Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supriyadi

Kebun Melon Puspa Agraria Desa Bedali

Wisata | 2023-11-24 15:20:21
kebun Puspa Agraria desa Bedali kecamatan Lawang kabupaten Malang (dokpri)

Kehadiran kebun melon Puspa Agraria desa Bedali yang belum genap setahun ini telah berhasil menarik perhatian masyarakat Lawang dan sekitarnya. Pasalnya kebun ini merupakan satu - satunya kebun hidroponik yang menanam melon jenis premium. Melon premium yang ditanam antara lain jenis devina, golden apollo, rangipo, dan ithanon.

Uniknya setiap kali panen tiba, kebun melon premium satu - satunya di kecamatan Lawang ini akan mengundang masyarakat untuk datang memetik melon sendiri di kebun. Konsep wisata petik buah melon sendiri ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Karena selain bisa menikmati buah melon, mereka juga bisa berselfi foto atau membuat konten video di kebun ini.

Kepala desa Bedali, Dewi Buyati ( kaos oranye) bersama petani muda milineal desa Bedali yang sukses mengembangkan budidaya melon premium hidroponik (dokpri)

Kebun melon Puspa Agraria ini terletak di desa Bedali kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Dari Jalan raya Malang – Surabaya masuk ke arah barat sejauh 700 meter lewat Jl Dr Cipto Gg 2 RW 6 Bedali. Kalau dari pintu tol Lawang lokasi jalan masuk menuju kebun melon ini jaraknya sekitar 500 meter selatan pintu tol. Jika anda dari arah utara atau Surabaya, nanti putar baliknya di depan masjid Ismail Bedali Lawang yang ada di pinggir jalan raya. Kemudian jalan lurus ke utara sejauh 200 meter akan bertemu dengan gapura Jl Dr Cipto Gg 2 RW 5. Selanjutnya anda tinggal belok dan masuk jalan yang bisa di lewati oleh mobil dan sepeda motor ini ke arah barat sejauh 700 meter.

Kebun Puspa Agraria menjadi destinasi wisata edukasi baru di kecamatan Lawang kabupaten Malang (dokpri)

Kebun Puspa Agraria ini mulai dibangun pada bulan Desember 2022 silam. Dan mulai awal digunakan untuk menanam pada bulan Januari 2023. Tanaman perdana mulai bisa dipanen pada bulan Maret 2023. Sejak tanam pertama hingga berita ini ditulis kebun melon ini sudah berhasil panen sebanyak tiga kali. Dan melon hasil panenan selalu dijual di kebun dengan mengundang masyarakat. Ternyata dengan menjual melon langsung di kebun ini lebih efektif karena melon habis di kebun di saat panen. Sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk ongkos pengiriman jika dijual ke pasar.

Kebun melon Puspa Agraria ini adalah milik pemerintah desa Bedali Lawang, namun untuk operasional budi daya kebun sepenuhnya dilakukan oleh anak - anak muda. Mereka adalah para petani muda milineal desa yang memiliki kemampuan dan keahlian menanam melon dengan baik. Melon yang ditanam di kebun ini menggunakan sistim hidroponik irigasi tetes atau system drip. Jadi kebun melonnya berada di dalam bangunan green house (GH) seluas 400 m2. Dengan luasan tersebut green house ini mampu menampung 600 polibag berukuran besar. Setiap polibag berisi dua buah tanaman melon. Jadi total tanaman melon di dalam GH ini adalah sebanyak 1200 tanaman.

Pada setiap tanaman melon hanya dibuahkan satu sampai dua buah saja maksimal. Ukuran berat buah melon per biji berada di kisaran 500 gram - 1600 gram. Jadi dengan ukuran berat tersebut, maka melon ini sangat cocok bagi penyuka melon untuk menikmati buah melon. Karena setiap kali memotong buah melon pasti akan langsung habis dimakan. Tidak akan ada sisa buah yang harus disimpan di lemari es dulu bila tidak habis dimakan karena buahnya yang besar. Soal rasa tidak usah diragukan, ketika diukur dengan alat pengukur kemanisan yaitu refractometer brix kemanisannya berada diangka 14 - 17%.

Pada bulan November 2023 ini adalah waktunya musim panen melon yang ketiga. Untuk panen melon kali ini dibagi menjadi dua tahap. Untuk panen tahap pertama dilakukan pada hari Minggu tanggal 19 November 2023. Buah melon yang dipanen pada tahap pertama adalah jenis melon Devina dan melon Golden Apollo. Sedangkan untuk panen tahap 2 akan dilakukan pada tanggal 26 November 2023. Pada panen tahap 2 jenis melon yang dipanen adalah jenis Rangipo dan Ithanon.

Melon hidroponik yang memiliki rasa manis, kress, dan segar (dokpri)

Pengunjung yang hadir ke kebun Puspa Agraria tidak dipungut biaya tiket masuk alias free ticket. Pengunjung hanya membayar buah melon yang mereka petik sesuai dengan berat buahnya. Konsep wisata petik melon yang ditawarkan oleh kebun Puspa Agraria kepada pengunjung adalah : Datang, Petik, Timbang, Bayar. Jadi pengunjung yang datang bisa langsung petik sendiri melon di kebun. Kemudian timbang melonnya dan bayar sesuai dengan total berat melon yang dipetik.

Keberadaan kebun Puspa Agraria ini juga memiliki manfaat lain bagi masyarakat sekitar. Kebun melon hidroponik yang dikelolah petani milineal ini menjadi sarana tempat belajar bagi masyarakat sekitar. Banyak mahasiswa pertanian dari berbagai perguruan tinggi yang magang di kebun ini. Termasuk juga anak - anak SMK pertanian juga ada yang magang di kebun melon ini untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan bagaimana cara budidaya melon yang baik.

Tidak hanya mahasiswa dan pelajar, tapi juga banyak petani sekitar yang datang ke kebun ini untuk melihat dan belajar tentang cara budidaya melon hidroponik. Bahkan anak - anak kecil usia sekolah dasar dari kampung sekitar juga tertarik untuk belajar menanam melon hidroponik dan praktek polinasi dari kakak - kakak mereka para petani milineal yang mengelolah kebun melon Puspa Agraria.

Lawang, 24 November 2023

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image