Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Oase kata

55 Tahun Dewan Da’wah Islamiyah, H-55 Menuju Rakornas

Info Terkini | Tuesday, 04 Jan 2022, 16:15 WIB

Oleh : Imanuddin Kamil

Tahun 2022 ini Dewan Da’wah akan memasuki usianya yang ke-55. Tepatnya pada 26 Februari di tahun ini. Usia setengah abad lebih tentu merupakan usia yang matang untuk ukuran sebuah organisasi. Namun jika dibandingkan dengan usia dan perjalanan da’wah, tentu saja usia yang belum seberapa.

Sebab usia da’wah lebih panjang dari usia manusia, melampaui umur generasi, melewati ajal ummat atau bahkan organisasi. Karena itu sang pendiri Dewan Da’wah, menyematkan satu semboyan khasnya, “Risalah merintis, da’wah melanjutkan”. Bahwa amanah da’wah memang tugas yang berkesinambungan, estafet turun temurun sampai hari kiamat nanti.

Menutup akhir tahun 2021, Ketua Umum Dewan Da’wah periode 2020-2025, Dr. Adian Husaini menyampaikan pidato akhir tahun bertema, “Menyambut 55 Tahun Dewan Da’wah, Dengan Da’wah Kita Ada”. Pidato tersebut menegaskan kembali eksistensi Dewan Da’wah sebagai organisasi yang konsen dengan da’wah. Bahwa perjalanan da’wah di negeri ini tidak pernah berhenti dan tidak boleh mengendor apalagi mati.

Jika dahulu para tokoh pendiri Dewan Da’wah yang merupakan the founding father republik ini, berseloroh mengiringi pendirian organisasi ini dengan sebuah ungkapan yang menyiratkan semangat membaja untuk kelangsungan da’wah di negeri ini, “Dulu kita berda’wah dengan politik, sekarang kita berpolitik dengan da’wah.” Maka generasi hari ini, mendeklarasikan semangat itu dalam slogan, "Dengan Da’wah Kita Ada". Sebuah pengakuan yang menyiratkan peleburan diri dalam da’wah. Bahwa eksistensi kita adalah da’wah. Tanpa da’wah kita adalah nihil.

Bagi Dr. Adian ungkapan “Dengan Da’wah Kita Ada”, tentu bukan sekadar basa-basi. Namun memang lahir dari sebuah kesadaran diri paling dalam yang mengantarkannya kini menjadi orang nomor satu di Dewan Da’wah. Menjadi nakhoda sebuah organisasi da’wah besutan Bapak NKRI pencetus Mosi Integral.

Begitulah amanah da’wah bila telah berjodoh. Pesantren Ulul Albab Bogor menjadi muara tempat berpadunya aktivis kampus dengan gerakan da’wah. Pesantren mahasiswa di area kampus Ibn Khaldun yang digagas Pak Natsir melalui konsep tiga pilarnya itu; Masjid, Kampus dan Pesantren, telah melahirkan kader da’wah yang kelak melanjutkan estafeta kepemimpinan Dewan Da’wah. Dan Dr. Adian yang kuliah di IPB ketika itu, adalah angkatan pertama pesantren Ulul Albab yang diasuh langsung oleh Prof Dr. KH. Didin Hafidhuddin yang sekarang ditakdirkan membersamai sang murid menakhodai Dewan Da’wah sebagai ketua Pembina.

Pada akhirnya takdir perjalanan "risalah merintis da'wah melanjutkan" akan menemukan sendiri orang-orang pilihannya yang kelak mengemban amanah estafeta kepemimpinan da'wah. Selalu saja ada kisah timbang terima da'wah dari satu generasi kepada pelanjutnya.

55 tahun Dewan Da’wah sejak didirikan pada 26 Februari 1967 di Masjid Al-Munawarah Jakarta, dalam capaian organisasi telah menorehkan prestasi yang tidak bisa dipandang kecil. Sebagai tahadduts binni’mah, kini di usianya yang setengah abad lebih, Dewan Da’wah telah memiliki perwakilan di 32 provinsi, mengelola 25 kampus Da’wah ADI (Akademi Dakwah Indonesia) dan STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) Mohammad Natsir sebagai pusat pengkaderan dengan ribuan kader da’i yang telah dibinanya. Selain itu, Dewan Da’wah juga telah menempatkan ratusan da’i yang tersebar di berbagai pelosok Nusantara dengan ratusan bahkan ribuan masjid yang telah dibangunnya.

Dalam menghadapi tantangan da'wah yang semakin kompleks, Dewan Da'wah berkolaborasi dengan berbagai lembaga (diantaranya BAZNAS) demi meningkatkan kualitas da'i dengan menggulirkan program Pendidikan Kader Ulama (PKU). Saat ini tercatat ada sekitar 250 lebih kader PKU yang telah dilahirkan menamatkan S2 dan terdapat 69 yang menyelesaikan strata S3.

Sebuah kado spesial di usia ke-55 ini, Dewan Da’wah akan menggelar Rakornas di Sumatera Barat, di daerah kelahiran sang pendiri, Buya Mohammad Natsir. Pilihan tempat Rakornas ini tentu memiliki makna tersendiri bagi para pengurus yang ingin menapaktilasi jejak sang pendiri. Dan tepat di tanggal 1 Januari 2022, adalah H-55 menuju Rakornas yang akan diselenggarakan mulai tanggal 24-26 Februari 2022.

Sehari sebelumnya, yaitu tanggal 31 Desember 2021, panitia Rakornas dipimpin oleh Sekretaris Umum Dewan Da’wah Bapak Avid Solihin yang juga sebagai anggota SC Rakornas bersama Bapak Ade Salamun, diiringi para pengurus OC, Dede Misbahul Alam, Wildan Hasan dan Khairul Ad-Dayaki telah berkunjung ke Sumatera Barat berkordinasi dengan Pengurus Wilayah Dewan Da’wah di sana. Di penghujung tahun 2021, para delegasi inipun telah sowan menemui Gubernur Sumbar menyampaikan rencana Rakornas yang akan digelar di wilayahnya.

Adapun tagline yang diangkat Rakornas kali ini, “Menguatkan Organisasi, Mengokohkan NKRI”.

Mari berikan dukungan untuk Rakornas Dewan Da'wah, dengan mengikuti program SEMARAK (Semangat Amal untuk Rakornas). Kunjungi link berikut ini http://s.id/semarak_rakornas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image