Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Ketika Menulis Menjadi Cinta yang Harus Dipelihara

Eduaksi | Monday, 11 Dec 2023, 09:21 WIB

Dunia menulis ternyata memang mengasyikkan. Ada yang dapat cuan besar, ada yang mendapat popularitas, ada yang viewernya banyak dan ada juga yang tulisan menginspirasi dan memotivasi. Pokoknya hal-hal itu sudah pasti akan dirasakan oleh mereka yang telah memilih menulis sebagai profesi yang dicintainya.

Menulis adalah anugefah yang senantiasa mesti dipelihara seperti cinta yang dimiliki (Foto : Deffy Ruspiyandy)

Maka beruntunglah kalian yang menjadi penulis karena kalian adalah orang yang diberi anugerah besar untuk bisa berkarya selama hidup. Penulis adalah profesi yang tak sembarang orang bisa mendapatkannya. Kendati diberi bakat secara alami tetap mesti dilatih secara baik agar menghasilkan kemampuan mumpuni dan kelihaian merangkai kata sehingga bengitu renyah dan enak saat dibaca oleh pembaca yang haus akan bacaan untuk kehidupannya.

Namun ada sebagian pula yang menganggap jika menulis itu hanya hobi semata. Jika ada anggapan semacam itu tak perlu diperdebatkan yang justeru malah menghabiskan tenaga dan pikiran. Yang penting dalam pandangan kita, profesi atau hobi, terserahlah. Dunia lietrasi membutuhkan kedua-keduanya agar tidak mati dan menjadi hal yang dibutuhkan orang-orang demi kemajuan dalam hidupnya.

Perlu diketahui, bagi yang menjadikan menulis sebagai hobi atau menjadi profesi tetaplah orang-orang yang terpilih yang telah membaktikan dirinya untuk majunya sebuah peradaban. Dapat terbayangkan jika tak ada penulis, gelaplah dunia ini. Bisa jadi banyak orang-orang tak berpengetahuan dan tak berwawasan. Karena penulislah mata semua orang terbuka karena butuh bacaan yang bisa membuka cakrawala pandang mereka demi menjadi manusia berkemajuan dalam segala hal.

Kemudahan media atau sarana untuk menyebarkan tulisan baik media cetak maupun media online semakin menyuburkan kesempatan para penulis berkarya. Adanya hal semacam itu ibarat seseorang yang sedang haus maka lalu mendapat air untuk diminum. Tentu menyegarkan dan sama seperti penulis, jika keinginannya untuk berkarya demi memberikan kebaikan untuk banyak orang tak tersalurkan maka terasa bergejolak dan membuat penulis membatin. Namun ketika salurannya ada maka ia akan bahagia karena melepaskan beban yang ada di hatinya untuk menghasilkan karya yang bisa dibaca banyak orang.

Para penulis sangat membutuhkan saluran untuk melepaskan hasrat gagasan dan ide-idenya yang bermanfaat. Penuh rasa syukur, di luar sana dan mungkin penulis tak kenal secara fisik namun penulis bisa bercengkerama dengan mereka melalui tulisan-tulisannya. Mereka telah berani berkorban meluangkan waktu, membagi pikirannya dan mengorbankan apa yang dimilikinya demi menghadirkan karya yang bisa dibaca banyak orang dan bermanfaat. Semua itu dilakukan karena mereka merasa jika menulis diibaratkan sebuah cinta yang perlu dipelihara. Semakin cinta itu dapat dipelihara secara baik maka cinta itu kelak akan berbuah dengan beragam makna yang berarti bagi sang penulis.

Jika memang cinta sudah melekat, penulis tak sekedar berharap apresiasi atau sejumlah materi yang ia dapatkan. Dia akan berterus berkarya karena ia ingin membahagiakan orang lain melalui karya yang dihasilkannya. Setiap tulisan memang memiliki nilai dan rezekinya. Adakalanya tulisan yang dihasilkan banyak dibaca dan ada pula tulisan tersebut memiliki nilai yang berarti bagi pembacanya. Ingatlah, setiap tulisan yang bermakna tetap akan selalu berarti dan terikat dalam hati pembaca. Tetap, setiap tulisan yang dihasilkan takkan pernah sia-sia karena setidaknya tulisan itu akan dibaca walaupun hanya satu orang yang membacanya.

Untuk mencapai hal itu memang bukan persoalan mudah yang tentu saja membutuhkan proses yang tidak bisa sebentar. Menjadikan menulis sebagai sebuah cinta butuh perkenalan mendalam dengan setiap penulis tekun menulis, melatih diri untuk bisa menjadi penulis sejati serta tidak putus asa ketika berproses menjadi penulis karena di dalamnya seringkali terjadi hambatan dan tantangan yang tidak kecil hingga akhirnya mendapatkan sesuatu yang berarti bagi dirinya sebagai penulis yang kemudian dikenal banyak orang.

Menulis bukan waktu yang sebentar tetapi bisa jadi akan dijalani seumur selama hayat dikandung badan. Menulis adalah sebuah tuntutan yang jelas setiap saat harus dipenuhi. Bagi para penulis, mampu menulis sesuatu yang baik adalah kepuasan tersendiri sehingga jelas mereka akan kehilangan sesuatu jika tak mampu memanfaatkan kesempatan untuk menulis. Bagi penulis adalah sebuah keasyikkan yang takkan mungkin ditinggalkannya karena hal itu memang bagian dari cintanya yang tentu akan dijaga dan dipeliharanya.

Dengan menulis maka seorang penulis akan terus bersemangat menjalani kehidupannya. Hidupnya akan selalu bercahaya tatkala ia mampu menulis dan memberi manfaat untuk banyak orang. Menulis itu menyenangkan dan akan lebih berharga ketika tulisannnya mampu memotivasi dan menginspirasi orang-orang yang membacanya karena di sana tulisannya benar-benar terasakan manfaatnya dan memberi bukti jika tulisan bisa mempe garfuhi banyak orang.

Sekali lagi, menulis seperti hanya merangkai kata-kata tetapi di dalamnya ternyata penuh makna dan yang sangat penting adalah setiap penulis yang mampu terus berkarya maka dia akan mampu membahagiakan sispapun karena dengan tulisannya bisa jadi terbagi sebuah makna yang berarti bagi pembacanya.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image