Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Faid Wahyu Hartopo

Problematika Pendidikan

Edukasi | Monday, 23 Oct 2023, 18:12 WIB
Sumber : bit.ly/494Yap9

Pendidikan merupakan suatu proses perubahan karakteristik dan kualitas melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam suatu proses akan ada datangnya problem. Terutama dalam pendidikan di Indonesia itu sendiri, sistem pendidikan yang justru menghambat proses kemajuan perubahan karakteristik dan kualitas seseorang. Problem dalam pendidikan di Indonesia bisa berdampak krusial bagi negara. Soalnya, bisa di katakan dalam tingkat kemajuan dan prestasi suatu negara dalam tolak ukur pendidikanya.

Salah satu kasus dalam lembaga pendidikan diperlukanya fasilitas yang berkuantitas, pendidik yang berukalitas, dan peserta didik yang totalitas. Problematika yang terjadi saat ini dikarenakan ada salah satu aspek yang kurang. Seperti kurangnya keketatan kualifikasi dan pembinaan seorang guru yang menimbulkan suatu efek guru yang kurang profesional. Pada era 5.0 inilah yang seharusnya diperlukan problem solving masalah pendidikan di Indonesia.

Dikutip dari fkip.umsu.ac.id, di Indonesia, masih ada beberapa masalah pendidikan yang umum terjadi dan menjadi tantangan dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan. Pendidikan yang berkualitas tentu saja diharapkan demi kemajuan suatu bangsa, pendidikan bukan sekedar sebagai sarana ‘agent of change’ bagi generasi muda yang akan menjadi penerus suatu bangsa, tapi juga harus menjadi ‘agent of producer’ agar dapat menciptakan suatu transformasi yang nyata.

Berikut ini adalah beberapa contoh masalah umum yang terjadi di Indonesia:

1. Akses terbatas ke pendidikan

Masih cukup banyaknya anak di Indonesia yang sulit untuk mendapatkan akses pendidikan, seperti anak yang tinggal di daerah terpencil, daerah yang pelosok yang akses jalan yang kurang baik, dan jarak yang cukup jauh antara tempat tinggal dengan sekolah. Kurangnya transportasi dan fasilitas yang kurang memadai dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sulitnya mengakses pendidikan, hal ini dapat menjadi sebuah batasan dalam akses suatu pendidikan.

2. Ketimpangan pendidikan

Ketimpangan pendidikan yang membuat sebuah perbedaan antara pendidikan yang berada di desa dengan di kota memiliki perbedaan kualitas yang jauh, serta ekonomi sosial yang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Seperti perbedaan sarana dan prasarana di kota umumnya lebih baik dari pada yang berada di desa, serta keluarga dari golongan kurang mampu yang biasanya cukup sulit untuk mengakses pendidikan yang bekualitas tinggi, dari hal ini kita perlu adanya sebuah pemertaan dalam hal pendidikan.

Walaupun terlihat sederhana namun bisa berdapampak dalam negara. Sehingga kurangnya minat remaja untuk melanjutkan study dan memilih untuk kerja. Karena banyaknya ketimpangan dan problem dari pendidikan di Indonesia. Terlebih lagi sistem pendidikan Indonesia yang kurang menarik. Maka dari tu, diperlukan berbagai generasi untuk mencari solusi problem pendidikan.

Pandangan remaja lebih memilih bekerja dibanding melanjutkan pendidikan. Edukasi tentang pendidikan dan kurang totalitas dalam mengembangkan pendidikan. Problem lebih konkritnya indonesia lebih memprioritaskan politik dibandingkan pendidikan. Faktanya problem di Indonesia mengkongkritkan masalah sepele tentang perpolitikan dan entertaiment. Namun, problem dalam bidang pendidikan yang seharusnya menjadi investasi jangka panjang dan berdampak pada masa depan malah tidak di prioritaskan. Padahal dalam dunia enterteiment atau politik memerlukan orang yang berpendidikan. Maka dari itu diperlukan problem solving yang totalitas terhadap di bidang pendidikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image