Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Subhan Riyadi

Antusiasme Warga Kazakhstan Belajar Batik Indonesia

Info Terkini | 2023-11-06 20:40:45

KBRI Astana menyelenggarakan Workshop Batik Kolaborasi Indonesia-Kazakhstan di Pusat Budaya Indonesia Astana, 29 Oktober 2023. Kegiatan diselenggarakan dalam rangka memperingati 30 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Kazakhstan untuk menggambarkan eratnya hubungan kedua negara dalam bentuk budaya khazanah Indonesia yang diterjemahkan dalam karya Batik. Hal ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hubungan diplomasi Indonesia – Kazakhstan melalui budaya dan batik adalah satu ikon budaya yang telah dikenal luas di berbagai negara dan telah diakui sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman dalam pembukaannya menguraikan pentingnya acara ini untuk persahabatan kedua negara “Workshop ini lebih dari sekadar demonstrasi teknik; ini adalah kesempatan untuk membentuk hubungan, berbagi gagasan, dan memperkuat ikatan budaya antara kedua negara. Dengan bekerja bersama, kita tidak hanya menciptakan karya Batik yang indah, tetapi juga menciptakan hubungan yang berkelanjutan yang akan memperkaya pemahaman kita tentang budaya masing-masing. Kolaborasi Batik ini adalah perayaan kreativitas, persahabatan, dan kekuatan budaya yang abadi. Mari kita hargai momen-momen yang kita habiskan bersama, belajar satu sama lain, dan merayakan seni yang hidup yang telah membawa kita ke sini hari ini”, kata Duta Besar RI

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Ms. Deby Rahmayanti (staf KBRI Astana) dan Ms. Aizada (penerima beasiswa KNB Indonesia tahun 2019-2023), berkolaborasi untuk memberikan pelatihan membatik dengan motif Indonesia-Kazakhstan kepada 25 peserta yang seluruhnya warga Kazakhstan yang memadati aula pusat budaya Indonesia sebagai upaya soft diplomacy yang dilakukan KBRI Astana untuk membentuk citra positif Indonesia di negara akreditasi.

Proses workshop Batik mulai dari menggambar desain, pewarnaan, dan penggunaan canting serta proses akhir disampaikan secara menarik oleh para narasumber kepada seluruh peserta. Rasa antusiasme yang tinggi terlihat dengan banyaknya diskusi menarik terkait keseluruhan proses dari para peserta yang membuat acara berjalan dengan menarik dan sarat akan makna.

Salah satu peserta, Beket Safiyanur menyampaikan kebahagiaannya mengikuti Kelas Batik ini. “Saya mengikuti Kelas Batik yang sangat kreatif. Bagi saya program ini mengesankan dan menambah pengetahuan saya” ucap warga Kazakhstan yang juga mengikuti Kelas Bahasa Indonesia, tersebut.

Pengajar kelas Batik, Ms.Deby Rahmayanti optimis bahwa Batik bisa menjadi salah satu pintu diplomasi Budaya Indonesia di Kazakhstan. “Antusiasme peserta sangat bagus karena beberapa peserta yang ikut memiliki latar belakang seni, seperti guru seni di sekolah, juga ada penggiat seni. Batik bisa jadi pintu diplomasi budaya karena seni merupakan bagian dari kehidupan orang Kazakhstan. Dalam Batik ada nilai-nilai hidup orang Indonesia, seperti kesabaran, kedisiplinan, dan ketelitian”, tutur alumni UIN Sunan Kalijaga tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image