Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diki Darmawan

Maraknya Jumlah Residu Pertanian, Sistem Ini Dapat Dijadikan Solusi!

Teknologi | Thursday, 14 Dec 2023, 16:09 WIB

Merupakan sebuah fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen pertanian terbesar di dunia sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Akan tetapi, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap potensi residu pertanian sebagai sumber energi terbarukan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Hal ini terbukti dalam penelitian tahun 2020 yang bertujuan mengukur potensi pemanfaatan residu pertanian sebagai sumber energi terbarukan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setiap pengolahan 1 ton residu pertanian, seperti sekam padi atau jerami, dapat menghasilkan limbah yang jika digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada pembangkit listrik, dapat menghasilkan energi yang signifikan.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan dari residu pertanian ini dapat meningkatkan nilai NEB (Net Energy Balance) dan NER (Net Energy Ratio), membantu menciptakan pembangkit listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Sektor pertanian dan perkebunan juga memiliki potensi bioenergi untuk menghasilkan listrik sebesar 30 GW, dengan potensi tertinggi di Propinsi Riau sekitar 4,1 GW disusul Propinsi Jawa Timur sebesar 2,8 GW. Oleh karena itu, memanfaatkan residu pertanian dalam kebijakan pertanian berkelanjutan dapat memberikan keuntungan bagi industri pertanian serta mendukung upaya Indonesia mencapai target energi terbarukan yang telah ditetapkan, sesuai dengan SDG's Poin ke-7.

Tidak hanya itu, penelitian lain menunjukkan bahwa residu pertanian memiliki potensi besar sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah energi yang dihasilkan terus meningkat sejalan dengan peningkatan produksi pertanian dan akan terus meningkat secara gradual. Potensi limbah pertanian tahunan seperti limbah yang berasal dari padi diperkirakan menghasilkan energi potensial lebih dari 1300 TJ setara dengan 10 GW energi listrik. Jumlah energi yang dihasilkan tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya produksi pertanian. Ke depannya, keberlanjutan pemanfaatan residu biomassa dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi akan mendukung program ketahanan nasional.

Dalam konteks Prodi Teknik Elektro, mahasiswa dan peneliti dapat berperan aktif dalam mengembangkan teknologi dan sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan residu pertanian secara efisien. Pengintegrasian teknologi elektro dalam monitoring dan kontrol pada proses pembangkit listrik dari residu pertanian dapat meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem. Selain itu, Prodi Teknik Elektro dapat berkontribusi pada pengembangan sistem penyimpanan energi yang terkait dengan produksi energi dari residu pertanian, sehingga dapat memenuhi tuntutan SDG's Poin ke-7 dalam aspek keberlanjutan dan keberagaman sumber energi.

Dengan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa residu pertanian memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan untuk pembangkit listrik. Pemanfaatan residu pertanian sebagai sumber energi terbarukan ini memberikan manfaat, antara lain:

1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca, menjadikannya ramah lingkungan dan membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

2. Meningkatkan efisiensi termal, menghemat penggunaan bahan bakar, dan mengurangi biaya operasional.

3. Mengurangi penimbunan residu pertanian yang dapat mencemari lingkungan, membantu mengatasi permasalahan lingkungan.

Dengan peran aktif dari program studi Teknik Elektro, pemanfaatan residu pertanian sebagai sumber energi terbarukan dapat dioptimalkan, memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan energi dan pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, sektor pertanian, dan masyarakat untuk memanfaatkan residu pertanian sebagai sumber energi terbarukan yang menarik dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan residu pertanian untuk kebaikan bersama, masyarakat dapat membantu mengurangi dampak negatif residu terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan melalui penjualan produk dari residu tersebut. Jangan membuang-buang residu pertanian, manfaatkanlah untuk kebaikan bersama!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image