Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khairunnisa Mukinin

Adanya PIMNAS Penting Enggak Sih?

Lomba | 2023-12-11 18:14:42
Suasana Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Ke-36. Sumber: pimnas36.unpad.ac.id/galeri

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau singkatnya PIMNAS merupakan bagian akhir dari tahapan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Acara ini diselenggarakan pada 28 November - 1 Desember 2023 di Universitas Padjadjaran. Program ini cukup menarik perhatian publik karena sudah dilaksanakan selama 36 tahun lamanya, serta menjadi ajang bergengsi yang penting bagi mahasiswa untuk memperlombakan karya ilmiahnya di tingkat nasional. Jika program tersebut penting, lantas, mengapa masih ada mahasiswa yang tidak tahu?

PIMNAS menjadi salah satu penjabaran atas program Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong pengembangan riset ilmiah, inovasi, dan penemuan baru di berbagai bidang studi. PIMNAS berlokasi di perguruan tinggi yang setiap tahunnya berbeda-beda berdasarkan keputusan Pusat Prestasi Nasional. Panitia penyelenggara PIMNAS biasanya akan mengumumkan lokasi dan detail terkait acara tersebut, termasuk tanggal, agenda, dan persyaratan, beberapa bulan sebelum waktu pelaksanaannya. Tahun ini, Universitas Padjadjaran yang menjadi tuan rumah PIMNAS ke-36.

Era digital telah membawa perubahan paradigma dalam hampir semua aspek kehidupan, baik dalam bidang teknologi, ekonomi, sosial, maupun budaya. Dalam konteks ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan menjadi semakin penting. PIMNAS ke-36 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan karya inovatif mereka yang diharapkan dapat memberikan solusi nyata terhadap tantangan yang muncul di era digital. Sebagai respons terhadap hal tersebut, PIMNAS ke-36 mengusung tema “Mempersiapkan mahasiswa Indonesia yang berorientasi ke masa depan menjadi lulusan unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dan berkarakter”.

Solutif Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Salah satu sorotan utama dalam PIMNAS ke-36 adalah kreativitas dalam pengembangan teknologi. Mahasiswa dari berbagai bidang telah berhasil menciptakan solusi teknologi yang inovatif untuk memecahkan masalah-masalah di berbagai sektor. Salah satunya, proyek dalam bidang teknologi pertanian yang menggabungkan sensor IoT (Internet of Things) untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan produktivitas pertanian.

Selain itu, proyek-proyek di bidang sosial juga menunjukkan terobosan besar. Ecotherapy sebagai Pusat Rehabilitasi Berbasis Green Architecture sebagai Upaya Penyembuhan Diri Demi Mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba, serta Smart Comic Learning Berbasis Augmented Reality (SCOLAR) sebagai Edukasi Pencegahan Perundungan Anak Sejak Dini juga mendapatkan sorotan. Proyek-proyek semacam ini membuktikan bahwa mahasiswa memiliki potensi besar dalam merumuskan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Melalui persiapan dan pelaksanaan proyek penelitian atau karya ilmiah PIMNAS, mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan akademis mereka, seperti analisis data, penulisan ilmiah, presentasi, dan pemecahan masalah. PIMNAS juga mendorong pengembangan kemampuan kerja tim. Hal ini membantu mereka memahami dinamika kerja tim, menghargai peran individu dalam sebuah tim, dan belajar berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. PIMNAS membangkitkan kreatifitas dan inovasi mahasiswa dalam merancang solusi untuk masalah atau permasalahan tertentu. Ini membantu mereka melatih kemampuan berpikir out-of-the-box.

Dalam era digital yang terus berkembang, peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan inovator sangat penting. PIMNAS ke-36 juga menjadi ajang untuk pertukaran ide dan kolaborasi antar mahasiswa. Diskusi panel, seminar, dan workshop yang diselenggarakan selama acara ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman, mengeksplorasi gagasan baru, dan memperluas jaringan kerja. Tidak hanya bagi peserta yang berhasil meraih penghargaan, tetapi seluruh peserta PIMNAS ke-36 diharapkan dapat membawa pulang pengalaman berharga. Partisipasi dalam kompetisi semacam ini membuka pintu bagi mahasiswa untuk lebih memahami pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam menyelesaikan masalah-masalah kompleks.

Pada kenyataannya, program sebagus PIMNAS tidak banyak diketahui, baik mahasiswa maupun masyarakat. Terkait penyelenggaraan PIMNAS tahun ini, saya mewawancarai beberapa mahasiswa. Mayoritas menjawab tidak mengetahui terkait adanya PIMNAS kecuali saat PIMNAS diselenggarakan di kampus sendiri. Mengapa begitu?

Alasan Mahasiswa Kurang Mengetahui Keberlangsungan PIMNAS

Pertama, media masih belum banyak yang menyorot program tersebut. Keterbatasan informasi merupakan salah satu penyebabnya. Meskipun PIMNAS merupakan acara penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, informasi terkait PIMNAS tidak tersebar secara luas di masyarakat. Saya pikir pemberitaan atau promosi PIMNAS tidak mendapatkan sorotan yang sama dengan pemberitaan acara-acara lain yang dianggap lebih menarik atau populer.Saya memasukkan kata kunci “PIMNAS” di berbagai media massa, hasilnya pada media detik.com terdapat 12 pemberitaan terkait PIMNAS ke-36, bahkan dalam media CNN Indonesia pemberitaan terkait PIMNAS hanya berjumlah 10 itu pun hasilnya telah diakumulasi dalam kurun waktu 8 tahun terakhir.

Kedua, penggunaan media sosial pun dirasa kurang optimal dalam mempromosikan PIMNAS. Informasi mengenai PIMNAS hanya dapat diakses melalui website Kemendikbud dan website masing-masing kampus. PIMNAS bahkan tidak memiliki laman akun resmi sendiri di media sosial. Alangkah baiknya, promosi PIMNAS dapat menjangkau berbagai kalangan dengan mengoptimalkan berbagai platform media sosial.

Padahal, PIMNAS merupakan acara penting dalam dunia pendidikan Indonesia yang memberikan platform bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka. Yang mana, hal tersebut mendorong mereka untuk melakukan riset berkualitas tinggi dan menghasilkan inovasi dalam bidang akademis tertentu. Adanya PIMNAS yakni sebagai upaya memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kalau pendidikan dianggap penting di Indonesia, pendidikan seharusnya mendapat lebih banyak sorotan seperti pemberitaan lainnya. Seringkali media cenderung memberikan perhatian pada berita-berita politik, hiburan, dan isu-isu sosial daripada pemberitaan tentang kegiatan atau prestasi di dunia pendidikan tinggi. Perlu lebih banyak upaya dalam meningkatkan visibilitas dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya acara ini dalam memajukan pengetahuan dan inovasi di negeri ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image