Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lemuel Horas

Ingin Sehat Sekaligus Bermanfaat bagi Lingkungan? Kenali Data Driven Lifestyle

Teknologi | Thursday, 14 Dec 2023, 00:23 WIB

Di era teknologi ini ada banyak cara dalam mengembangkan diri kita demi hidup yang sehat. Mulai dari blog-blog, e-book, podcast, dan video youtube dapat kita konsumsi untuk meningkatkan diri kita. Tidak hanya itu, kita juga dapat mengambil langkah lebih untuk mendedikasikan hidup kita terhadap lingkungan. Untuk memudahkan hal tersebut ada baiknya kita mengaplikasikan data driven lifestyle sebagai gaya hidup kita.

Ilustrasi data scientist (Source: https://iteba.ac.id/blog/prospek-karier-data-scientist-menjanjikan/)

Sebelum itu mari kita mengenal apa itu data driven approach lifestyle. Data driven approach lifestyle adalah gaya hidup dimana kita membuat keputusan di hidup dengan berdasarakan hasil dari interpretasi dan analisis data. Dengan mendasarkan keputusan kita dengan data kita dapat melihat sesuatu dari lensa objektif yaitu fakta dan data. Terkadang sulit bagi kita untuk mencari sumber dari masalah yang telah kita hadapi, padahal kita ingin mencegah agar masalah tersebut tidak terjadi lagi. Data akan membantu kita untuk melacak hal tersebut. Dengan banyaknya software mengolah data yang telah ada, tunggu apa lagi untuk memulai data driven lifestyle dengan merekam data-data di hidup kita.

Untuk itu mari kita melihat data-data apa saja yang sebaiknya kita rekam dan analisis untuk mendapatkan hidup dan lingkungan yang sehat.

 

  • Data penggunaan energi

Ada baiknya bagi kita untuk memantau pola penggunaan energi kita di rumah. Kita dapat melacak penggunaan listrik, gas, dan alat pendingin. Dengan melihat data tersebut, identifikasi hal yang sekiranya janggal dan tidak efisien lalu menggantinya dengan alternatif lain yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi kita.

 

  • Data penggunaan transportasi

Dalam hal transportasi, kita dapat melacak jenis transportasi, jarak yang ditempuh, dan konsumsi bahan bakar. Dengan menganalisis data tersebut, kita dapat mempertimbangkan transportasi alternatif yang mengurangi emisi karbon seperti jalan kaki, menggunakan sepeda, atau menggunakan transportasi publik. Tentunya keputusan tersebut didasari oleh data.

Ilustrasi carbon footprint (Source: https://blueandgreentomorrow.com/environment/what-is-carbon-footprint-and-how-can-you-reduce-it/)

 

  • Data carbon footprint

Berbicara mengenai emisi karbon kita tidak berjalan jauh dari yang dinamakan jejak karbon. Setiap benda yang kita konsumsi dan pakai memiliki yang dinamakan jejak karbon. Jejak karbon adalah total banyaknya emisi karbon yang kita hasilkan dengan melakukan semua aktivitas kita. Kita dapat merubah kebiasaan dan kegiatan kita biasanya dan mengidentifikasi area dimana kita dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan.

 

  • Data konsumsi makanan

Dengan menganalisis data konsumsi makanan, kita dapat meningkatkan kesadaran mengenai gizi yang biasa kita konsumsi. Melacak asupan makanan dan menganalisis kandungan nutrisi memungkinkan kita untuk membuat keputusan berdasarkan makanan yang kita konsumsi. Dari mengatur asupan kalori, memantau makronutrisi, dan mengidentifikasi kesenjangan pada konsumsi nutrisi, kita dapat memperbaiki kesehatan fisik dan juga meningkatkan perhatian kita terhadap nutrisi yang kita konsumsi.

Jangan membatasi kita dengan data-data itu saja. Kita juga dapat melacak data yang kelihatannya tidak dapat digunakan yang nantinya dapat berguna bagi kesehatan kita dan lingkungan kita. Selebihnya, teknologi dan berbagai aplikasi dapat membantu kita untuk melacak dan menganalisis data untuk menghasilkan gaya hidup yang lebih sustainable dan bermanfaat bagi kita dan lingkungan kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image