Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Buang Bangkai Tikus di Jalan Raya (Unik dan Fakta)

Curhat | 2023-11-28 13:48:54

 

freepict

Buang Bangkai Tikus Di Jalan Raya (unik dan fakta)

Keseharian saya sebagai seorang guru olahraga adalah terbiasa menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga. Setiap pagi dengan udara segar meluangkan waktu untuk berlari sekedar jogging maupun lari jarak kisaran 10 KM keliling di sekitaran Sulfat Kota Malang.

Yang tidak habis pikir adalah, selama berlari setidaknya 10-15 tikus dibuang sembarangan di jalan aspal. Dan tempat-tempat strategis membuang tikus ya di situ situ saja. Entah ada mitos apa terkait membuang tikus kenapa harus di jalan raya. Saya mencoba menginventarisis segala kemungkinan terkati hal tersebut

Pertama, orang yang membuang tikus di jalan raya termasuk geram kepada hewan pengerat tersebut, biarlah Masyarakat yang menghukum tikus tersebut supaya terburai dan hancur badan tikus tersebut serta disaksikan oleh banyak masyarkat yang lewat. Bahwa tikus adalah pencuri dimanapun berada. Karena makanan maupun benda apapun tidak lepas dari serangan tikus tersebut. Oleh karenanya, para koruptor di negeri ini dijuluki tikus kantor, mereka memakan apapun yang ia temui dan menguntungkan bagi perutnya. Sehingga Masyarakat yang geram tidak bisa berbuat apa apa kecuali melampiaskannya kepada tikus sungguhan dan melempar sembarangan di jalan raya. Meskipun tidak berperi kehewanan, terkadang Masyarakat menyetujui apa yang dilakukan orang membuang bangkai tikus di jalan, dengan ikut jengkel juga ia melindas tikus dijalan tersebut. Meskipun juga ada msyarakat yang tidak setuju utamanya pemilik rumah di depan jalan raya yang setiap hari dilempar tikus mati. Pasti ia merasa ‘jijik’ dengan buraian isi perut tikus yang kemana-mana.

Kedua, lagi malas mengubur. Sehingga sekenanya ia membuang sembarangan, kebetulan melihat jalan raya maka dibuang dijalan raya, bila ia melihat Sungai pasti akan dibuang disunagi ataupun tong sampah.

Ketiga, tidak punya tempat untuk membuang. Karena kondisi rumahnya yang berhimpit himpitan dengan tetangga lain, yang juga banyak tikusnya , makai a keluar kampung, dan seenaknya membuang tikus tersebut di jalan.

Keempat, ngetes walikota maupun para pejabat di kota tersebut. Supaya para pejabat dan walikota menyadari bahwa sebagai abdi negara jangan sampai bernasib seperti tikus tersebut. Hancur lebur digebukin Masyarakat dan tidak ada yang peduli karena geram telah mencuri uang rakyat.

Kelima, mendidik anak anaknya. Ia memberikan Pelajaran kontekstual bahwa tikus hewan yang menjijikkan tidak diterima oleh seluruh Masyarakat. Dimanapun ia berada maka akan dibenci, dikejar, ditangkap, dan dilempar ke jalan jasadnya

Keenam, memberi info pada Masyarakat bahwa membunuh tikus adalah halal dan boleh. Karena tikus adlaah hewan yang merugikan maka boleh dibunuh dan dicampakkan begitu saja. Sampai benar benar hilang dengan sendirinya di jalan raya menjadi debu dan hinggap dihidung hidung manusia yang melewatinya menjadi kotoran hidung yang tersaring bulu hidung

Itulah beberapa analisis yang ngasal saja

Karena meman fenomena membuang tikus di jalan ini sulit dibendung

Mohon para pejabat yang nantinya menang di pemiliu 2024 lebih memperhatikan Nasib jalan raya dari pada Nasib tikus yang dibuang sembarangan tersebut hehehe

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image