Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Petunjuk Rasulullah: Kunci Hidup Bahagia dan Berberkah

Agama | Monday, 20 Nov 2023, 05:10 WIB
Dokumen news.detik.com

Kebaikan yang berasal dari Allah Azza wa Jalla merupakan tujuan utama bagi setiap individu yang berharap meraih kehidupan yang bahagia dan penuh keberkahan. Sebagai modal perdagangan, umur seseorang menjadi kunci untuk memperoleh kebaikan tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa barang dagangan Allah, yaitu surga, tidak dapat diraih kecuali dengan taat kepada-Nya. Dalam perjalanan ini, mengikuti petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi landasan utama yang membimbing menuju kebahagiaan dan keberkahan.

Pentingnya mentaati Allah sebagai langkah awal menuju kebaikan diuraikan dalam prinsip bahwa barang dagangan Allah itu mahal. Dalam konteks ini, mahal bukan hanya sekadar nilai materi, tetapi juga nilai spiritual yang melibatkan kepatuhan, kesucian, dan keikhlasan dalam beribadah. Dengan menyadari bahwa surga adalah tujuan akhir, individu diingatkan untuk menggunakan modal hidupnya dengan bijaksana. Keberuntungan seseorang terletak pada bagaimana ia memanfaatkan umurnya, apakah untuk kebaikan atau malah disia-siakan dengan terjerumus pada hal-hal haram.


Sebagaimana dijelaskan, orang yang paling berhak meraih kehidupan yang bahagia dan penuh keberkahan adalah mereka yang meneladani petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah menjadi teladan utama, dan petunjuk-Nya dianggap sebagai yang paling sempurna. Ketaatan terhadap petunjuk tersebut menjadi kunci membuka pintu menuju kebaikan yang sejati. Sebaliknya, meninggalkan petunjuk Rasulullah merupakan langkah menuju kehilangan segala kebaikan.


Orang yang meninggalkan petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam diingatkan bahwa ia telah luput dari seluruh kebaikan. Ini tidak hanya mencakup aspek kehidupan spiritual, tetapi juga keberhasilan dalam kehidupan dunia. Rasulullah memberikan petunjuk yang tidak hanya relevan dalam urusan agama, tetapi juga mencakup pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, meninggalkan sebagian saja dari petunjuk-Nya dapat mengakibatkan kehilangan kebaikan seukuran petunjuk yang ditinggalkan.


Dalam merangkai kehidupan yang bahagia dan penuh keberkahan, peran petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi krusial. Bagi individu yang menjadikan petunjuk-Nya sebagai pedoman utama, kehidupan menjadi lebih bermakna dan terarah. Keberuntungan bukan hanya dilihat dari aspek materi, tetapi juga dalam kedamaian batin dan keberkahan hidup.


Sebaliknya, mereka yang mengabaikan petunjuk Rasulullah terperangkap dalam ketidaktahuan dan kegelapan. Kehidupan tanpa panduan yang benar dapat mengarah pada penyesalan dan kekosongan. Petunjuk yang ditinggalkan adalah jalan menuju kehilangan peluang untuk memperoleh kebaikan sejati, baik dalam urusan agama maupun dunia.


Dalam menjalani kehidupan berdasarkan petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seseorang membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Hal ini tidak hanya mencakup ibadah ritual, tetapi juga etika, moralitas, dan sikap terhadap sesama. Dengan mengikuti teladan Rasulullah, individu belajar untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.


Keberkahan hidup juga tercermin dalam cara seseorang memanfaatkan waktu dan usahanya. Modal hidup yang diberikan oleh Allah harus digunakan dengan penuh tanggung jawab. Melibatkan diri dalam perbuatan baik, bersedekah, dan membantu sesama menjadi bukti nyata dari penghargaan terhadap umur yang telah diberikan. Ini bukan hanya menciptakan kebahagiaan pribadi, tetapi juga membawa keberkahan kepada orang-orang di sekitar.


Dalam kontrast, penggunaan modal hidup yang tidak benar dapat membawa dampak negatif pada diri sendiri dan lingkungan. Terjerumus pada perbuatan haram dan menyia-nyiakan waktu dapat mengakibatkan kerugian spiritual dan material. Mengejar kesenangan sesaat tanpa memperhatikan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.


Dengan demikian, kehidupan yang berkualitas, bahagia, dan penuh keberkahan dapat dicapai dengan mengikuti petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kesadaran akan nilai-nilai yang dibawanya menjadi pijakan yang kokoh dalam mengarungi kehidupan ini. Barang dagangan Allah, yaitu surga, menjadi tujuan akhir yang hanya dapat diraih melalui taat dan ketaatan kepada-Nya.


Sebagai penutup, perjalanan menuju kebaikan yang hakiki memerlukan kesadaran akan nilai-nilai yang diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dengan menggunakan umur sebagai modal perdagangan, setiap individu memiliki kesempatan untuk meraih kehidupan yang bahagia dan penuh keberkahan.

Petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi panduan utama dalam merancang kehidupan yang sejalan dengan kehendak Allah. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama berusaha mentauhidkan kebaikan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image