Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arseila Dias Safitri

Perbedaan Reaksi Cemburu Antar Gender: Apakah Perempuan Lebih Sering Cemburu?

Curhat | 2023-12-04 10:42:45
Foto oleh Budgeron Bach dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-pasangan-jalan-smartphone-6532612/

Cemburu adalah emosi yang mencakup rasa curiga, marah, takut, atau terhina. Seringkali rasa cemburu ini kerap disebut sebagai ‘tanda cinta’ padahal cemburu bukanlah suatu arti cinta, melainkan emosi yang muncul saat seseorang merasa terancam akan kehilangan perhatian, kasih sayang, atau kedekatan dengan orang lain Nyatanya hubungan yang memiliki rasa cemburu yang rendah justru menimbulkan dampak yang baik untuk hubungan tersebut, dan jika pada hubungan tersebut memiliki tingkat cemburu yang tinggi maka hal tersebut akan berdampak buruk terhadap hubungan tersebut (Yulianto, 2009).

Rasa cemburu yang muncul bisa didasari oleh banyak faktor yang berbeda. Setiap individu pun memiliki reaksi atau tanggapan yang berbeda-beda mengenai rasa cemburu itu sendiri. Bahkan, laki-laki dan perempuan pun memiliki reaksi cemburu yang berbeda. Dalam sebuah penelitian, laki-laki ataupun perempuan dapat secara akurat memprediksi perselingkuhan emosional. Meskipun perempuan secara signifikan lebih cemburu dibandingkan laki-laki dalam skenario perselingkuhan emosional, laki-laki dan perempuan melaporkan tingkat kecemburuan yang sama dalam skenario perselingkuhan seksual (Rifayanti et al., 2022). Selain faktor-faktor yang menyebabkan cemburu, rasa cemburu juga memiliki sejumlah tahapan. Tahapan-tahapan ini juga berbeda pada setiap individu, ada yang berlangsung dalam hitungan detik, ada juga yang berlangsung selama beberapa hari (Yulianto, 2010).

Secara biologis, laki-laki cenderung memiliki kecemburuan yang lebih besar dalam menanggapi ketidaksetiaan seksual yang dilakukan pasangannya, Laki-laki menganggap perselingkuhan fisik lebih buruk daripada perselingkuhan emosional, karena secara biologis laki-laki memiliki fungsi reproduksi dan ingin menghidupi keturunannya sendiri (Miranti, 2020).

Sedangkan, perempuan lebih merasa cemburu jika pasangannya melakukan perselingkuhan atau mengalami ketidaksetiaan secara emosional dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian, perempuan cenderung lebih mementingkan kesetiaan emosional dengan pasangannya, oleh karena itu, jika seorang perempuan merasa pasangannya memiliki keterikatan emosional dengan orang lain, ia akan merasa cemburu dan tertekan karena ia akan merasa takut kehilangan sosok pasangannya atau seseorang yang ia sayang (Asriana & Ratnasari, 2012)

Lalu, apakah perempuan bisa dikatakan sebagai sosok yang cenderung lebih sering merasa cemburu? Hal tersebut belum bisa dipastikan secara pasti, karena setiap individu memiliki alasan dan penyebabnya masing-masing yang bisa mendasari rasa cemburu tersebut. Ingat ya, rasa cemburu itu merupakan hal yang wajar untuk dirasakan, tetapi kita harus bisa menyikapi emosi tersebut agar tidak menyakiti perasaan pasangan kita atau tidak menyakiti satu sama lain. Jika ada suatu hal yang menyebabkan kalian merasa tidak nyaman atau kalian merasa cemburu, sebaiknya dikomunikasikan dengan pasangan kalian agar bisa menemukan solusinya tanpa menyakiti satu sama lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image