Syahrial, S.T

Kisah Hidup dalam Ajang Marathon Kebaikan

Dalam riwayat hadis yang tercatat, "Sesungguhnya syaitan menghalangi anak Adam dari jalan-jalan ditempuhnya" (HR. An-Nasa-t, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi), kita diberikan pencerahan mengenai kenyataan bahwa syaitan senantiasa berusaha menghalangi manusia dari jalan yang dapat membawa mereka mendekat kepada rahmat Allah. Menurut pemahaman hadis ini, syaitan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai penghalang terhadap jalan Islam, tetapi juga berupaya menghentikan langkah manusia dalam setiap aspek kebaikan yang ditempuhnya.

Arti dari hadis tersebut dapat dipahami sebagai upaya syaitan dalam menghambat manusia agar tidak berjalan menuju Allah. Jika syaitan tidak berhasil menghalangi seseorang dari jalan Islam, ia akan beralih untuk menghalangi dari jalan hijrah, dan seterusnya. Dengan kata lain, syaitan memiliki peran aktif dalam menciptakan rintangan-rintangan untuk menggoda hamba agar terjatuh ke dalam murka Allah. Namun, hadis juga menyiratkan harapan; jika hamba mampu menolak godaan syaitan, Allah akan menjaminnya masuk surga.

Penting untuk diingat bahwa syaitan tidak bekerja sendiri. Ada para cecunguk syaitan, para pembantu syaitan, baik dari kalangan manusia maupun jin, yang juga turut serta dalam menghalangi manusia dari jalan Allah. Oleh karena itu, kita sebagai umat Muslim diingatkan untuk selalu berdoa agar Allah melindungi kita dari segala bentuk pengaruh dan godaan syaitan ini.

Adalah kewajiban bagi kita, saudara-saudaraku kaum Muslimiat, untuk memahami bahwa perjalanan menuju Allah tidaklah dapat ditempuh dengan santai dan pasif. Sebaliknya, kita diingatkan untuk bersegera dan berlomba dalam kebaikan. Kita harus memanfaatkan waktu dan momen berharga dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah dan memenangkan ridha-Nya. Setiap langkah dan tindakan yang diambil haruslah dilandaskan pada niat tulus untuk mencapai kebaikan dan ketaatan kepada Allah.

Mengingat bahwa hidup ini memiliki batasan waktu, yaitu kala maut menjemput, kita harus lebih memahami urgensi dari setiap detik yang kita jalani. Hidup ini bukanlah sekadar kesenangan duniawi semata, melainkan sebuah perjalanan menuju kebaikan abadi. Oleh karena itu, persiapkanlah diri untuk menghadapi kematian dengan berbekal ketaatan dan penghambaan diri kepada Allah.

Berlomba dalam kebaikan bukanlah sekadar meraih pujian manusia, tetapi lebih pada upaya meraih keridhaan Allah. Kita sebagai hamba yang sadar akan batasan waktu ini harus memprioritaskan amal perbuatan yang dapat membawa kita mendekat kepada-Nya. Ingatlah bahwa syaitan senantiasa mengintai, dan kemenangan sejati adalah ketika kita mampu menghadapi godaan dan rintangan tersebut dengan tetap teguh berpegang pada ajaran agama.

Dalam mengarungi hidup ini, bersegeralah dalam bersedekah, dalam menuntut ilmu, dan dalam melakukan amal shaleh. Jangan biarkan syaitan menghalangi langkah-langkah positif yang ingin kita tempuh. Mari bersama-sama menjaga diri dari pengaruh negatif dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan tujuan akhir kita, yaitu meraih keridhaan Allah dan memasuki surga-Nya.

Dengan demikian, mari kita jadikan hidup ini sebagai ajang untuk terus berusaha menuju kebaikan, menjauhi godaan syaitan, dan memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu yang dapat menghalangi kita dari jalan Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan perlindungan kepada kita dalam perjalanan hidup ini. Aamiin.