Pengaruh Polusi Udara di Kota Jakarta Terhadap Kesehatan Lansia
Edukasi | 2023-12-04 21:29:46Masalah Kesehatan yang berkaitan dengan pasien lanjut usia sangat mempengaruhi populasi di dunia. Salah satu masalah Kesehatan yang menyebabkan adalah buruknya kualitas udara pada kota Jakarta. Namun tidak itu saja yang dapat menyebabkan masalah Kesehatan bisa juga ada nya penyakit bawaan (komorbid) dan penurunan fungsi paru paru. Untuk lansia jika ada penyakit bawaan bisa berakibat fatal seperti kematian. Sebagian besar data menunjukkan risiko yang lebih tinggi pada lansia dibandingkan populasi lainnya.
Di Indonesia, pencemaran udara juga menjadi hal yang membahayakan terutama dI kota-kota besar. Dalam mengatasi pencemaran udara telah dilakukan berbagai upaya seperti pengembangan peraturan perundang-undangan, penggunaan bahan bakar bersih dan pengembangan bahan bakar alternatif. Beberapa faktor yang menyebabkan buruknya udara adalah asap kendaraan, asap pabrik, pembakaran hutan, kurangnya penghijauan dan juga urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota secara tiba tiba menjadikan kota Jakarta lebih padat dari biasanya. Urbanisasi yang cepat dan tidak terencana berhubungan dengan tingginya tingkat polusi udara ambien, terutama disebabkan oleh peningkatan emisi kendaraan bermotor. Akibat dari faktor faktor yang mendukung kualitas udara menjadi buruk, semakin banyak bisa dikaitkan dengan penyakit seperti PPOK dan asma pada lansia.
Penilaian yang dilakukan oleh Badan Internasional Penelitian Kanker (IARC) WHO dapat menyimpulkan bahwa polusi udara luar ruangan bersifat karsinogenik (menyebabkan penyakit kanker) bagi manusia dan partikel (PM) terkait erat dengan peningkatan kejadian kanker, terutama kanker paru-paru. Total partikular tersuspensi (TSP) atau disebut juga dengan partikel debu tersuspensi telah menurun dalam dekade terakhir di beberapa kota besar, karena penerapan berbagai tindakan pengendalian. Namun, polusi udara sekitar semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Pencemaran udara ambien di kota-kota besar telah berubah dari jenis pembakaran batu bara konvensional menjadi jenis pembakaran campuran batubara/emisi kendaraan bermotor.
Sumber pencemaran udara juga bisa diakibatkan karena kegiatan yang sedang atau sudah dilakukan oleh makhluk hidup seperti manusia, sehingga gangguan dapat timbul untuk lingkungan sekitarnya seperti pengunaan kendaraan bermotor dan emisi gas nya, aktivitas rumah tangga seperti membakar sampah sembarangan, kemudian asap dari rokok dan aktivitas industri produksi seperti asap pabrik. Bencana alam seperti kebakaran hutan, gas dan asap yang disebabkan gunung berapi meletus juga dapat mengakibatkan tercemar nya udara. Parameter sering diukur untuk melihat kualitas udara bersih sesuai dengan Peraturan yang sudah diatur Pemerintah No. 41 Tahun 1999 yaitu Hydrocarbon (NMHC), Karbon Monoksida (CO), PM10, NO2, O3 dan SO2. Jika parameter ini menunjukkan angka yang melebihi standar baku dengan yang sudah disahkan pemerintah, dengan kata lain maka kualitas udara yang ada pada suatu tempat tersebut sudah pada parameter buruk kebersihannya karena dengan hadirnya suatu polusi.
Macam macam polusi udara
1. Polutan primer dan sekunder
Polutan primer adalah polutan dilepaskan secara langsung ke atmosfer. Sementara untuk polutan sekunder adalah polutan terbentuk di udara akibat dari reaksi kimia dengan polutan lain. Polutan primer berada di sekitar kita, ada letusan gunung api, asap pabrik, asap kendaraan, pembakaran sampah di perumahan, pertanian. Kalau dia bereaksi lagi (dengan polutan lain), jadi polutan sekunder.
2. Polutan dalam dan luar ruangan
Polutan juga terbagi menjadi polutan dalam dan luar ruang. Polutan dalam ruangan misalnya, asap dari aktivitas memasak, asap pembakaran, penggunaan pemanas, asap rokok, dan agen biologis atau jasad renik di dalam ruangan. Sementara contoh polutan luar ruang di antaranya asap pabrik atau industri, asap kendaraan, dan aktivitas pertanian.
3. Polutan gas dan partikel
Polutan bisa dibagi jadi dua, yakni polutan gas dan partikel. Polutan gas seperti SO2 (sulfur dioksida), NOx (nitrogen oksida), ozon, CO2 (karbon dioksida) dan komponen organik volatil (senyawa kimia yang terpancar dari padatan atau cairan). Sementara polutan berbentuk partikel terdiri dari PM 10 (partikel berukuran 10 mikrometer), PM 2,5 (partikel halus berukuran 2,5 mikrometer), dan PM 0,1 (partikel sangat halus berukuran 0,1 mikrometer).
Solusi untuk Mengurangi Dampak Negatif:
1. Penggunaan Transportasi Ramah Lingkungan
Biasakan untuk menggunakan transportasi ramah lingkungan seperti transportasi umum, sepeda, atau kendaraan listrik sehingga dapat mengurangi emisi gas kendaraan bermotor.
2. Pengembangan Kebijakan Lingkungan
Sangat diperlukan kebijakan yang lebih ketat terkait standar emisi kendaraan untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Inisiatif untuk mengadopsi teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan juga sangat penting.
3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Mengedukasi masyarakat, khususnya lansia, tentang bahaya polusi udara dan cara melindungi diri dari dampak negatifnya. Ini dapat dilakukan melalui kampanye penyuluhan dan program-program kesadaran lingkungan. Sangat diharapkan dengan adanya program ini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit terhadap lansia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.