Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aida Ramadhani

Kereta Cepat Whoosh sebagai Bukti Perkembangan Teknologi Transportasi di Indonesia

Teknologi | Thursday, 07 Dec 2023, 21:37 WIB
Sumber: https://images.app.goo.gl/KyGLAxPUACS8HxZh8


Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah yang sangat besar. Kondisi geografis ini tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam bidang transportasi. Oleh karena itu, perkembangan teknologi transportasi di Indonesia menjadi sangat penting untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan barang.

Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia dapat ditelusuri dari masa lalu. Pada masa pra-kolonial, transportasi di Indonesia masih mengandalkan moda transportasi tradisional, seperti perahu, kereta kuda, dan gerobak. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, teknologi transportasi di Indonesia mulai berkembang.Pada masa penjajahan Belanda, teknologi transportasi di Indonesia mulai diperkenalkan. Belanda membangun jalur kereta api untuk memudahkan transportasi barang dan orang.
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut. Pemerintah Indonesia membangun berbagai infrastruktur transportasi, seperti jalan raya, jembatan, dan rel kereta api. Selain itu, pemerintah juga mengembangkan transportasi umum, seperti bus, kereta api, dan angkutan kota.

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi transportasi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditandai dengan kemunculan berbagai teknologi transportasi baru, seperti mobil listrik, kereta cepat.

Pada tanggal 2 Oktober 2023, Presiden Joko Widodo meresmikan operasi kereta cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh (Waktu, Hemat, Operasi, Optimal, Sistem, Hebat). Kereta cepat ini merupakan proyek transportasi tercepat di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan kecepatan maksimum 350 km/jam.Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada tahun 2016 dan menelan biaya sekitar Rp86 triliun. Proyek ini melibatkan beberapa perusahaan asal China, Jepang, dan Indonesia.

Kereta cepat Whoosh menggunakan teknologi canggih dari berbagai negara. Teknologi tersebut diantaranya adalah:

1. Sistem penggerak listrik berdaya tinggi yang mampu menghasilkan kecepatan tinggi.

2. Sistem persinyalan dan komunikasi yang canggih untuk memastikan keselamatan operasi.

3. Sistem keamanan yang terintegrasi untuk melindungi penumpang.

Kereta cepat Whoosh memiliki kapasitas 744 penumpang per kereta. Perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya memakan waktu sekitar 40-45 menit, dibandingkan menggunakan modal transportasi darat yang lain.
Peluncuran kereta cepat Whoosh merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan teknologi transportasi di Indonesia. Kereta cepat ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi yang cepat, nyaman, dan aman bagi masyarakat Indonesia

Adapun dampak positif dari perkembangan teknologi kereta cepat Whoosh di Indonesia adalah:

1. Meningkatkan konektivitas antar wilayah.

2. Mengurangi kemacetan lalu lintas.

3. Meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

4. Meningkatkan daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara
Harapan diciptakannya Kereta cepat Whoosh ini agar menjadi moda transportasi yang andal dan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia.
Selain kereta cepat Jakarta-Bandung, pemerintah Indonesia juga tengah merencanakan pembangunan kereta cepat di beberapa wilayah lain, seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Semarang, dan Jakarta-Yogyakarta.

Pembangunan kereta cepat di berbagai wilayah ini diharapkan dapat memajukan transportasi di Indonesia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat indonesia

Dari hadirnya kereta cepat whoosh menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi negara yang sadar akan perkembangan teknologi dan arus globalisasi. Indonesia terus berkembang dan bergerak maju dalam berbagai sektor yang memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image