Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image isdie

Upin dan Ipin Propaganda Malaysia yang Mengadopsi Konsep Pendidikan Orde Baru

Eduaksi | Tuesday, 24 Oct 2023, 23:56 WIB
Upin dan Ipin Selamanya....penggalan syair yang pasti diingat oleh anak-anak

Dua bocah berkepala gundul yang menggemaskan bernama Upin dan Ipin mampu menggempur jagad pertelevisian di Indonesia bahkan mampu menggaet anak - anak Indonesia menggemarinya. Anak anak Indonesia diusia jamak kanak sudah dipastikan mengenal karakter kartun dua bocah cilik berkepala botak tersebut

Film animasi kartun Upin dan Ipin yang diproduksi oleh Malaysia dan juga mengedepankan kultur serta kehidupan masyarakat Malaysia menjadi salah satu film animasi yang mempunyai rating cukup tinggi di Indonesia. Tingginya rating film animasi Upin dan Ipin tersebut merupakan keberhasilan negeri Jiran dalam mempropagandakan kehidupan bangsa Malaysia ke dunia khususnya Indonesia.

Perlu kita ketahui Malaysia di tahun 90an belum mampu untuk membuat sebuah propaganda dalam bentuk tayangan baik bagi negeri sendiri apalagi negeri tetangga akan tetapi kini keadaan berbalik Malaysia mampu melakukan hal tersebut.

Keadaan yang berbalik kini tidak lain adalah karena Malaysia belajar dan mencermati sistem yang diberlakukan di Indonesia pada tahun 80 - 90an, karena pada tahun sebelum 80an Malaysia telah mengimpor tenaga pengajar dari Indonesia dan itu memang fakta. Pencermatan negeri Jiran tersebut membuahkan hasil yang signifikan sekarang.

Dulu di tahun 80a dan 90an Indonesia mampu mempropagandakan model penanaman moral serta perikehidupan bangsa kepada anak - anak negeri melalui film boneka di Unyil dan memang mampu membuahkan hasil yang menggembirakan.

Propaganda Indonesia dulu dengan si Unyil sekarang diadopsi oleh Malaysia dengan menelurkan film animasi Upin dan Ipin. Perlu kita sadari dan dipahami skenario film Upin dan Ipin merupakan pengenalan dan salah satu promosi tentang perikehidupan Malaysia khususnya untuk para anak-anak dan sistem pendidikan mereka dan Malaysia menunjukan kalau mereka lebih maju dari negeri kita yang dulu menjadi guru mereka.

Persoalan tersebut dianggap hal sepele bagi bangsa kita padahal keadaan sekarang untuk bangsa kita khususnya anak-anak dalam titik yang mengkhawatirkan karena belum adanya standar dalam pembentukan sistem seperti jaman orde baru melakukannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image