Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alifia Putri

Berani Mengakui Emosi Negatif Dianggap Keren?

Edukasi | Friday, 15 Dec 2023, 11:24 WIB
Sumber: iStock by Getty Image

Apa yang kalian lakukan ketika merasa sedih, frustasi, ataupun sakit hati? Apakah menunjukkan sesuai perasaannya atau berpura-pura baik-baik saja? Kerap kali manusia berusaha untuk menutupi emosi negatif yang mereka miliki dengan mengucap kalimat-kalimat positif yang dianggap membantu menstabilkan emosi. Pada kenyataannya, emosi negatif yang terus menerus ditahan dan dipendam akan menimbulkan dampak-dampak yang semakin buruk terhadap kondisi emosional seseorang, lho!

Menurut Fredickson, kalimat dan pikiran positif terbukti dapat mencegah emosi negatif yang berkepanjangan. Cara ini akhirnya dinormalisasikan oleh kebanyakan orang saat menghadapi masalah. Mereka lebih memilih untuk tidak mengakui adanya emosi negatif yang dirasakan, sehingga membiarkannya terpendam begitu saja. Berusaha untuk bersikap positif pada saat tubuh merasakan emosi negatif tidak sepenuhnya salah, namun kalau terlalu berlebihan akan menimbulkan toxic positivity.

Apa Itu Toxic Positivity?

Kalian tentu tidak asing dengan istilah toxic positivity, bukan? Keadaan ini terjadi apabila seseorang terlalu berlebihan menolak hadirnya emosi negatif dengan selalu berusaha bersikap positif. Menurut penelitian Gross dan Levenson, individu yang menekan emosi negatif secara terus menerus akan mengalami keadaan fisik yang tidak stabil, seperti jantung yang berdetak lebih kencang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa memendam emosi negatif memiliki banyak dampak yang berpengaruh pada fisik dan mental.

Belajar Menerima

Kita mengakui kehadiran emosi negatif bukanlah sebuah kesalahan, sehingga tidak ada yang berhak mengatakan ini adalah hal yang membuat kita terlihat lemah. Menjadi pribadi yang tidak baik-baik saja dalam sehari bukan berarti selamanya kita merasa sedih, namun di sinilah cara kita untuk menumpahkan segala jenis emosi negatif agar tidak menjadi gumpalan emosi yang menumpuk di hati.

Halangan untuk Jujur

Sayangnya, individu yang ingin mengungkapkan emosi negatif juga memiliki halangan. Halangan tersebut seringkali datang dari orang terdekat kita, biasanya mereka tidak menanggapi apa yang kita rasakan dengan baik. Hal ini juga masih dianggap tabu oleh beberapa masyarakat karena pemikiran mereka yang menganggap kesedihan adalah kelemahan. Pada akhirnya, anak-anak maupun orang dewasa termakan anggapan ini dan tidak mau mengakui hadirnya emosi negatif.

Berani untuk Menjadi Keren!

Siapa yang bilang kalau menulis di buku diary sambil menangis tersedu-sedu adalah hal yang berlebihan? Saya akan menganggap mereka adalah orang yang keren dan luar biasa. Bagaimana tidak? Mereka berani mengatakan perasaan negatifnya dengan jujur tanpa membohongi diri sendiri dengan mencoba tetap positif. Emosi negatif tidak harus diungkapkan kepada orang lain, kita bisa memilih banyak cara untuk menunjukkannya. Ingatlah! Bantal ataupun buku kita dapat menjadi saksi bisu tangisan-tangisan kita di malam hari.

Jujur terhadap diri sendiri adalah salah satu cara untuk menumbuhkan mental yang stabil. Berdasarkan pengalaman, mengungkapkan emosi negatif bahkan membawa saya menjadi lebih percaya diri dan memiliki emosional yang stabil. Ibaratnya komputer yang memiliki banyak “sampah” harus dibersihkan untuk mendapatkan perangkat lunak yang lebih cepat. Percayalah, tidak ada yang salah untuk berani menjadi keren versi diri kita sendiri dengan mengungkapkan hal-hal yang negatif. Jadi, mau kah hari ini mulai berani jujur pada diri sendiri?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image