Pandemi Berdampak pada Penurunan Pertumbuhan Ekonomi
Bisnis | 2022-01-02 16:14:50Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan laju pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun global. Selama berlangsungnya Covid-19, hampir seluruh masyarakat melaksanakan kegiatannya secara virtual dengan keanekaragaman digital yang tersedia, tidak hanya kegitan spiritual dan pendidikan, tetapi juga kegiatan komersial dilaksanakan secara online.
Perekonomian di Indonesia di tengah pandemi saat ini memang tak dapat dipungkiri bahwa sedang mengalami kegoyahan. Semua negara, tak terkecuali Indonesia sedang berupaya untuk bangkit dari pandemi Covid-19 dan melakukan pemulihan ekonomi. Ada beberapa kebijakan yang diperlukan untuk saling melengkapi baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, agar kedua sisi tersebut bisa pulih secara bertahap. Pembangunan di sektor ekonomi merupakan tujuan pokok setiap negara, termasuk Indonesia. Pembangunan ekonomi Indonesia bertumpu pada tiga unsur penting yaitu pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas nasional.
Dampanya pada perekonomian Indonsia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata terpuruk akibat wabah ini. Keadaan perekonomian Indonesia berdampak pada ekonomi dan bisnis, ini menjadi tantangan perkembangan Ekonomi dan bisnis di Indonesia, salah satunya kerugian cukup besar akibat pelarangan perjalanan umrah ke Mekkah ini mengakibatkan bisnis syariah dan permintaan produk-produk syariah mengalami penurunan. Memproduksi produk halal sebagian bahan baku yg digunakan dari negara luar hal ini dapat menghambat memproduksi produk halal dan dari dampak Pandemi ini terhambatnya realisasi penanaman modal. Tidak terkecuali, investor yang berencana menanamkan modalnya pada bisnis-bisnis syariah, peningkatan risiko lembaga-lembaga keuangan syariah akibad pademik Covid-19.
Dilansir pada laman https://www.kemenkeu.go.id, “Dunia pada tahun lalu mengalami kontraksi minus 3,2% dari sisi pertumbuhan ekonominya. Akibat Covid-19 yang kemudian disertai pembatasan mobilitas lalu menciptakan kemerosotan ekonomi,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam acara Seminar Nasional ISEI Tahun 2021, yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (31/08)
Menkeu menyebut langkah pemulihan semua hal yang bisa dicapai baik dalam penanganan Covid maupun dari sisi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, tentu menjadi bekal yang baik untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan kebijakan ke depan. Ekonomi Indonesia pada semester I sudah masuk di dalam zona tren positif, sudah melewati masa resesi. Namun Menkeu mengingatkan bahwa ini masih sangat ditentukan oleh kemampuan Indonesia dalam mengendalikan Covid. Seperti yang terlihat munculnya varian baru bisa menyebabkan momentum pemulihan menjadi terdisrupsi.
Ancaman perubahan iklim dan pandemi Covid-19 mengingatkan seluruh negara untuk lebih serius dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berketahanan. Maka dari itu, inisiatif P4G Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 tidak bisa dilakukan dengan biasa-biasa saja, melainkan harus dengan cara yang luar biasa. Diharapkan, trobosan ini mampu memperbaiki dan memulihkan kembali sistem Perekonomian di Indonesia akibat dampak yang ditimbulkan di masa Pandemi ini, karena hidup harus tetap berjalan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.