Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ajun Susilo Wardhani

Sistem Monitoring Tingkat Kejernihan Air Sumur dengan Air PDAM

Teknologi | Tuesday, 28 Nov 2023, 23:54 WIB

Sebuah sistem monitoring tingkat kekeruhan air menjadi salah satu solusi bagi masyarakat, karena dengan adanya monitoring tingkat kejernihan air menjadi salah satu pertimbangan untuk di gunakan baik di konsumsi maupun digunakan untuk sehari-hari. Tingkat kejernihan air tanah dengana air PDAM tentu saja berbeda, bahkan disetiap lokasi pun tingkat kejernihanya akan berbeda. Setelah pembahasan ini selesai nanti akan diketahui mana yang lebih layak untuk dikonsumsi dan di gunakan sehari-hari.

Sistem monitoring yang digunakan untuk tingkat kejernihan air pada umumnya dirancang untuk mengukur sejauh mana air bersih dari partikel-partikel padatan terlarut dan terendap yang dapat mempengaruhi tingkat kejernihan air. Ada beberapa parameter yang umumnya digunakan dalam memantau kejernihan air, diantaranya yaitu warna, turbiditas, dan total padatan terlarut.

untuk yang pertama yaitu :

  1. Warna, parameter warna dapat memberikan informasi tentang kandungan zat-zat warna dalam air, yang mungkin berasal dari bahan organik atau senyawa kimia tertentu. untuk sensor warna dapat digunakan untuk memantau perubahan warna air.
  2. Turdibitas, mengukur sejauh mana partikel-partikel di dalam air dapat menyebabkan cahaya tersebar atau diserap. ini memberikan indikasi tentang tingkat kejernihan air. untuk sensor yang digunakan yaitu sensor turdibitas
  3. Total Padatan Tersuspensi (TSS), TTS mencakup partikel-partikel padatan yang tetap tersuspensi di dalam air. Pengukuran TSS dapat memberikan gambaran tentang tingkat partikulat dalam air.

Kemudian Sumber Air yang digunakan setiap lokasi akan berbeda tingkat kejernihanya, akan tetapi pembahasan kali ini kita simpulkan pada umumnya.

  1. Air Tanah: diperoleh dari sumur atau sumur bor. kualitas air tanah dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar sumur
  2. Air PDAM: diproduksi oleh instansi pengolahan air bersih PDAM. kualitas Air PDAM dapat dikendalikan melalui proses pengolahan

kemudian ada kontaminan potensial, yang dapat mempengaruhi kualitas air

  1. Air Tanah: rentan terhadap kontaminasi tanah dan bahan-bahan kimia di sekitar sumur.
  2. Air PDAM: pengolahan air PDAM dapat menghilangkan atau mengurangi sebagian besar kontaminan seperti bakteri, virus

kemungkinan perubahan kualitas

  1. Air Tanah: Kualitasnya mungkin lebih setabil dibandingakan denga air PDAM tergantung letak posisi sumur tersebut
  2. Air PDAM: kualitas yang dihasilkan akan berbeda-beda, tergantung pada proses pengolahannya

Dalam sistem monitoring yang digunakan dalam pengujian tingkat kejernihan air memiliki beberapa sensor berserta mikrokontrolernya untuk memprogram sistem yang berjalan. Teknologi yang berjalan pada pembahasan kali ini yaitu berkembangnya teknologi sensor yang dapat memonitoring tingkat kejernihan air. Untuk Kesimpulan yang dapat diambil manakah kualitas yang baik untuk dikonsumsi maupun digunakan sehari-hari, yaitu air tanah lebih baik dibandingkan dengan air PDAM, karena dalam pengolahan air PDAM juga masih memiliki kekurangan tersendiri, akan tetapi air tanah juga bisa lebih buruk kalau penempatan air sumur berada diarea yang banyak mengandung zat-zat yang dapat memperngaruhi kualitas air tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image