Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nailatulfadilah _

Analisis Terjemahan Bahasa Arab-Indonesia

Agama | Sunday, 02 Jan 2022, 16:48 WIB

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik, serta Hidayahbdan Inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan hasil analisis terjemahan Bahasa Arab – Indonesia ini.

Kemudian saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan hasil analisis ini, karena keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, mohon kritik dan sarannya untuk kesempurnaan analisis yang saya buat ini. Semoga hasil analisis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pembahasan

1. Analisis ayat Al-Qur’an

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Hai orang-orang yang beriman! apabila dikatakan kepada kamu dalam majlis-majlis : "Luaskanlah", hendaklah kamu luaskan niscaya Allah akan balas meluaskan bagi kamu dan apabila dikatakan : "Berdirilah !' maka hendaklah kamu bangun,niscaya Allah akan tinggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang beriman dari antara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan; dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerja kan.

Dalam analisis saat ini saya menggunakan Qur’an terjemahan versi Kemenag dan terjemahan dari tafsir Al- Furqan milik tuan Hassan, harus kita ketahui bahwa Hassan menyelesaikan kitab tafsir Al- furqan pada tahun 1953 sedangkan terjemahan Kemenag itu tahun 2021 jadi ada kosa kata yang berbeda dan juga pada tuan Hassan menyelesaikan tafsir nya belum ada EYD (ejaan yang disempurnakan).

Analisis :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا dalam terjemahan versi kemenag diartikan “Wahai orang-orang yang beriman!”sedangkan versi A.Hassan “Hai orang-orang yang beriman!” kedua terjemahan tersebut tidak jauh berbeda hanya pada partikel “Wahai” dan “Hai” yang sama artinya yaitu kata seruan.

آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ dalam terjemahan versi kemenag diartikan “! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.” Sedangkan tuan Hassan mengartikan “apabila dikatakan kepada kamu dalam majlis-majlis : "Luaskanlah", hendaklah kamu luaskan niscaya Allah akan balas meluaskan bagi kamu”. Dalam kedua terjemahan diatas kita melihat bahwa terjemahan kemenag dalam susunan nya lebih terikat dengan bahasa sumber akan tetapi dalam terjemahan milik tuan Hassan lebih mengutamakan makna dalam bahasa sasaran “apabila dikatakan kepada kamu dalam majlis-majlis” disini A. Hassan mengutamakan keterangan tempat sedangkan terjemahan kemenag “Apabila dikatakan kepadamu, Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis” terlihat terjemahan kemenag terikat dengan teks bahasa sumber.

وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا dalam teremahan versi kemenag diartikan “Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” dan milik tuan Hassan “dan apabila dikatakan : "Berdirilah !' maka hendaklah kamu bangun” dalam terjemahan kemenag terlihat ada pengulangan verba “berdiri”, Tuan Hassan menggunakan verba yang berbeda yaitu “bangun”.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ Terjemahan kemenag “niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” terjemahan tuan Hassan “niscaya Allah akan tinggikan beberapa derajat bagi orang-orang yang beriman dari antara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan” terjemahan kemenag menggunakan verba “mengangkat” sedangkan tuan Hassan menggunakan verba “tinggikan” (meninggikan) dan juga terjemahan kemenag menggunakan nomina “ilmu” sedangkan tuan Hassan menggunakan nomina “pengetahuan”. Jika dilihat dari kedua terjemahan diatas tidak jauh berbeda hanya beberapa kosa kata saja yang berbeda dalam penggunaanya.

وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Terjemahan kemenag “Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”, terjemahan tuan Hassan “dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerja kan” Hassan menggunakan verba mengetahui sedangkan terjemahan kemenag menggunakan adjektiva “Maha teliti”.

Kesimpulan :

· Terjemahan kemenag lebih sesuai dan pas karena menyesuaikan dengan keadaan zaman ini.

· Terjemahan tuan Hassan lebih menggunakan kosa kata melayu karena pada saat itu belum ada ejaan yang disempurnakan

· Terjemahan tuan Hassan lebih mengungkapkan makna dari bahasa sumber sedangkan terjemahan depag menggunakan bahasa yang terikat dengan bahasa sumber

2. Analisis Hadits

الرِّبا اثنان وسبعون بابًا أدناها مثلُ إتيانِ الرَّجلِ أمَّه

"Dosa riba terdiri dari 72 pintu. Dosa riba yang paling ringan adalah bagaikan seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya." (HR Thabrani).

“Riba itu ada 72 pintu. Yang paling ringan, seperti seorang anak berzina dengan ibunya.

Analisis Terjemahan :

Terjemahan yang pertama hasil dari terjemahan salah satu di artikel republika dan terjemahan yang kedua dari salah satu artikel pengusahamuslim.com. mari kita analisis dari hasil dua terjemahan diatas,

الرِّبا اثنان وسبعون بابً pada hasil terjemahan yang pertama dimaknai dengan “dosa riba” akan tetapi pada terjemahan yang kedua tidak memakai nomina “dosa” akan tetapi langsung diartikan “riba”. Terjemahan pertama menggunakan metode penerjemahan bebas karena mengutamakan makna bahasa sasaran dan mengorbankan bentuk bahasa sumber

أدناها dalam terjemahan pertama diterjemahkan dengan “dosa riba yang paling ringan adalah” sedangkan dalam terjemahan kedua cukup dengan “yang paling ringan”

مثلُ إتيانِ الرَّجلِ أمَّه dalam terjemahan yang pertama “bagaikan seorang Iaki-Iaki yang menzinai ibu kandungnya" Akan tetapi dalam terjemahan kedua “seperti seorang anak berzina dengan ibunya” terjemahan pertama lebih dijelaskan gender nya akan tetapi dalam terjemahan kedua cukup hanya dengan “anak” dalam kata أمَّه terjemahan pertama memaknai ibu kandung nya akan tetapi terjemahan kedua cukup dengan nomina “ibu”. Penerjemahan yang berusaha mengikuti bentuk bahasa sumber disebut penerjemahan harfiah sedangkan yang berusaha menjelaskan makna bahasa sasaran disebut penerjemahan idiomatis

Kesimpulan :

· Menurut pendapat saya pada penerjemahan pertama menggunakan metode penerjemahan bebas sehingga pesan dari bahasa sumber lebih mudah difahami

· Pada terjemahan kedua lebih menggunakan metode penerjemahan setia sehingga hasil terjemahannya agak lebih susah difahami dalam bahasa sumber

· Terjemahan pertama lebih mudah difahami akan tetapi terdapat pemborosan kata

· Terjemahan kedua agak lebih sulit difahami akan tetapi menggunakan bahasa yang sederhana dan tidak boros kata

3. Analisis perkataan selain Qur’an dan Hadits

وَرِزقُكَ لَيسَ يُنقِصُهُ التَأَنّ وَلَيسَ يَزيدُ في الرِزقِ العَناءُ

Bagian rezekimu tidak akan berkurang hanya karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa, Tidak pula rezekimu itu bertambah dengan ambisi dan keletihan dalam bekerja.

“Rizkimu (telah terjamin dalam ketentuan Allâh), tidak akan berkurang hanya karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa (dalam mencarinya). Tidak pula rizkimu itu bertambah dengan ambisi dan keletihan dalam bekerja.”

Pada kesempatan kali ini saya menggunakan hasil terjemahan artikel republika dan umma.id

وَرِزقُكَ لَيسَ يُنقِصُهُ التَأَنّ وَلَيسَ dalam kalimat tersebut dalam terjemahan pertama “Bagian rezekimu tidak akan berkurang hanya karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa” terjemahan tersebut sudah sangat pas dan sesuai dengan bahasa sumber nya menurut saya pada terjemahan kedua “Rizkimu (telah terjamin dalam ketentuan Allâh), tidak akan berkurang hanya karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa (dalam mencarinya)” menurut saya dalam terjemahan kedua ini kita lebih mudah memahami pesan dari bahasa sumber karena ada penjelasan lebih didalam kurung.

وَلَيسَ يَزيدُ في الرِزقِ العَناءُ dalam kalimat tersebut menurut saya tidak ada perbedaan dalam hasil terjemahannya yaitu “Tidak pula rizkimu itu bertambah dengan ambisi dan keletihan dalam bekerja” hasil terjemahannya sangat pas dan sesuai dalam bahasa sasaran yaitu bahasa Indonesia, kedua terjemahan itu berhasil menjaga teks bahasa sumber.

Kesimpulan:

· Kedua terjemahan diatas tidak jauh berbeda, menurut saya kedua terjemahan itu menggunakan terjemahan bebas.

· Terjemahan pertama agak sulit difahami karena seorang pembaca harus berfikir lagi makna yang dimaksud hasil terjemahan

· Terjemahan kedua lebih mudah difahami karena menambahkan makna yang dimaksud bahasa sumber

· Kedua terjemahan diatas sudah cukup baik dan juga sesuai dengan bahasa sumber

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image