Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arya Syah Reza

Perbandingan Jam Pembelajaran di Indonesia dengan Beberapa Negara Asia Lainnya

Edukasi | Tuesday, 24 Oct 2023, 01:36 WIB
sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fscipekanbaru.com%2Fles-private-terbaik-dipekanbaru%2F&psig=AOvVaw3rjm6EPyLmzJbGYSi4voQg&ust=1698171994753000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCMDahOvljIIDFQAAAAAdAAAAABAD

Jam pembelajaran di sekolah tiap negara pastinya berbeda. Ada negara dengan jam pembelajarannya lama dan ada negara dengan jam pembelajarannya sebentar. Lalu Indonesia masuk di kategori yang mana lama atau sebentar? Lamanya jam pembelajaran tersebut biasanya sudah ditentukan berdasarkan kebutuhan dari system Pendidikan di negara-negara tersebut. Di Indonesia sendiri lamanya jam pembelajaran rata-rata dari pukul 06.30 (setengah tujuh pagi) sampai dengan pukul 13.00 (satu siang), itu belum dengan ekstrakulikuler atau pembelajaran tambahan seperti les, privat dll. Lalu bagaimana dengan jam pembelajaran negara asia lainnya?

Jepang

Di jepang sendiri umumnya jam pembelajarannya dimulai pukul 09.00 (Sembilan pagi) hingga pukul 16.00 (empat sore). Dan setiap satu jamnya diberikan waktu istirahat selama 15 sampai 30 menit untuk merileksasikan otak dan ototnya agar dapat menerima pembelajaran selanjutnya dengan kondisi fresh. Namun biasanya sepulang sekolah beberapa siswa di Jipang mengambil kelas tambahan di luar sekolah, terutama siswa-siswa yang akan mendaftar di sekolah jenjang selanjutnya.

Singapura

Secara geografis letak negara Singapura dengan Indonesai sangatlah dekat. Namun, apakah sistem pendidikannya dapat disamakan dengan di Indonesia? Singapura menetapkan jam pembelajaran rata-rata adalah 6 sampai 7 jam per hari. Pembelajaran dimulai dari pukul 08.30 (setengah sembilan pagi) sampai dengan pukul 16.30 (setengah lima sore). Di Singapura para siswanya belajar lagi ketika dirumah, ada yang untuk mengerjakan PR dan ada juga yang mengikuti pelajaran tambahan di luar sekolah.

Korea Selatan

Kalian pasti tidak asing dengan kata K-POP, bulgogi dan drakor (drama korea). Berbicara tentang drama Korea, kalian pasti pernah melihat episode dimana ketika malam hari ada siswa yang masih berada di kelas dan melakukan pembelajaran. Ternyata, itu memang yang terjadi sesungguhnya di negara tersebut. Rata-rata siswa di Korea Selatan mulai belajar dari pukul 08.00 (delapan pagi) hingga pukul 22.00 (sepuluh malam) total sekitar 14 jam lamanya mereka belajar di sekolah. Jam pembelajaran tersebut sudah termasuk jam pembelajaran tambahan di luar sekolah. Lalu mengapa jam pembelajaran di Korea Selatan sangat lama dibandingkan dengan Indonesia dan negara lainnya? Menurut Wikipedia dalam “Pendidikan di Korea Selatan”, Korea Selatan terkenal dengan standar pendidikannya yang tinggi, yang kemudian disebut "demam pendidikan". Pendidikan di Korea Selatan memiliki mindset “harus nomer 1”, itulah mengapa jam pembelajaran di Korea Selatan menjadi lama.

Jam Mulai Pembelajaran

Namun, dari ketiga contoh negara ini ada yang menggaljal dalam pikiran saya yaitu, “mengapa jam mulai pembelajaran di Indonesia lebih awal atau sangat pagi dibanding dengan negara lainya?”. Pada laman Youtube Deddy Corbuzier, Senin (6/12/2021) Jerome Polin juga mengatakan bahwa Indonesia Menerapkan jam masuk belajar di sekolah terlalu pagi. “itu yang saya garis bawahi, penta Pendidikan di Indonesia, yang masih saya garis bawahi adalah cepatnya masuk jam sekolah.”

Dia juga membandingkan, masuk sekolah di Jepang saja jam 08.00 atau 09.00 pagi. Sedangkan di Indonesia, masuk sekolahnya jam 06.30 WIB (setengah 7 pagi). "Jadi bangunnya harus jam setengah 5 pagi, kalau masuknya jam 06.30 WIB, kalau rumah jauh dari sekolah ya berangkatnya jam 05.30 WIB (setengah 6 pagi)," imbuhnya. Selain jam masuk sekolah terlalu pagi, sebut dia, pulangnya juga terlalu sore. "Akibatnya, siswa-siswa di negeri ini tidak mudah mengeksplor diri sendiri, mereka tidak bisa lakukan itu," jelas dia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image