Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ninis

Tuduhan Jahat di Kala Aksi Bela Palestina Meningkat

Agama | Friday, 24 Nov 2023, 13:23 WIB

Penyesatan opini masih terus terjadi di kala umat Islam dirundung duka akibat pembantaian kaum muslimin di Palestina oleh Zionis. Penyesatan opini terkait perang Palestina dan Zionis Yahudi pun banyak beredar, baik itu dari dalam dan luar negeri. Hingga kini Hamas dan pejuang Islam diopinikan sebuah kelompok teroris yang harus diperangi. Seolah aksi perlawanan mereka selama ini adalah aksi terorisme bukan bentuk pembelaan diri karena dijajah oleh Zionis.

Di negeri ini pun tak jauh berbeda, juga ada penyesatan isu yakni mengaitkan aksi bela Palestina dengan kelompok terorisme. Hal tersebut disampaikan oleh Densus 88 agar masyarakat mewaspadai kelompok tertentu yang memanfaatkan momen bela Palestina. Kelompok tersebut disinyalir Densus 88 melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk teroris.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Kasatwil 2023 di Jakarta, Rabu (1/11) juga telah mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi dampak meningkatnya eskalasi global. Yakni perang Israel-Palestina yang dapat membangkitkan sel-sel yang berafiliasi dengan kelompok teroris. (kaltim.antaranews.com).

Jika di pusat saja sudah ada arahan untuk mewaspadai kelompok yang berafiliasi pada terorisme, pastinya arahan yang sama juga ke daerah. Selama ini narasi teroris kerap disematkan pada kelompok Islam yang belum terbukti secara nyata mereka melakukan aksi terorisme. Apakah pantas ditengah umat muslim sedang berduka justru dicurigai berafiliasi pada terorisme?

Tuduhan Jahat

Narasi terorisme sejatinya masif digaungkan oleh AS sejak runtuhnya gedung kembar WTC 11/9/2001. Sejak itulah presiden AS mempropagandakan radikalisme, terorisme disematkan pada kelompok Islam. "With Us or With Terorist" pernyataan yang dilontarkan oleh GW. Bush. Artinya jika sejalan dengan kebijakan AS yakni menerima demokrasi, liberalisme, sekulerisme dan moderat akan dirangkul. Namun jika berseberangan dengan kebijakan AS tersebut dimusuhi bahkan diperangi sebab dianggap radikal dan termasuk kelompok teroris.

Definisi teroris ala barat absurd dan tidak adil, pasalnya Zionis Yahudi yang nyata melakukan pembantaian dan penjajahan puluhan tahun di Palestina tak pernah dianggap teroris. Itulah bukti paradoks definisi teroris ala barat, mirisnya propaganda menyesatkan itu masih diadopsi oleh negeri-negeri muslim termasuk Indonesia. Alhasil, penguasa negaeri muslim dengan negara kafir penjajah tidak waspada dan curiga, namun dengan saudaranya sendiri sesama muslim curiga dan dimata-matai.

Sejatinya, sesama muslim tidak boleh memata-matai dan mencurigai saudaranya. Terlebih jika ini dilakukan oleh penguasa dan pihak keamanan. Hendaknya mereka ingat akan hadis Rasulullah ini "Hindarilah olehmu sangkaan, karena sangkaan adalah praktik berbohong yang paling besar. Janganlah kamu membuka kekurangan orang, janganlah kamu memata-matai. (HR. Bukhari dan Muslim). Memata-matai dan mencari-cari kesalahan saudaranya sendiri haram dilakukan, apalagi tidak ada bukti dan indikasi melakukan tindak teroris.

Negara kafir barat menggunakan berbagai cara untuk menyesatkan opini. Bahkan mereka tak segan-segan membayar media dan influencer untuk menstigma negatif pejuang dan pembela Palestina. Justru semestinya penguasa dan pihak keamanan wajib mengecek kembali kebenaran informasi yang datang dari orang kafir dan jangan diterima mentah-mentah. Hal ini terdapat dalam firman Allah dalam surah Al Hujarat: 6 “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Tak selayaknya penguasa dan pihak keamanan mencurigai aksi bela Palestina dan mengaitkannya dengan kelompok teroris. Mereka seharusnya menjadi yang terdepan dalam membela Palestina, bukan malah menuduh kaum muslimin berafiliasi dengan kelompok teroris. Statement negatif tersebut merupakan tuduhan yang jahat dan menyakiti umat Islam. Terlebih tuduhan itu dilakukan kala umat muslim dibantai Zionis dan tidak ada satupun penguasa negeri muslim mengirimkan pasukan dan senjata militer ke Palestina.

Sikap Pemimpin Islam

Entitas Zionis Yahudi masih bertahan karena disupport penuh oleh negara barat hingga kini. Tak hanya bantuan di dunia nyata yang diberikan, namun juga di dunia maya tak kalah masif. Mereka terus melakukan playing victim dan menyesatkan opini. Padahal dunia pun tahu kebrutalan Zionis. Kaum muslimin dengan ikatan aqidah Islam menjadi garda terdepan membela dan melawan opini buruk di dunia maya. Begitu pula masyarakat dunia turut membela Palestina dengan alasan kemanusian, sebab yang dilakukan Zionis sudah tidak manusiawi.

Disisi lain, penghianatan demi penghianatan makin terang benderang dilakukan oleh penguasa negeri muslim khususnya penguasa di timur tengah. Sebab, mereka tidak bersedia memutuskan hubungan diplomatik dengan penjajah Zionis. Selain itu, mereka mengizinkan negaranya sebagai jalur perlintasan militer AS. Bahkan mereka menolak usulan embargo minyak ke negeri Yahudi dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa antara Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/11).

Sikap tersebut berbanding terbalik dengan sikap pemimpin Islam di era kekhilafahan silam. Saat itu Sholahuddin Al Ayyubi beserta pasukannya melawan pasukan salib untuk merebut kembali tanah Al Aqsa ke tangan kaum muslimin kembali. Dengan gagah berani pasukan Islam yang dipimpinnya mendapat kemenangan dan berhasil menaklukkan Yerusalem pada 2 Oktober 1187. Tak sekedar mengecam dan mengutuk apalagi sibuk melakukan perundingan dan membuat kesepakatan dengan orang kafir. Namun melakukan langkah nyata memerangi penjajah, sebab bahasa perang saja yang bisa dimengerti oleh Zionis.

Sampai kapan penguasa negeri-negeri muslim akan mengambil opsi kirim tentara dan senjata ke Palestina? Tidakkah mereka takut kelak kekuasaan yang mereka miliki akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah? Kekuasaan yang tidak digunakan untuk membela saudaranya yang muslim dan tidak menjaga kemulian tanah Palestina yang dijajah Zionis. Hendaklah para penguasa negeri-negeri muslim ingat sabda Nabi SAW " Setiap pengkhianat memiliki panji pada Hari Kiamat yang akan dikibarkan setinggi-tingginya sesuai kadar pengkhianatannya. Ketahuilah tidak ada pengkhianat yang lebih besar penghianatannya daripada pengkhianatan seorang pemimpin kepada rakyatnya. (HR. Muslim)." Wallahu A'lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image