Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arsea Madina Al Sistani

Personal Branding 2.0: Ajang Kompetisi untuk Gen Z Siapa yang Paling Produktif?

Gaya Hidup | Tuesday, 12 Dec 2023, 18:17 WIB

Posting kegiatan A, Posting Kegiatan B, untuk apa ya kira-kira? zaman sekarang media sosial sudah bisa menjadi kebutuhan primer, apalagi untuk Generasi Z. Sehari tidak membuka Instagram rasanya tidak mungkin untuk anak muda.

Walaupun menggunakan media sosial mempunyai dampak negatif, tapi dampak posistifnya banyak juga lho temen-temen! salah satunya adalah personal branding.

Kesan yang berkaitan dengan perilaku, keahlian, dan prestasi seseorang yang dibangun dengan sengaja atau tidak sengaja untuk menampilkan citra dirinya sendiri disebut personal branding.

Personal branding sendiri merujuk pada upaya seseorang untuk membangun dan mempromosikan citra unik mereka sendiri sebagai merek, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Istilah "Personal Branding 2.0" merujuk pada konsep personal branding yang ditingkatkan dan disesuaikan dengan era digital dan teknologi saat ini. Personal brand dapat dijadikan suatu identitas yang digunakan orang lain dalam mengingat seseorang (Parengkuan & Tumewu, 2014).

Ambisi anak muda pada zaman ini memang tidak perlu diragukan lagi, mereka berlomba-lomba untuk meraih banyak pencapaian dan memiliki banyak pengalaman untuk masa depan nanti. Mengingat zaman semakin canggih, perusahaan tentunya membutuhkan karyawan-karyawan yang berkualitas, maka dari itu, personal branding dalam media sosial memudahkan recruiter saat melakukan pengecekan latar belakang pendaftar.

Meskipun begitu, Generasi Z harus pintar memillih hal apa yang layak diunggah ke media sosial untuk melakukan personal branding, berikut ini adalah upaya-upaya yang dilakukan anak muda dalam membangun citra diri di media sosial, yaitu

Berbagi Kegiatan Sehari-hari

Photo by: popsugar.com

Dimulai dari hal yang paling mendasar, yaitu mengunggah kegiatan sehari-hari, contohnya seperti berolahraga, makan siang, bermain dengan hewan peliharaan, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang siapa mereka.

Pemilihan Konten yang Tepat. 

https://id.pinterest.com/pin/849280442235953042/

Dalam era ini, banyak sekali konten-konten menarik dan edukatif yang diunggah dari kalangan dewasa hingga anak muda, contohnya seperti konten "A Day in My Life" yang berisi kegiatan yang dilakukan pada hari itu yang biasanya diisi dengan kegiatan di rumah maupun di luar rumah.

Self-branding Melalui Captions 

https://www.pinterest.com/pin/602989837635158620/

Menyantumkan caption yang unik dan menarik mencerminkan kepribadian, humor, dan pemikiran mendalam pemilik akun. Caption juga menjadi sarana untuk menambahkan konteks dan dimensi pada konten yang diberikan.

Memahami dan Menyuarakan Isu-Isu Sosial

https://www.pinterest.com/pin/651614639833990302/

"Melek" terhadap isu-isu sosial maupun politik yang sedang naik daun di media sosial merupakan poin plus untuk menambah citra diri. Memberikan pendapat, opini, atau kritik pribadi dapat menimbulkan persepsi orang lain kepada diri kita.

Menggunakan Platform Spesifik Sesuai dengan Kegunaannya

https://pin.it/7dF3QUk

Memilih platform media sosial sesuai dengan tujuan branding. Misalnya, LinkedIn untuk aspek profesional, Instagram untuk ekspresi visual, dan Twitter untuk pemikiran pendek dan keterlibatan lebih cepat. Pilih media sosial yang sesuai ya teman-teman! agar image diri kamu bisa dipahami dengan baik!

Tetapi, hal ini juga bisa menimbulkan adanya kecemburuan sosial lho, tidak satu atau dua orang saja yang mengalami hal insecure karena melihat prestasi orang lain di media sosial. Rasa iri yang membendung dalam hati bisa membuat orang itu sedih dan merasa dirinya belum mencapai apapun dalam hidupnya.

Banyak juga Generasi Z yang merasa demotivasi karena melihat pencapaian teman, kerabat, atau orang lain yang seusianya. Mereka merasa pencapaian yang sudah mereka gapai tidak sebanding dengan anak seusia mereka yang lain, mereka selalu merasa kurang akan hal itu.

Sebenarnya, hal ini tidak perlu dijadikan sebagai persaingan antar sesama untuk menunjukan siapa yang lebih unggul. Lebih baik menciptakan branding dalam media sosial dijadikan sebagai wadah mengekspresikan dan mengapresiasi diri sendiri.

Maka dari itu jangan jadikan pencapaian orang lain menjadi sumber kesedihanmu ya! gunakan itu sebagai motivasi untuk kamu agar bisa berkembang menjadi lebih baik kedepannya. Semua orang dapat bangkit dari rasa malasnya jika ia konsisten dan mau memulai.

photo by: pinterest

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image