Bullying berbasis Agama: Ancaman Kasat Mata dalam Pendidikan Sekolah
Eduaksi | 2023-11-20 15:59:35“Bullying berbasis Agama : Ancaman kasat mata dalam Pendidikan Sekolah”
Bullying berbasis agama adalah hal serius yang mungkin tidak terlihat dan tidak disadari oleh pelaku, namun memiliki dampak dan emosional yang sangat besar dan mendalam pada anak – anak di lingkungan sekolah. Mempermainkan agama termasuk dalam konteks SARA mencakup tindakan intimidasi, perilaku yang merendahkan, menghina, atau penindaan seseorang berdasarkan keyakinan agama atau kepercayaan mereka melalui Tindakan verbal maupun kekerasan.
Hingga saat ini, bullying berbasis agama masih sering terjadi dan menjadi ancaman di lembaga pendidikan di Indonesia. Alasan utama sulit untuk menghilangkan sikap bullying karena masih dianggap remeh dan berpandangan bahwa hal tersebut dianggap wajar, hanyalah lelucon sesaat, dan tidak akan berdampak negatif pada mental serta harga diri korban.
Namun, sebaliknya, bullying berbasis agama adalah hal serius yang harus ditangani sesegera mungkin. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan mental anak-anak, tetapi juga dapat menanamkan sikap intoleransi sejak dini. Selain itu, bullying juga merusak kepercayaan dalam lingkungan sosial, dan mungkin saja di masa depan memicu kebencian terhadap kelompok tertentu.
Oleh karena itu, diperlukan upaya dalam bentuk nyata untuk mengakhiri tindakan bullying berbasis agama dan mempromosikan toleransi serta menghormati terhadap setiap keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia.
Ada beberapa upaya untuk memutus ketimpangan yang mengakibatkan bullying berbasis agama. Di antaranya saling berdialog memberikan pemahaman tentang perbedaan agama yang memiliki keragaman budaya dan kebiasaan beragama.
Sekaligus mengimplementasikan bentuk-bentuk menghargai perbedaan beragama yakni dalam kehidupan sehari-hari. Bisa dalam bentuk kerja kelompok, saling berkunjung pada peringatan hari besar, menghormati cara peribadatan yang berbeda, dan sebagainya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.