Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Monicha Aprilia

Indonesia Krisis Bullying

Lainnnya | Monday, 11 Dec 2023, 08:42 WIB

Indonesia Krisis Bullying
Saifullah Razaq, Monica Aprilia

Kasus di banyuwangi Berawal dari kecurigaan Wasinah (50) seorang ibu dari dua anak, dikarenakan salah satu anaknya yang ber-inisial MR tak kunjung keluar rumah. Dia memanggil manggil anaknya itu, namun samasekali tidak ada jawaban, lalu diapun mulai berjalan menuju dapur. Akan tetapi seketika dia terbujur lemas dan berteriak histeris karena melihat tubuh anaknya sudah menggantung di dapur rumah, bocah yang berinisial MR yang beru saja berusia 11 tahun sudah kehilangan nyawanya.

“Ya, yang menemukan ibunya sendiri”, lapor Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi, begitu yang disampaikannya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kejadian menyedihkan ini terjadi di desa Sumberagung, Senin (27/2) sore hari. Awalnya sekitaran pukul 11.00, bocah yang berinisial MR itu pulang sekolah sambil menangis dan bergegas menuju kamar tanpa sama sekalli bersalaman dan menyapa ibunya.

Setelah itu dia sama sekali tidak menampakan dirinya. Padahal, biasanya dia selalu membantu ibunya membersihkan rumah setelah mengganti baju, begitu yang di sampaikan Basori. Pada saat sang ibu melihat anaknya yang tergantung ia masih sempat untuk mencoba menurunkan MR. namun dia tidak berdaya samasekali. Nur Rohim, kakak korban yang sedang bekerja di Pantai Pulau Merah menerima telfon dari ibunya dan langsung dating setelah di beritahu tentang kejadian naas yang menimpa adiknya.

Berharap akan keselamatan nyawa adiknya yang diduga masih bernafas, mereka mencoba segera melarikan korban ke Klinik BSI di Dusun Pancer, Desa Sumber Agung. Namun takdir berkata lain, sebelum mereka tiba korban sudah menghembuskan nafas terkahirnya di perjalanan. Lantas, bagaimana mungkin seorang bocah kelas 4 SD, bisa-bisanya melakukan hal yang diluar nalar bahkan nekat untuk mengakhiri hidupnya?, dari hasil laporan MR selalu menjadi korban bully di sekolahnya karena dia seoarang yatim.

Kerap kali sang ibu mendapatkan kaduan hal itu dari anaknya setiap dia pulang sekolah. Hal itulah yang menjadi alasan dia untuk mengakhiri hidupnya dan dari informasi yang di dapat MR terkena gangguan mental yang di tunjukan ketika dia tidur sehingga dia sering mengigau sedang berjalan-jalan bersama ayahnya. Belakangan ini banyak dan marak kasus tentang bullying yang bertebaran di sosial media membuat pendidikan moral di Indonesia di pertanyakan.

Sudah terlalu banyak korban dari kasus tersebut yang mengalami luka berat dan harus di rawat di rumah sakit bahkan mereka trauma untuk bersekolah maupun bersosial. Seperti yang di sampaikan kementrian pendidikan bahwa anak wajib balajar 12 tahun yakni, SD, SMP, dan SMA. Namun sudah semestinya seorang tenaga pendidik, terutama para guru. Selalu memberikan wejangan dan membimbing serta mengantisipasi tindak pembullyan.

Di negara kita ini sudah tercatat lebih dari 2355 kasusu kekerasan kepada anak hingga agustus 2023, sebagai mana di kutip dati KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Apabila hal ini tidak segera di tindak keras, maka masa depan indonesa akan menjadi krisis moralitas. Padahal, “adab lebih tinggi daripada ilmu”. Tugas UTS Teknik Penulisan Karya Ilmiah dengan Dosen Pengampu Nur Fitriyana, M.Psi., Psikolog

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image