Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Larangan Berlaku Zalim, Walaupun kepada Binatang!

Agama | 2023-12-15 12:12:11
sumber: freepik.com

Seorang muslim tidak layak dan pantas untuk berbuat zalim kepada sesama, sekalipun kepada binatang. Dalam kitab Minhajul Muslim Syekh Abu Bakar Jabir Al Jazairi menyampaikan bahwa Rasulullah SAW memberi panduan kepada kita tentang cara memperlakukan binatang, di antaranya:

1) tidak membuatnya kelaparan

Sama seperti manusia, Binatang juga butuh makan dan minum untuk energinya. Mereka tidak boleh dibiarkan kelaparan dan kehausan. Karena dengan membiarkan mereka kehausan serta kelaparan sama saja seperti menyiksa dan berlaku zalim kepadanya. Nah, sebagai muslim sejati, Rasulullah SAW telah memberikan teladan kepada kita agar berlaku baik kepada sesama, termasuk binatang.

2) tidak membuatnya kepayahan, misalnya membebaninya terlalu berat

Binatang memang berguna untuk bantu meringankan pekerjaan manusia, seperti sapi saat membajak sawah yang meringankan pekerjaan para petani atau kuda yang bisa ditunggangi. Namun perlu diketahui, para binatang juga mempunyai kemampuan maksimal. Mereka tidak bisa dibebankan melebihi kapasitasnya. Bila seseorang berlaku demikian, sama halnya ia membuatnya kepayahan dan menyiksanya dengan beban yang tidak sanggup dipikul mereka.

3) tidak menyiksa binatang berbahaya sebelum membunuhnya

Seorang muslim hendaknya tidak menyiksa binatang sebelum membunuhnya karena itu adalah perbuatan terlarang. Contohnya ular yang dibakar hidup-hidup, tentu itu sangat menyakitinya.

4) tidak membuatnya lama menderita saat menyembelihnya maka pisaunya harus tajam

Menyembelih hewan maka pastikan terlebih dahulu bahwa pisaunya harus tajam. Jangan sampai menggunakan pisau tumpul karena itu sama saja membunuh dengan cara menyakiti. Tentu ini membuat mereka sedih dan terluka.

5) tidak menjadikannya objek panahan atau mengadunya sebagai bahan hiburan

Tidak menyakiti dan berbuat zalim kepada Binatang, salah satunya dengan tidak menjadikannya objek panahan atau diadu sebagai tontonan dan hiburan. Contoh mengadu ayam untuk diukur mana yang lebih kuat. Kemudian dijadikan bahan guyonan dan tontonan oleh Masyarakat.

Dengan menerapkan panduan ini, semoga kita semua dapat lebih bijak dalam berperilaku kepada para binatang. Tidak menyiksa, menyakiti ataupun berperilaku zalim kepada mereka. Sebab mereka juga adalah makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT yang harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image