Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aris Setiawan

Apa Ciri dan Manfaat Pohon Bidara?

Eduaksi | 2023-10-21 01:37:57

Pohon bidara (Ziziphus mauritiana) adalah salah satu tanaman yang sudah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Pohon ini mudah ditemukan tumbuh liar di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, bidara juga sering ditanam sebagai tanaman pekarangan karena bentuk pohonnya yang rindang dan buahnya yang bisa dimakan. Asal usul pohon bidara berasal dari daerah subtropis di Asia Selatan dan Tenggara, kemudian menyebar ke berbagai daerah termasuk Indonesia. Nama bidara sendiri diambil dari nama ilmiahnya Ziziphus mauritiana, dengan Ziziphus berarti pohon bidara dan mauritiana mengacu pada asal muasal pohon ini dari Mauritius.
Manfaat dari berbagai bagian pohon bidara sudah dimanfaatkan secara turun temurun sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Daunnya dipakai untuk mengobati demam, batuk dan diare. Kulit batangnya berkhasiat sebagai obat cacingan. Buahnya yang rasanya asam manis bisa dimakan segar atau diolah menjadi manisan. Bunganya pun dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Habitat pohon bidara umumnya tumbuh pada ketinggian 0-1200 meter di atas permukaan laut. Pohon ini menyukai daerah terbuka dan cukup sinar matahari. Bidara mampu tumbuh di berbagai jenis tanah dengan drainase yang baik, tidak tergenang air.

Morfologi Pohon Bidara

pohon bidara © Pexels

Pohon bidara memiliki ciri-ciri morfologi yang unik dan khas. Berikut ini adalah ciri-ciri dari batang, daun, bunga dan buah pohon bidara.

Batang pohon bidara berkayu keras dan berwarna coklat keabu-abuan. Tinggi pohon bisa mencapai 15 meter dengan diameter batang 40-60 cm. Kulit batangnya bertekstur kasar dan memecah.

Daun pohon bidara berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing dan pangkal membulat. Panjang daun 5-10 cm dengan lebar 3-5 cm. Tepi daun rata dan permukaannya licin. Daun bidara berwarna hijau dan letaknya berselang-seling di ranting.

Bunga bidara berukuran kecil dengan diameter 1-1,5 cm. Mahkota bunganya berwarna hijau kekuningan dan kelopaknya hijau. Bunga bidara tumbuh berkelompok di ketiak daun dan ranting, dengan tangkai bunga yang pendek. Bidara berbunga sepanjang tahun.

Buah bidara bulat dengan diameter 1-3 cm. Buah masih muda berwarna hijau dan setelah matang akan berubah warna menjadi kuning atau kemerahan. Kulit buahnya tipis, berdaging tebal dan di bagian tengah terdapat biji yang keras. Rasanya asam manis dan aromanya khas.

Demikian deskripsi lengkap mengenai ciri-ciri morfologi dari batang, daun, bunga dan buah pohon bidara yang unik dan khas. Beberapa deskripsi diatas saya dapat dari situs kasdan Bagian ini membantu kita mengenali jenis tanaman bidara di alam.

Manfaat Pohon Bidara


Berbagai bagian dari pohon bidara mengandung senyawa aktif yang berkhasiat sebagai obat tradisional. Berikut manfaat dari daun, kulit batang, bunga dan buah bidara.
Daun bidara mengandung flavonoid, tanin, dan beberapa senyawa aktif lainnya. Daunnya dipercaya mampu mengobati demam sebagai antipiretik. Caranya dengan merebus daun bidara dan airnya diminum. Daun bidara juga bisa mengobati batuk dengan cara yang sama.
Selain itu, daun bidara berkhasiat mengatasi diare. Dengan merebus daunnya lalu meminum air rebusannya, diare bisa sembuh. Kandungan tanin dan flavonoid di daun bidara berperan dalam menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut.
Kulit batang pohon bidara kaya akan kandungan tanin, flavonoid, dan saponin. Masyarakat memanfaatkannya sebagai obat cacingan secara tradisional. Caranya dengan merendam kulit batang bidara dalam air, lalu meminum rendamannya. Zat aktif di dalamnya bersifat antihelmintik untuk membunuh dan mengusir cacing dalam tubuh.
Bunga bidara mengandung minyak atsiri dan tanin. Bunga ini berkhasiat sebagai obat disentri. Cara penggunaannya direbus bersama air dan diminum. Efek tanin dan minyak atsiri dalam bunga bidara berperan menyembuhkan penyakit disentri.
Buah bidara mengandung vitamin C, flavonoid, dan beta karoten yang tinggi. Buah ini bermanfaat sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Vitamin C juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Buah bidara juga berkhasiat menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes.
Demikian berbagai khasiat dari daun, kulit batang, bunga, dan buah pohon bidara sebagai obat tradisional yang telah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat.

Pemanfaatan Pohon Bidara

daun bidara © Pexels


Pohon bidara memiliki beragam manfaat selain sebagai tanaman obat. Berikut beberapa pemanfaatan bidara sebagai tanaman hias, bahan kerajinan, dan bahan bangunan.
Pertama, bidara kerap ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Pohon yang rindang dan bercabang rendah ini cocok sebagai peneduh. Daunnya yang lebat menghasilkan naungan. Bunganya yang harum menarik kupu-kupu dan burung.
Kedua, bidara dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan dan furnitur oleh masyarakat. Kayu bidara yang keras dan kuat cocok diolah menjadi berbagai produk kerajinan seperti gagang alat tani, ukiran, dan souvenir. Kulit batangnya dianyam menjadi tikar dan keranjang.
Ketiga, dahan dan ranting bidara yang lentur digunakan sebagai bahan anyaman. Ranting bidara dianyam menjadi bakul, topi, dan caping. Anyaman dari dahan bidara kuat dan awet digunakan sebagai pagar rumah adat atau kandang ternak.
Keempat, kayu bidara yang solid dipakai sebagai bahan konstruksi bangunan. Kayunya yang tahan lama cocok dijadikan tiang, kusen, kuda-kuda, atau rangka rumah. Bidara juga bisa menjadi bahan furnitur seperti kursi, meja, dan lemari.
Demikian beragamnya pemanfaatan pohon bidara, baik sebagai tanaman hias, bahan kerajinan dan anyaman, serta bahan material bangunan yang sudah dilakukan secara turun temurun.

Pertanyaan Tentang Pohon Bidara


Apa saja manfaat pohon bidara?
Pohon bidara bermanfaat sebagai tanaman obat tradisional. Daun, kulit batang, bunga, dan buahnya mengandung senyawa aktif yang berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Selain itu bidara juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias, bahan kerajinan, dan material bangunan.
Bagaimana cara merawat pohon bidara?
Perawatan pohon bidara cukup mudah. Cukup disiram air secukupnya terutama di musim kemarau, dipupuk, dan dibersihkan dari gulma. Bidara juga perlu dipangkas untuk membentuk kerapatan tajuk dan cabang yang rapi.
Di mana habitat pohon bidara?
Bidara merupakan tanaman tropis yang habitat aslinya di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia, bidara banyak tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1200 mdpl.
Apa saja obat tradisional dari pohon bidara?
Obat tradisional dari bidara antara lain daunnya untuk mengobati demam, batuk dan diare. Kulit batangnya untuk mengobati cacingan. Bunganya untuk mengobati disentri. Buahnya sebagai antioksidan alami.
Demikian rangkuman pengetahuan seputar pohon bidara dalam bentuk FAQ yang singkat dan padat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image