Makanan Berbasis Nabati Mengurangi Risiko Hampir Semua Jenis Penyakit
Gaya Hidup | 2023-12-14 13:53:00POLA makan berbasis nabati yang sehat dapat mengurangi risiko stroke hingga 10%. Demikian menurut para peneliti.
Pola makan ini mencakup lebih banyak mengkonsumsi sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, dan lebih sedikit mengkonsumsi makanan yang kurang sehat seperti biji-bijian olahan maupun gula.
“Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa makan makanan yang kaya buah dan sayuran dapat mengurangi risiko semua jenis penyakit, dari penyakit jantung hingga diabetes,” kata penulis studi Dr. Megu Baden, dari Harvard TH Chan School of Public Health, di Boston, Amerika Serikat, sebagaimana dilaporkan kantor berita United Press International.
“Kami ingin mengetahui lebih jauh keterkaitan antara pola makan sehat semacam ini dan risiko stroke,” kata Baden.
Penemuan ini telah dipublikasikan secara online di jurnal Neurology, beberapa waktu lalu.
Para peneliti mengamati hampir 210.000 orang yang tidak memiliki penyakit jantung atau kanker pada awalnya. Para responden dipantau selama lebih dari 25 tahun, dan mereka mengisi kuesioner pola makan setiap dua hingga empat tahun. Para peneliti membagi peserta menjadi lima kelompok berdasarkan jumlah makanan nabati yang mereka makan, tanpa mengecualikan semua makanan hewani.
Rata-rata, orang dengan pola makan nabati sehat tertinggi mengkonsumsi 12 porsi makanan nabati yang sehat seperti sayuran berdaun hijau, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan minyak nabati sehari, sedangkan mereka dengan pola makan kualitas terendah rata-rata 7,5 porsi per hari.
Selama masa penelitian lanjutan, sekitar 6.240 peserta mengalami stroke, termasuk 3.015 orang yang mengalami stroke iskemik — yang disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat ke otak — dan 853 orang yang mengalami stroke hemoragik atau pendarahan. Adapun pada pasien sisanya yang mengalami stroke, jenis stroke-nya tidak diketahui.
Dibandingkan dengan orang dengan konsumsi makanan nabati sehat terendah, mereka dengan asupan tertinggi memiliki risiko stroke keseluruhan 10% lebih rendah, dan risiko stroke iskemik sekitar 8% lebih rendah. Tidak ada perbedaan dalam risiko stroke hemoragik.
Para peneliti juga tidak menemukan hubungan antara pola makan vegetarian dan risiko stroke. “Tapi ini mungkin karena pola makan vegetarian tidak selalu berarti pola makan berkualitas tinggi,” tulis Baden dalam rilisnya.
“Pola makan vegetarian yang tinggi makanan nabati namun kurang sehat, seperti biji-bijian olahan, tambahan gula dan lemak, adalah salah satu contoh bagaimana kualitas beberapa makanan yang disebut ‘sehat’ membuat perbedaan. Temuan kami memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat lantaran kebijakan nutrisi masa depan untuk menurunkan risiko stroke perlu mempertimbangkan kualitas makanan,” jelas Baden.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.