Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bima malik ibrahim

Dampak Umum Pernikahan Beda Agama (Kajian Surat Al-Baqarah Ayat 221)

Agama | Monday, 27 Nov 2023, 15:48 WIB

Dalam implementasi kehidupan di Indonesia, agama menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari hari. Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya kementerian agama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama serta mewujudkan keharmonisan dalam bermasyarakat. Pernikahan beda agama sekarang tengah menjadi perbincangan, pasalnya banyak sekali pasangan beda agama yang mengajukan izin untuk menikah beda agama ke kementerian agama, namun di tolak dengan alasan bertentangan dengan undang-undang. Tidak sedikit juga di antara mereka yang memilih untuk menikah di luar negeri untuk menghindari undang-undang yang melarang menikah beda agama.

Secara dalil agama Islam, Allah jelas melarang kita untuk menikah beda agama dalam surat Al Baqarah ayat 221 yang berbunyi

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰۤىِٕكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۖ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ ࣖ

“Janganlah kamu menikahi perempuan musyrik hingga mereka beriman! Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Jangan pula kamu menikahkan laki-laki musyrik (dengan perempuan yang beriman) hingga mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.”

Secara garis besar pernikahan beda agama bukanlah persoalan yang mudah, pasalnya selain tidak di ridai oleh Allah SWT banyak sekali tantangan yang harus di hadapi bagi pasangan yang menjalankannya. Berikut ini merupakan dampak umum dalam pernikahan beda agama:

1. Perbedaan Nilai dan Keyakinan

Setiap agama memiliki nilai, keyakinan, dan praktik ibadah yang berbeda. Perbedaan ini bisa mencakup pandangan tentang moralitas, tujuan hidup, kehidupan setelah mati, dan sebagainya. Jika pasangan tidak sepakat atau tidak dapat menghormati perbedaan ini, konflik bisa saja muncul, mempengaruhi keseimbangan dan kedamaian dalam rumah tangga. Semisal bagaimana seseorang yang pada dasarnya memiliki keyakinan untuk selalu beribadah di tempat ibadahnya kini harus mengantar pasangannya ke tempat ibadah yang berbeda, atau bagaimana seseorang yang terbiasa memikirkan kehidupan setelah kematian kini harus beradaptasi dengan orang yang tidak memikirkan kehidupan setelah kematian. Hal inilah yang mendasari mengapa dalam pernikahan kita di haruskan untuk memiliki nilai dan keyakinan yang sama.

2. Tekanan lingkungan sosial dan keluarga

Pernikahan beda agama dapat menimbulkan tekanan dari lingkungan sosial dan keluarga. Anggota keluarga atau kerabat dari kedua belah pihak mungkin saja memiliki pandangan tertentu dalam melihat kasus pernikahan beda agama ini. Contohnya saja ada rasa tidak suka dari mertua kepada agama si menantu dari pasangan yang menikah beda agama, hal ini dapat menciptakan ketegangan, isolasi sosial, atau bahkan konflik internal bagi pasangan, terutama jika ada ekspektasi yang tidak terpenuhi.

3. Tantangan dalam Pendidikan Anak

Ketika pasangan memiliki agama yang berbeda, mereka akan menghadapi kesulitan dalam menentukan metode terbaik untuk mendidik anak-anak mereka. Pertanyaan tentang agama mana yang akan dianut oleh anak, cara merayakan hari-hari keagamaan, atau bahkan keikutsertaan dalam kegiatan keagamaan bisa menjadi hal yang sangat sulit untuk di putuskan bahkan bisa berujung pada konflik. Anak-anak dalam pernikahan tersebut akan menghadapi dilema identitas agama. Di Indonesia sendiri banyak kasus anak hasil pernikahan beda agama yang bingung dalam menentukan agamanya sendiri dan akhirnya memilih jalan tengah, bisa itu mengikuti agama ibunya, menganut agama lain ataupun menjadi ateis.

4. Potensi Perceraian

Pernikahan beda agama dapat meningkatkan risiko perceraian, terutama jika pasangan tidak dapat menangani perbedaan agama dengan bijak dan saling menghormati. Jika konflik tidak dapat diatasi atau perbedaan agama telah menjadi sumber utama dari ketidaksepakatan yang terus-menerus, maka pernikahan dapat mengalami tekanan yang cukup besar dan berujung pada perceraian.

Dosen pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud, M.A.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image