel laterit memiliki jumlah total sumberdaya 7,2 juta ton dan total cadangan 1,2 juta ton. Data tersebut merupakan data update dari Badan Geologi Kemeterian ESDM tahun 2017. (Ernowo, 2017) dan juga

Indonesia telah menerapkan regulasi emisi kendaraan bermotor untuk mengurangi emisi sektor transportasi yaitu penerapan standar Euro. Di masa yang akan datang, kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan mengarah pada teknologi seperti advanced diesel/ petrol engine, bahan bakar alternatif (biofuel), bahan bakar gas baik compressed natural Jurnal SPEKTRUM Vol. 8, No. 3 September 2021 I. P. Dharmawan, I. N. S. Kumara, I. N. Budiastra 91 gas (CNG) atau liquified gas for vehicle (LGV) atau Vi-Gas, kendaraan listrik hybrid, dual fuel (gasoline gas) dan fuelcell (hydrogen),akan tetapi dampak terbesar nya ialah:

1. Potensi Dampak Kesehatan:

Nikel adalah logam beracun yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Pada tingkat paparan yang tinggi, dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan bahkan dapat bersifat karsinogenik. Proses ekstraksi nikel, pengolahan, dan pembuatan baterai dapat mengakibatkan pelepasan partikel-partikel nikel ke udara, yang dapat membahayakan pekerja di industri tersebut dan masyarakat di sekitarnya.

2. Pengaruh terhadap Ekosistem:

Pembuangan baterai kendaraan listrik yang mengandung nikel ke tempat pembuangan sampah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah baterai yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak tanah dan air, menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan berdampak negatif pada ekosistem setempat. Oleh karena itu, manajemen limbah baterai menjadi suatu aspek kritis dalam upaya menjaga keseimbangan lingkungan.

3. Permasalahan Ekstraksi Bahan Baku:

Proses ekstraksi nikel dari tambang dapat mengakibatkan deforestasi, kerusakan habitat, dan gangguan terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain itu, proses ekstraksi nikel dapat merugikan masyarakat lokal dan memicu konflik sumber daya alam.

4. Risiko Ketergantungan pada Bahan Berbahaya:

Ketergantungan pada nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik meningkatkan risiko ketidakberlanjutan. Pasokan nikel yang terbatas atau fluktuasi harga dapat berdampak negatif pada industri kendaraan listrik secara keseluruhan. Diversifikasi bahan baku menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan perlu menjadi fokus utama untuk meminimalkan risiko ini.

5. Upaya Pengurangan Dampak:

Industri kendaraan listrik dan produsen baterai perlu meningkatkan upaya mereka dalam mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan nikel. Ini termasuk penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan baterai yang lebih ramah lingkungan, praktik produksi yang berkelanjutan, dan sistem daur ulang baterai yang lebih efisien.

Penggunaan nikel dalam baterai kendaraan listrik, sementara memberikan kemajuan signifikan dalam pengembangan teknologi, juga membawa risiko dan dampak lingkungan yang perlu dikelola dengan hati-hati. Industri ini harus terus berupaya mengurangi dampaknya, memprioritaskan inovasi berkelanjutan, dan memastikan bahwa praktik produksinya memenuhi standar lingkungan yang ketat. Hanya dengan langkah-langkah proaktif ini, kendaraan listrik dapat benar-benar menjadi solusi yang berkelanjutan untuk masa depan.

Refrensi :

Ernowo, Dwi Nugroho Sunuhadi, Moehamad Awaludin, 2017, Ketersediaan nikel dan kobalt untuk bahan industri baterei listrik di Indonesia,Badan Geologi – ESDM,Bandung.

Gaikindo. 2016. Kemenperin Dorong Industri Otomotif Nasional Kembangkan Mobil Listrik [online]. Available: https://www.gaikindo.or.id/kemenperindorong-industri-otomotif-nasionalkembangkan-mobil-listrik/.

Rizky Ramadani Putra

166221058/TE-A2

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image