Mengenal Akuntansi Forensik: Sherlock Holmes-nya Keuangan
Edukasi | 2023-11-30 13:29:40Bagoes Noer Fazry (Mahasiswa International Program of Accounting Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Akuntansi forensik muncul sebagai detektif kontemporer dalam lanskap keuangan yang rumit, di mana setiap transaksi menyembunyikan potensi misteri. Mereka berusaha menavigasi jalur penipuan yang rumit dan menemukan kebenaran yang tersembunyi di dalam buku besar. Bayangkan sebuah dunia di mana angka memiliki banyak kisah dan tidak hanya menunjukkan nilai. Di sana, akuntansi forensik menjadi sangat penting.
Menurut artikel Dewi Anggraini, Eri Triharyati, dan Helen Anggia Novita yang dimuat dalam Journal of Economic, Business, and Accounting (2019), akuntansi forensik mencakup penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk audit pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan (Tuanakotta, 2009).
Selain itu, mereka menyatakan bahwa akuntan forensik memiliki tugas untuk memberikan pendapat hukum di pengadilan (litigasi). Mereka juga memiliki tugas dalam bidang hukum di luar pengadilan, seperti membantu merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengketa, membuat perhitungan ganti rugi, dan menentukan bagaimana pemutusan atau pelanggaran kontrak berdampak. Audit investigasi adalah audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan menggunakan pendekatan, prosedur, dan teknik yang umumnya digunakan dalam penyelidikan atau penyidikan kejahatan. Tujuan audit investigasi adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan.
Dalam artikel Muhammad Jarnawansyah yang berjudul "Peran Akuntansi Forensik Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," yang diterbitkan dalam Jurnal Relasi Publik pada tahun 2023, dijelaskan bahwa meskipun akuntansi forensik memainkan peran penting dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, ada beberapa masalah yang harus ditangani. Salah satunya adalah kompleksitas yang semakin meningkat dari tindak pidana korupsi. Pelaku korup menggunakan perusahaan bayangan, pencucian uang, dan manipulasi data keuangan untuk menyembunyikan identitas mereka. Oleh karena itu, akuntan forensik harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menangani masalah ini. Untuk mengatasi masalah ini, akuntan forensik, penegak hukum, dan lembaga terkait lainnya harus bekerja sama dengan baik.
Akuntansi forensik telah berkembang menjadi alat modern untuk detektif yang berusaha mengungkap potensi misteri dalam transaksi keuangan dan mengeksplorasi keterbatasan mereka. Praktik akuntansi forensik tidak hanya melakukan audit hukum; mereka juga memberikan pendapat hukum dan membantu menyelesaikan sengketa di luar pengadilan. Meskipun mereka memainkan peran penting dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, mereka juga dihadapkan pada kejahatan yang semakin kompleks, yang menuntut pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik. Diakui bahwa kolaborasi erat antara akuntan forensik, penegak hukum, dan lembaga terkait sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Secara keseluruhan, akuntansi forensik lebih dari sekadar alat untuk mengungkap kecurangan; itu juga sangat penting untuk menjaga integritas dan transparansi keuangan, menjaga kebenaran, dan mendukung keadilan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.